Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Rilis Lagu Baru, Ini Perjalanan Karier Musik Mike Shinoda 'Linkin Park'

nme.com

Setelah vokalis Linkin Park Chester Bennington mati akibat bunuh diri di tahun 2017 lalu, grup musik rock ini memang sempat redup. Michael Kenji Shinoda atau musisi bernama panggung Mike Shinoda, pentolan Linkin Park, bahkan sempat tak ingin masuk studio setelah kematian Chester.

Sebagai musisi besar, Shinoda menyadari dirinya harus bangkit dan mengeluarkan karya-karya terbaru. Mini album Post Traumatic berhasil rilis Januari lalu. Jauh sebelum ini, lagu-lagu Linkin Park juga telah akrab di telinga jutaan penggemarnya.

Inilah perjalanan karier musik Shinoda sejak Linkin Park, Fort Minor, dan solo kariernya.

1. Shinoda pertama kali belajar musik saat berusia enam tahun

snakkle.com

Rapper satu ini mulai belajar alat-alat musik saat berusia enam tahun setelah ia mendapat dorongan dari ibunya. Piano menjadi alat musik pertama yang ia kuasai. Bosan bermain piano, pria kelahiran 11 Februari 1977 ini lantas beralih ke musik jazz, blues, dan hip hop.

2. Pertama kali bertemu Brad Delson dan Rob Bourdon 'Linkin Park' saat SMA

zimbio.com

Shinoda pertama kali bertemu Brad Delson ‘Linkin Park’ dan Rob Bourdon saat ketiganya bersekolah di Aguora High School. Setelah lulus SMA, ia melanjutkan studi ke Art Center College of Design dan di sanalah ia bertemu Josep Hahn.

3. Tahun 1996, grup musik Linkin Park terbentuk

id.pinterest.com

Shinoda bersama Brad Delson (gitaris) dan Rob Bourdon (drummer) membentuk Xero tahun 1996. Selain ketiga orang itu, Xero yang merupakan nama pertama Linkin Park juga memiliki tiga anggota lainnya, Joseph Hahn (turntablist), Dave Ferrel (basis), dan Mark Wakefield (vokalis).

Xero kemudian sudah memproduksi demo musik tapi tak kunjung mendapatkan label. Dari situlah, Wakefield hengkang. Chester lantas masuk dan menggantikan Wakefield pada posisi vokalis.

4. Album Hybrid Theory rilis tahun 2000 dan sukses diterima industri musik

stereogum.com

Siapa tak kenal lagu-lagu legendaris tahun 2000 seperti In the End, Papercut, hingga Crawling? Bersama seluruh personel, Shinoda menulis lagu-lagu tersebut. Selain memegang instrument, Shinoda juga nge-rap di lagu seperti In the End.

Lagu-lagu tersebut berhasil merajai tangga lagu dunia seperti Billboard. Album perdana tersebut  berhasil terjual hingga belasan juta kopi di Amerika Serikat.

By the way, kamu masih hafal lagu-lagu tersebut?

5. Selang dua tahun kemudian, album Meteora rilis

rollingstone.com

Tahun 2002, Linkin Park masih menunjukkan taring bermusiknya. Somewhere I Belong, Numb, Faint, hingga From The Inside begitu familiar di telinga pendengar hingga kini. Album ini menduduki peringkat ke-36 di Billboard’s Hot 200 Albums of the Decade.

6. Di sela-sela Linkin Park vakum, Mike Shinoda mendirikan Fort Minor

fanpop.com

Linkin Park memang sempat vakum, tapi keadaan itu tidak menghentikan Mike Shinoda untuk terus berkarya. Mike Shinoda membentuk grup musik Fort Minor.

Di tahun 2006 lalu, radio-radio hampir setiap hari memutar lagu Where’d You Go milik Fort Minor. Debut album Fort Minor berjudul “The Rising Tied”.

7. Enam albumnya kemudian dirilis berturut-turut hingga tahun 2017

etonline.com

“Minutes to Midnight” (2008), “A Thousand Suns” (2011), “Living Things” (2013), “Recharged” (2013), “The Hunting Party” (2015), dan “One More Light” (2017) adalah album-album Linkin Park selanjutnya. Jika LP soldier terbiasa dengan lagu-lagu keras Linkin Park, maka mereka dikejutkan dengan album One More Light yang lebih bernuansa pop.

Kamu sendiri lebih suka Linkin Park yang nge-rock atau nge-pop nih?

8. Usai kematian Chester, Mike Shinoda bersolo karir dan merilis mini album di awal tahun 2018

nme.com

Kematian teman dekat sekaligus rekan musisi Chester tak dipungkiri membuat Shinoda terpuruk. Ia terinspirasi musisi Dave Grohl ‘Nirvana’ yang ditinggal Kurt Cobain, rekan satu band Nirvana. Grohl kemudian bangkit dan membentuk Foo Fighters.

Begitu pula Shinoda. Januari lalu, ia merilis mini album Post Traumatic. Ia sudah meluncurkan dua video klip solonya berjudul Nothing Make Sense Anymore dan Crossing a Line. Sebagai lanjutan, dua lagu tersebut rencananya juga akan dirilis dalam format album pada Juni mendatang. 

Itulah perjalanan karier musik Shinoda. Ia merupakan musisi serba bisa. Lead guitarist, penulis lagu, pemain keyboard, dan produser sudah dilakoninya selama bermusik. Keren ya? Patut dicontoh nih!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Indra Zakaria
EditorIndra Zakaria
Follow Us