7 Fakta Masa Lalu Hee Joo di When the Phone Rings, Bisu karena Ibunya?

When the Phone Rings menjadi salah satu drakor akhir tahun yang banyak mencuri perhatian penonton. Drama ini menyoroti kisah seorang perempuan bernama Hong Hee Joo (Chae Soo Bin). Ia menikah dengan seorang politisi muda sekaligus juru bicara presiden, Baek Sa Eon (Yoo Yeon Seok).
Berbanding terbalik dengan kehidupan yang diperlihatkan, Hee Joo punya cukup banyak kesulitan. Ia merupakan seorang tunawicara yang kerap direndahkan oleh ibu mertuanya sendiri. Namun, plot twist mengejutkan rupanya Hee Joo awalnya hanya berpura-pura tunawicara saja.
Alasan mengapa Hee Joo berpura-pura tak bisa bicara dipengaruhi banyak hal, termasuk masa lalunya. Berikut 7 fakta masa lalu Hee Joo di When the Phone Rings. Simak sampai akhir, ya!
1. Hee Joo bersama saudara tirinya mengalami sebuah insiden tragis. Kala itu, anak lelaki satu-satunya Ketua Hong Il Kyung (Choi Kwang Il) meninggal

2. Selain itu, putri kandung Kwang Il yang tak lain kakak tiri Hee Joo bernama Hong In A (Han Jae Yi) juga terdampak. Ia jadi tak bisa bicara

3. Berbeda dari saudaranya, Hee Joo selamat tanpa luka. Bukannya bahagia, Kim Yeon Hui (Oh Hyun Kyung) justru marah pada Hee Joo lantaran masih hidup

4. Sebagai ibu, Yeon Hui justru mengguncang Hee Joo. Ia menutup mulut Hee Joo agar putrinya tak bicara, sekalipun sudah merintih kesakitan

5. Yeon Hui lalu meminta Hee Joo untuk berpura-pura bisu. Ia menyuruhnya melakukan hal itu dalam jangka waktu yang tidak bisa ditentukan

6. Alasan Yeon Hui menyuruh Hee Joo adalah demi keuntungan. Ia ingin tetap jadi bagian keluarga Hong dengan memanfaatkan rasa bersalah pimpinan

7. Akibat terbiasa pura-pura bisu di bawah tekanan, Hee Joo mengalami selective mutism. Bahkan, ia masih harus menjalani pengobatan sampai dewasa

Episode terbaru When the Phone Rings menyajikan sejumlah fakta mengejutkan tentang kehidupan Hee Joo. Rupanya ia telah mengalami banyak hal sulit sejak kecil. Tak heran, pada penutup episode terbaru, Hee Joo terlihat begitu putus asa lantaran sejak kecil ia merasa tidak pernah bahagia.