3 Tokoh Ini Berubah Jadi Lebih Baik di Ending The Queen Who Crowns

Usai lima tahun diasingkan, Chae Ryeong (Lee E Dam) dipanggil oleh Ratu Wongyeong untuk datang ke istana. Hal ini bertujuan agar ia bisa menjadi saksi pernikahan anaknya, Pangeran Hamnyeong. Sang ratu juga sudah menyiapkan calon istri untuk sang pangeran, yakni anak Menteri Pembantu Pertahanan.

Chae Ryeong senang karena sang ratu masih memperhatikan dirinya. Begitu masuk ke kediaman ratu, ia lalu berjanji untuk setia. Berbagai upaya yang ia lakukan sebagai permintaan maaf. Salah satunya adalah ia melapor bahwa Yi Sook Beon (Park Yong Woo) telah menuruti permintaan Putra Mahkota Yangnyeong (Moon Sung Hyun) untuk mendapatkan busur tanduk hitam.

Atas laporan tersebut, Raja Taejong bergegas ke hutan untuk menghukum anaknya. Ia lalu memberi perintah kepada pengawalnya untuk mengasingkan Yi Sook Beon. Sang raja marah karena barang tersebut adalah bentuk suap dari penjahat yang telah diasingkan.

Putra Mahkota Yangnyeong digambarkan sebagai sosok yang menerima suap dan main perempuan lain pada penampilan awal. Ia lebih asyik berburu daripada belajar memperkaya wawasan. Menurutnya menjadi seorang raja cukup bermodal kekuatan dan kekerasan.

Suatu ketika, Yangnyeong pergi ke hutan untuk pergi berburu. Ia tak mempedulikan adiknya yang sedang sakit cacar. Pihak istana pun memberi kabar kalau adiknya telah meninggal. Begitu sampai, ayahnya langsung memarahinya. Sang ayah kecewa karena anaknya tersebut tak mencerminkan diri sebagai raja.

Atas kejadian tersebut, banyak pejabat yang mengusulkan agar Yangnyeong turun takhta dan diasingkan. Mengaku sadar karena kesalahan yang diperbuat, ia menuruti permintaan mereka. Ia juga memberi usul kepada sang ayah bahwa adiknya, Chungnyeong yang pantas menjadi raja. Ia berjanji akan menjadi anak buah yang setia untuk Chungnyeong dan gak akan mempermasalahkan kekuasaan.

Awal penampilan, Raja Taejong adalah sosok yang gak bisa mengendalikan amarahnya dengan baik. Begitu marah, ia tak segan membunuh orang yang melawan dirinya atau menjadi penghalang. Ia gak mau mencari fakta yang terjadi seperti apa. Selain itu, ia juga kurang bisa menjaga keharmonisan rumah tangganya. Ia selalu diliputi rasa cemas ketika sang ratu memutuskan sesuatu yang lebih baik darinya. Untuk pelampiasannya, ia mencari kesenangan dengan perempuan lain untuk dijadikan selir.

Perubahan Taejong terjadi ketika dirinya sudah tak menjadi raja. Ia menjadi lebih sayang pada istrinya, Wongyeong. Ia juga memerintahkan anaknya, Raja Sejong, untuk membebaskan keluarga adik-adik ibunya supaya bisa hidup bebas di pinggiran kota. Sayangnya, pada saat sang istri meninggal, ia tak berada di sampingnya.

Melihat dari tiga karakter di atas menandakan bahwa mereka berubah seiring dengan pengalaman kehidupan yang dialami. Bagi yang sudah menamatkan drakor The Queen Crowns, bagaimana nih pendapat kamu tentang poin-poin di atas? Apakah ada karakter lain lagi yang sikapnya berubah menjadi lebih baik?