Apa Itu Tren 'Hal-Hal Kecil Harus Bohong' yang Viral?

Di TikTok dan juga X akhir-akhir ini muncul tren baru. Tren tersebut ditandai dengan celetukan yang berbunyi, 'kenapa sih hal-hal kecil kayak gini harus bohong.'
Tren ini muncul dalam berbagai konteks. Kebanyakan digunakan sebagai respons humoris terhadap situasi yang sebenarnya sudah familier, tapi baru diketahui 'fakta' aslinya. Jadi, dari mana tren ini berasal?
1. Sudah beredar di TikTok sejak 2024

Meski baru ramai digunakan pada awal 2025, tren 'hal kecil kayak gini harus bohong' sebenarnya sudah sempat beredar di TikTok sejak 2024. Konten kreator Yeldy Jones sempat membuat konten sejenis pada Oktober 2024 dan menyita banyak perhatian netizen.
"Kata orang hujan itu rahmat, setelah ku tanya sama rahmat katanya bukan dia," ujarnya sambil menunjukkan ekspresi sedih pada video TikTok miliknya.
2. Makna tren 'hal kecil harus bohong'

Pada dasarnya, tren ini merupakan bentuk humor atas reaksi terhadap fakta-fakta kecil yang selama ini diterima begitu saja. Ungkapan, 'kenapa sih hal kecil kayak gini harus bohong?' merupakan bentuk kekecewaan, heran, atau bahkan kaget namun dalam konteks bercanda.
Karena tren ini, banyak warganet yang menyadari bahwa nama benda atau fakta sehari-hari lainnya, makna dan artinya gak melulu berarti sesuai secara harfiah.
3. Sederet celetukan tren 'hal-hal kecil harus bohong' yang kocak abis

Hingga kini, tren tersebut masih digaungkan oleh warganet baik di platform X dan TikTok. Gak jarang celetukan-celetukan tersebut bikin yang baca jadi bergumam, 'oh, iya juga, ya' setelah membacanya. Berikut beberapa celetukan warganet yang kocak-kocak abis:
"Ternyata gendang telinga tuh bukan alat musik ya? Kenapa sih hal-hal kecil gini harus bohong?" ujar TikToker Ganta.
"Ternyata habis minum soda gembira perasaan tuh ga langsung jadi gembira, kenapa sih hal-hal kecil kaya gini aja harus bohong," celetuk Oniel JKT48.
"Ternyata bika ambon itu bukan dari Ambon? Kenapa sih hal-hal kecil gini harus bohong?" kata netizen.
"Ternyata nasi kucing itu gak ada kucingnya ya? Kenapa sih hal-hal kecil gini harus bohong?" timpal netizen lain.
Tren ini bisa saja bikin sadar kalau selama ini ungkapan-ungkapan yang biasa kita pakai sehari-hari, ternyata penamaannya gak sesuai dengan arti sebenarnya, ya!