7 Cara Bae Yi Ji Berdamai dengan Keadaan di Ending The Winning Try

- Yi Ji menunjukkan bahwa berdamai dengan keadaan bukan berarti menyerah pada mimpi, meskipun sempat dilarang menjadi atlet.
- Meski gagal masuk timnas dan dianggap "terlalu tua", Yi Ji terus berlatih dan mencoba lagi selama tiga tahun.
- Yi Ji tidak hanya fokus pada mimpinya, tapi juga menjadi pelatih yang baik dan rela mundur demi anak muridnya di babak final kejuaraan nasional.
Bae Yi Ji (Im Se Mi) jadi salah satu atlet menembak yang sangat bekerja keras di drama The Winning Try. Perjalanannya demi menjadi atlet sangat penuh luka, kegagalan, sekaligus tekad yang kuat.
Meski sempat kehilangan dukungan keluarga dan gagal mewujudkan mimpinya sebagai atlet menembak, Yi Ji menunjukkan bagaimana seseorang bisa tetap berdamai dengan kenyataan dan menemukan makna baru dalam hidupnya sebagai pelatih. Bisa kamu tiru, inilah tujuh cara Bae Yi Ji berdamai dengan keadaan di The Winning Try.
1. Yi Ji sempat dilarang jadi atlet, walau tetap memilih jalan ini. Itu menunjukkan bahwa berdamai dengan keadaan bukan berarti menyerah pada mimpi

2. Yi Ji hampir masuk timnas, tetapi gagal karena kabur di babak penyisihan. Alih-alih berhenti, ia mencoba lagi selama tiga tahun berikutnya

3. Banyak yang meremehkan Yi Ji karena dianggap “terlalu tua” untuk jadi atlet. Namun, ia terus berlatih diam-diam tanpa mengkhawatirkan usia

4. Selain berlatih sendiri, Yi Ji juga menjadi pelatih. Ia tidak hanya fokus pada mimpinya, tapi juga membimbing orang lain dengan sepenuh hati

5. Di babak final kejuaraan nasional, Yi Ji rela mundur demi mendampingi anak muridnya agar tidak didiskualifikasi

6. Alih-alih merasa gagal, Yi Ji merasa itu bukan berarti ia tidak berusaha. Baginya, kegagalan hanyalah hasil, sementara proses dan pilihan lebih penting

7. Yi Ji memulai babak baru sebagai pelatih. Ia melihat perannya bukan lagi sebagai “atlet gagal”, tapi sebagai pelatih yang baik untuk masa depan

Perjalanan Yi Ji sebagai atlet di The Winning Try mengajarkan bahwa berdamai dengan keadaan tidak berarti berhenti bermimpi, melainkan menerima hasil dengan lapang dada, sambil menemukan arti baru dari perjuangan yang sudah dijalani. Inspiratif, ya?