4 Pelajaran Cinta dari Melo Movie, Perasaan Gak Bisa Dipaksa!
Drama Korea Melo Movie dirilis Netflix bertepatan dengan Hari Valentine, yakni pada Jumat (14/2/2025). Gak sekadar drama percintaan yang melo, drakor ini menghadirkan kisah cinta dan proses pendewasaan diri para karakternya.
Relatable, alur cerita yang ditampilkan di drama ini gak cuma tentang hubungan sepasang kekasih, tapi juga hubungan anak dan orangtua, kakak dan adik, dan seseorang dengan temannya. Nah, biar lebih jelas, berikut adalah beberapa pelajaran cinta yang dapat dipetik dari drakor Melo Movie.
1.Sebenci apa pun kepada orangtua, pasti setiap anak gak mau orangtuanya meninggal
Kim Mu Bee (Park Bo Young) benci banget kepada ayahnya, Kim Hun Dong (Kim Da Hwin). Hal itu karena ayahnya selalu sibuk bekerja hingga jarang berkumpul bersama keluarga di rumah. Kim Mu Bee merasa kesepian karena setiap kali membutuhkan kehadiran ayahnya, terutama di hari-hari penting, ayahnya tidak pernah ada.
Kim Hun Dong disibukkan dengan pekerjaannya sebagai sutradara. Saking bencinya kepada sang ayah, Kim Mu Bee sampai menyebut ayahnya sudah tiada tiap kali ada orang yang bertanya apakah Kim Hun Dong ayahnya atau bukan.
Kebencian Kim Mu Bee itu berubah jadi rasa bersalah saat ayahnya meninggal akibat kecelakaan. Menurutnya, ayahnya meninggal karena kesalahannya. Jika saja ia tidak terlalu membenci sang ayah, mungkin ayahnya masih hidup, begitu pikirnya.
2.Ada orang yang tulus menyayangi, tetapi terkadang rasa sayangnya tidak disadari
Terlalu sibuk dengan kebenciannya terhadap sang ayah, Kim Mu Bee sampai melupakan kalau di sampingnya masih ada sang ibu, Kang Yeon Joo (Kim Hee Jung). Memang, ibunya bukan tipe orang yang gemar berbicara manis atau memperlakukan anaknya dengan manja. Namun, ibunya selalu ada untuknya.
Tiap kali ayahnya mengingkari janji untuk bertemu dengannya, sang ibu akan hadir untuk menggantikan. Dari situ Kim Mu Bee sadar bahwa tak seharusnya ia mengabaikan sang ibu dan lebih memperhatikannya lagi untuk masa yang akan datang.
3.Terkadang, menghibur orang terkasih gak perlu dengan kata-kata manis
Ko Gyeom (Choi Woo Sik) hanya punya kakaknya, Ko Jun (Kim Jae Wook) sebagai sandaran hidup. Orangtua mereka sudah meninggal saat mereka masih sangat muda. Ko Jun diceritakan tidak berumur panjang setelah lima tahun menjalani pengobatan pasca kecelakaan. Ko Gyeom pun jadi sebatang kara setelah kakaknya tiada.
Namun, orang-orang di sekitar Ko Gyeom tidak berani memberikan hiburan dengan kata-kata yang manis kepada Ko Gyeom. Mereka takut, mereka akan salah bicara, terlebih Ko Gyeom pura-pura terlihat ceria untuk menyembunyikan kesedihannya. Hong Si Jun (Lee Jun Young), sahabat Ko Gyeom salah satunya. Sadar diri bahwa ia punya gaya bicara yang ketus, ia memilih diam dan gak menemui Ko Gyeom setelah beberapa hari kakak Ko Gyeom meninggal.
Hong Si Jun mengetahui kalau Ko Gyeom belum berani masuk ke rumah dan lebih memilih tidur di mobil karena selalu terbayang akan kehadiran kakaknya. Ia pun diam-diam membantu temannya itu dengan membawakan berbagai kebutuhan darurat dan meletakkannya di dalam mobil Ko Gyeom. Saat terciduk, ia berusaha menghibur Ko Gyeom, tapi Ko Gyeom tahu bahwa hal itu hanya akan membuat mereka canggung. Ko Gyeom lalu memilih untuk mengajak Hong Si Jun pergi ke sauna bareng,
4.Perasaan gak harus dipaksa, apalagi jika karena bayang-bayang masa lalu
Hong Si Jun diceritakan pacaran dalam waktu yang cukup lama dengan sahabatnya sendiri, Son Ju A (Jeon So Nee). Secara tiba-tiba, Son Ju A mengajak Hong Si Jun untuk mengakhiri hubungan mereka. Lima tahun setelahnya, mereka kembali bertemu. Son Ju A mengajak Hong Si Jun bekerja sama membuat lagu untuk film yang diangkat dari naskahnya.
Sempat bersikeras gak mau, Hong Si Jun pun setuju setelah mempertimbangkan banyak hal. Mereka lalu jadi sering bertemu demi proyek mereka. Namun, intesitas pertemuan itu juga membuat Hong Si Jun sadar bahwa ia masih ingin bersama Son Ju A. Sementara, Son Ju A gak mau mereka balikan karena yang diinginkan Hong Si Jun bukan Son Ju A yang sekarang, melainkan Son Ju A yang dulu pernah dipacari laki-laki itu. Mereka kemudian sepakat untuk berjuang move on dan melanjutkan hidup masing-masing.
Keempat pelajaran dari Melo Movie di atas dapat dijadikan pelajaran dalam menjalani hubungan. Cinta gak hanya sebatas hubungan asmara seorang laki-laki dan perempuan, tapi juga bisa antara keluarga dan sahabat.