7 Bukti An Myeong Ja Sosok Manipulatif di No Way Out: The Roulette
An Myeong Ja (Yum Jung Ah) dalam drakor No Way Out: The Roulette disoroti sebagai wali kota Hosan. Semula, ia memiliki citra yang baik di depan publik. Hal ini karena ia aktif dalam menyokong sejumlah ide kaum muda di kota itu. Karena sukses membangun citra yang baik di depan publik, An Myeong Ja berulang kali terpilih jadi wali kota tiap kali pemilihan.
Namun, publik mulai melihat kebusukannya setelah ia diselidiki atas kasus penggelapan dana. Demi membersihkan citranya, An Myeong Ja melakukan trik licik. Ia bersikap sok peduli dengan isu Kim Guk Ho (Yoo Jae Myung), pelaku kejahatan yang dibebaskan setelah menjalani masa hukuman 13 tahun. Ia membuat serangkaian drama supaya bisa memenangkan kembali hati warga. Tak hanya itu, tujuh hal di bawah ini juga buktikan jika dirinya adalah sosok wali kota manipulatif di drakor No Way Out: The Roulette, scroll yuk!
1. Saat jaksa berhasil melacak rute dana gelapnya, Myeong Ja menamipulasi warga melalui pernyataan resminya di publik
2. Myeong Ja justru mengatakan jika jaksa yang terjun ke politik berusaha untuk menghancurkan dirinya dengan cara keji
3. Ia menggelapkan dana senilai 280 miliar milik anggaran kota, namun bertingkah seolah tak melakukannya
4. Di depan media, Myeong Ja mengatakan jika itu ia investasikan untuk proyek ide para kaum muda di kota, namun nyatanya tidak
5. Saat citranya memburuk, ia berpura-pura peduli dengan isu penjahat yang dibebaskan setelah 13 tahun mendekam di penjara
6. Demi menarik kembali hati warga, ia membuat pertunjukan aksi berdiam diri puluhan jam di depan rumah penjahat itu saat musim dingin
7. Ia menyewa para pemain lakon untuk berperan sebagai pendukungnya saat aksinya itu supaya bisa dipotret wartawan dan mengundang rasa iba
8. Hal ini semata-mata ia lakukan agar ia bisa menarik perhatian pendukungnya dan kembali menang di pemilihan berikutnya
Delapan tindakan An Myeong Ja di atas membuktikan jika dirinya adalah sosok wali kota yang manipulatif. An Myeong Ja meraup keuntungan pribadi sebesar-besarnya dengan memanfaatkan jabatannya. Ia memanipulasi sentimen publik demi bisa memenangkan kembali pemilihan. Tindakannya ini jangan sampai kamu tiru ya!
