Drakor No Way Out: The Roulette adalah drama orisinal Disney Korea yang kisahkan permainan rolet dengan hadiah 20 miliar won. Misi dari permainan tersebut adalah membunuh mantan narapidana kasus pemerkosaan, yakni Kim Guk Ho (Yoo Jae Myung).
Selain suguhkan permainan rolet yang memacu adrenalin. Daya tarik lain dari drama ini adalah berani mengangkat isu sosial yang kerap terjadi di masyarakat. Apakah kamu ingin tahu isu sosial yang diangkat drama No Way Out: The Roulette?
Kim Guk Ho dipenjara karena dirinya melakukan pemerkosaan pada beberapa wanita. Sebelum diperkosa, wanita-wanita tersebut dibius terlebih dahulu. Bahkan korban terakhirnya sampai tewas tidak berdaya. Atas kejahatannya tersebut, Kim Guk Ho mendapatkan ganjaran 13 tahun hukuman penjara.
Kasus investasi bodong ternyata tidak hanya menjerat rakyat sipil, bahkan detektif seperti Baek Joong Shik (Cho Jin Woong) juga bisa tertipu investasi bodong. Ia menginvestasikan semua tabungan yang dimilikinya. Sehingga, ketika sadar dirinya tertipu, Baek Joong Shik sudah tidak mempunyai harta apa-apa. Lebih parahnya lagi, ia juga mempunyai hutang dengan jumlah fantastis.
Pada episode 3, terdapat sebuh adegan yang menampilkan proses persidangan. Sebagai seorang pengacara, Lee Sang Bong (Kim Moo Yeol) sedang mendampingi kliennya. Anehnya, pada saat kliennya kalah, Lee Sang Bong terlihat santai tanpa beban. Setelah persidangan selesai, Lee Sang Bong ternyata menerima sejumlah uang dari pengacara lawan.
Ahn Myeong Ja (Yum Jung Ah) adalah wali kota Hosan yang berasal dari partai Gukmin. Setelah menjabat selama beberapa tahun, Yum Jung Ah diduga melakukan tindakan korupsi dana investasi. Ia juga telah menjalani pemanggilan dari pihak kejaksaan.
Tak hanya itu, Ahn Myeong Ja juga menyuap Kim Guk Ho dan Lee Sang Bong supaya meninggalkan kota Hosan. Beberapa contoh tindakan tersebut membuktikan bahwa Ahn Myeong Ja bukanlah pejabat yang amanah.
Seo Dong Ha (Sung Yoo Bin) adalah seorang pemain bola genius yang mempunyai masa depan cerah. Ia diterima oleh beberapa universitas terbaik dunia. Sayangnya, semua mimpinya harus pupus karena dirinya menyandang status sebagai anak mantan napi.
Sejak nama Kim Guk Ho mencuat kembali karena dijadikan target permainan rolet, hidup Seo Dong Ha tak lagi sama. Seo Dong Ha yang merupakan anak laki-laki dari Kim Guk Ho, menerima perundungan tiada henti. Ia mendapat perundungan dari teman sekolah hingga orang asing yang tidak ia kenal.
Permainan rolet ternyata membuat banyak pihak gelap mata. Semua orang berbondong-bondong ingin menghabisi Kim Guk Ho karena menginginkan uang 20 miliar won. Ini semua ternyata menyebabkan angka kriminalitas di kota Hosan meningkat. Dari pencurian, percobaan pembunuhan hingga adu tembak makin sering ditemui di kota Hosan.
Permainan rolet sukses mengacaukan tatanan hidup masyarakat kota Hosan. Kota ini tak lagi kondusif untuk dijadikan tempat tinggal. Tak cuma itu, permainan rolet juga menunjukkan betapa tamaknya manusia.