4 Lika-liku Kuartet Dokter Residen Obgyn di Drama Resident Playbook

Menjadi dokter residen, apalagi di tahun pertama, berarti harus siap dengan ritme kerja yang sangat padat dan jam kerja yang tidak menentu. Keempat residen obgyn di Resident Playbook sering kali harus berjaga semalaman. Mereka kesulitan mengatur jam makan dan istirahat demi pasien hingga tak sadar hari telah berganti. 

Bahkan, di hari libur mereka gunakan untuk terus belajar. Bekerja di bidang kesehatan menuntut mereka untuk selalu siap siaga dalam kondisi apa pun. Situasi ini menuntut fleksibilitas dan kemampuan adaptasi yang tinggi. Namun, bagi seorang residen baru tentu hal tersebut adalah ujian yang sangat berat. 

Epsiode awal Resident Playbook menunjukkan tantangan keempat residen baru dalam berinteraksi dengan pasien mapun keluarga pasien. Mereka sering kali dihadapkan pada situasi kesalahpahaman. Di mana tujuan yang ingin disampaikan justru menyinggung atau menyakiti perasaan pasien dan keluarga karena penyampaian yang salah. 

Hal ini membuktikan bahwa sebagai seorang dokter harus memiliki skill komunikasi yang baik. Para residen dituntut tidak hanya memiliki pengetahuan medis yang mumpuni, tetapi juga kemampuan komunikasi yang efektif dan empati yang tinggi. Dalam menghadapi emosi pasien yang sering meluap, mereka harus tetap tenang dan profesional. Membangun hubungan yang baik dengan pasien dan keluarga terkadang membutuhkan waktu dan kesabaran. 

Dinamika hubungan dengan dokter senior, residen senior, dan rekan sejawat juga menjadi bagian tak terpisahkan dari lika-liku kehidupan residen obgyn. Dokter senior berperan sebagai mentor dan pembimbing, namun terkadang perbedaan pendapat atau gaya kerja dapat menimbulkan gesekan. Khususnya untuk residen baru, mereka harus belajar menyampaikan pandangan namun tetap menghormati hierarki yang ada. 

Sementara hubungan dengan sesama residen baru sering menghadapi masalah, terutama terkait persaingan. Pada episode 3 dan 4 menunjukkan sikap kecemburuan antara Oh Yi Young dan Kim Sa Bi. Akibatnya, Kim Sa Bi yang merasa cemburu dan tersaingi melakukan tindakan tak terpuji. 

Beban kerja yang tinggi, menangani kasus sulit, hingga persaingan bukan hanya menguras fisik, tetapi juga mental para residen. Mereka dituntut untuk bekerja cepat, teliti, dan membuat keputusan. Tanggung jawab yang besar ini dapat menimbulkan stres, kecemasan, dan bahkan trauma.

Selain itu, menyaksikan bagaimana penderitaan pasien dan keluarga juga dapat menguras emosi. Oleh karena itu, penting bagi para residen memiliki mekanisme koping yang sehat untuk menjaga kesehatan mental dan emosional. 

Selain menampilkan kehidupan rumah sakit yang penuh hiruk pikuk, Resident Playbook juga menyoroti sikap kerja sama dan dukungan dari para karakter. So, dapatkah kuartet residen baru bertahan melewati tahun pertamanya?