Ngaku, Kamu Pasti Pernah Pakai 8 Penampilan Ini di SD Dulu Kan?

Ada sederet kisah-kisah seru ketika kamu masih memakai seragam putih-merah sebagai seorang murid SD, terutama generasi yang hidup di tahun 80-90an. Meski hidup di zaman yang serba sederhana, hal sekecil apa pun bisa menjadi sebuah hal yang sangat indah untuk dikenang. Tak melulu tentang kebahagiaan, hal sederhana mengenai penampilan pun terkadang membuat kamu seperti ingin mengulang lagi masa-masa tersebut karena masih membekas dalam ingatan.

Ngaku deh, mengenai penampilan ketika masih berstatus sebagai murid SD, ada beberapa di antaranya yang pernah kamu alami. Terutama bagi murid-murid yang tinggal di daerah pedesaan, hal-hal unik ini di bawah ini sejatinya merupakan hal yang tak terlupakan hingga sekarang.

Hampir seluruh murid SD biasanya diwajibkan menyisir rambutnya dengan model belah pinggir. Selain model rambut yang sama persis, murid-murid SD pun biasanya akan memakai minyak rambut milik kakak atau paman agar rambutnya bisa selalu rapih hingga sekolah usai. Yang kepepet, bisa menggunakan minyak sayur bekas agar rambut mudah disisir dan terlihat lebih klimis dari biasanya.

Karena peraturannya memang tidak diperbolehkan memiliki rambut gondrong (aturannya tidak boleh melebihi telinga), maka saat ada beberapa murid yang melanggar, guru piket biasanya tidak akan segan-segan melakukan aksi ‘coak’.

Aksi coak biasanya dilakukan tanpa ada pemberitahuan layaknya pejabat yang melakukan ‘sidak’ kepada para bawahannya. Rambut murid yang terkena aksi ‘coak’ guru piket biasanya hanya berupa potongan rambut tak rapi pada sebelah kepala dan jika dilihat sekilas mirip bekas pitak.

Coba diingat-ingat, dalam satu kelas ketika SD kamu pasti melihat ada beberapa anak yang memakai celana dan sabuk hingga naik di atas pinggangnya. Wajar sih, tubuh anak SD yang mungil ‘dipaksa’ harus memakai celana yang kebesaran sehingga mau tak mau harus memakai sabuk yang posisinya dilebihkan dari ukuran normal.

Daripada kedodoran saat mengikuti pelajaran di kelas, lebih baik mengencangkan sabuk dan celana meskipun posisinya membuat penampilan menjadi tidak sedap dipandang. Mungkin wajar sih bagi mereka, namanya juga masih SD.

Niatnya sih pengen kelihatan rapi dengan memakai seragam dengan emblem-emblem di sana-sini. Ketika mengancingkan bajunya, anak-anak SD biasanya akan melakukannya hingga kancing bagian atas pada pertemuan kerah. Ada juga yang melakukannya karena baju seragam yang dipakai kebesaran dan membuat bagian dada terbuka lebar jika tidak dikancingkan di bagian atasnya.

Namun, apapun alasannya, menyatukan kancing baju hingga bagian atas memang merupakan sebuah keseruan yang tak terlupakan hingga sekarang karena membuat penampilan seperti terkesan ‘rapi yang kebablasan’.

Kecuali murid-murid teladan, hampir seluruh anak-anak SD ketika berangkat akan memakai seragam yang bagian bawahnya dimasukkan rapi ke dalam celana. Namun, ketika pulang sekolah bagian bawah seragam itu bisa dipastikan akan keluar dari celana dengan berbagai sebab dan alasan. Entah karena terlalu aktif bergerak atau memang tidak betah memakai baju rapi, rasanya hal tersebut merupakan sebuah kebiasaan yang lumrah bagi anak-anak SD.

Terutama bagi murid-murid generasi 80-90an, mengganti kancing baju seragam yang lepas dengan peniti merupakan sebuah kewajaran. Daripada penampilan tidak sempurna dengan baju seragam yang sedikit terbuka karena kancing baju terlepas (hingga hilang), peniti adalah satu-satunya penolong yang cukup efektif kala itu. Selain untuk ‘menyatukan’ baju seragam, peniti pun bisa digunakan pada celana yang resletingnya sudah tidak bisa dinaik-turunkan karena kaitnya jebol dimakan usia.

Karena biasanya anak-anak SD sering membuka-memakai kaos secara kasar dan sembarangan, maka biasanya karet kaos kaki akan cepat kendur saat dipakai kembali. Untuk menyiasati kaos kaki yang kendur, mereka biasanya akan menggunakan karet gelang sebagai pengencang kaos kaki agar tidak turun ketika digunakan beraktivitas.

Nah, ini nih yang paling sulit dihilangkan dari memori fikiran ketika kamu masih berstatus sebagai murid SD. Karena memang zaman dulu anak-anak jarang ada yang memakai celana dalam, tak jarang ketika memakai seragam sekolah akan ada satu kejadian ‘tragis’ yang pasti dirasakan sebagian besar murid-murid SD. Ya, kejepit resleting celana adalah salah satu kejadian tak terlupakan yang membuat masa kanak-kanakmu membuat ‘berwarna’. Betul?

Ciye, yang senyum-senyum sendiri mengingat masa-masa SD mengenai penampilan, pasti pada kangen ya? Generasi millennials ada yang pernah mengalaminya gak nih?

Ngaku, Kamu Pasti Pernah Pakai 8 Penampilan Ini di SD Dulu Kan?

1. Rambut klimis model belah pinggir

2. Rambut gondrong 'coak' dicukur paksa guru

Editorial Team

Tonton lebih seru di