4 Karakteristik Pemimpin pada Park Yeong Han di Chief Detective 1958
MBC tengah berbahagia pasalnya drama tebarunya yang bertajuk Chief Detective 1958 mendapat sambutan hangat dari penonton. Hal ini dibuktikan dengan perolehan rating episode perdananya yang sukses mencetak angka 10,1% menurut Nielsen Korea.
Chief Detective 1958 menceritakan perjalanan sekelompok detektif dalam menumpas gangster di Seoul. Kelompok tersebut dikomandani oleh Park Yeong Han (Lee Je Hoon). Meski usianya masih terbilang muda, tapi Park Yeong Han merupakan sosok pemimpin yang cukup disegani. Berikut adalah empat karakteristik pemimpin pada Park Yeong Han yang patut diteladani.
1. Park Yeong Han merupakan polisi yang mempunyai integritas tinggi
Saat pertama kali tiba di Kantor Polisi Jongnam, Park Yeong Han hanya bisa menghela nafas panjang melihat kondisi di sana. Pasalnya, polisi yang seharusnya mengayomi masyarakat justru bekerja sama dengan gangster. Tak hanya itu, mereka juga dengan senang hati menerima suap karena telah membantu melancarkan misi para gangster.
Park Yeong Han tidak menyukai lingkungan kerjanya. Ia pun bertekad untuk tidak terpengaruh rekan sesama polisi yang bekerja sama dengan gangster. Park Yeong Han tetap pada prisipnya yaitu melindungi yang lemah dan menghajar yang jahat.
2. Berani menangkap gangster meski tidak didukung rekan kerja
Gangster Dongdaemun merupakan salah satu gangster yang paling ditakuti di Seoul. Gangster yang dipimpin oleh Lee Jung Jae (Kim Young Sung) sangat berbahaya dan meresahkan masyarakat. Bahkan, pihak kepolisian sendiri tidak mau berurusan dengan mereka. Sebab, tindakan tersebut bisa mengancam nyawa mereka.
Berbeda dengan rekan polisi yang lain, Park Yeong Han tak gentar menghadapi gerombolan gangster. Bahkan pada hari pertamanya kerjanya, ia langsung bisa meringkus kompolatan gangster dengan cara melepaskan satu karung ular berbisa di markas para gangster tersebut.
3. Park Yeong Han mempunyai rasa empati yang tinggi
Pada saat masih bekerja di Hwangcheon, Park Yeong Han mendapat julukan sebagai penangkap maling sapi paling andal. Bagi polisi lain, menangkap maling sapi dianggap pekerjaan remeh, tapi bagi Park Yeong Han hal tersebut merupakan kasus penting.
Bagi penduduk Korea saat itu, memelihara sapi merupakan salah satu sumber penghasilan utama. Alhasil, ketika mereka kehilangan sapi, maka mereka juga kehilangan pemasukan. Park Yeong Han pernah menyaksikan sendiri, seorang warga hampir gagal operasi karena sapinya dicuri. Mereka tak punya uang untuk biaya operasi. Berbekal rasa empati terhadap korban maling sapi, Park Yeong Han berjanji tidak akan membiarkan maling sapi berkeliaran lagi di Hwangcheon.
4. Dapat berkomunikasi dengan baik
Park Yeong Han merupakan sosok yang pandai menempatkan diri. Ia tahu persis cara menghadapi lawan bicaranya. Di saat berbicara dengan orang yang lebih tua, ia akan menggunakan bahasa yang sopan dan halus. Namun, ketika berhadapan dengan gangster, dirinya tak ragu untuk menggertak dengan kasar.
Berbekal kemampuan komunikasi yang bagus, ia mampu meyakinkan beberapa anggota polisi untuk bergabung dengan unitnya. Ia juga tidak gila hormat, sehingga mudah berbaur dengan anggota polisi yang usianya jauh lebih muda.
Tantangan yang harus dihadapi Park Yeong Han tidaklah mudah. Ia tak mampu menghadapi para gangster sendirian. Oleh karena itu, ia membentuk sebuah tim yang beranggotakan polisi-polisi berintegritas baik. Apakah Park Yeong Han mampu memimpin tim tersebut dengan baik?
