7 Momen Oh Ae Sun Melawan Patriarki di When Life Gives You Tangerines

- Oh Ae Sun (IU/Moon So Ri) melawan seksisme dan patriarki untuk mewariskan dunia yang progresif pada putrinya.
- Didukung suami, Oh Ae Sun berhasil melawan patriarki sehingga putri dan anak laki-lakinya bisa tumbuh tanpa terpengaruh oleh pandangan patriarki.
- Tindakan anti patriarki Oh Ae Sun di When Life Gives You Tangerines menjadi inspirasi bagi generasi muda dalam melawan seksisme.
Oh Ae Sun (IU/Moon So Ri) merupakan perempuan berdikari yang berpikiran progresif di When Life Gives You Tangerines. Salah satu tindakan terpujinya adalah ia melawan seksisme di lingkungannya sebab tidak ingin putrinya jadi korban patriarki.
Sejak muda hingga tua, Oh Ae Sun konsisten menunjukkan sikap anti patriarki. Banyak tindakannya yang menjadi bukti bagaimana ia melawan patriarki. Tujuh poin ini merupakan aksi Oh Ae Sun melawan patriarki di When Life Gives You Tangerines.
1. Oh Ae Sun tidak ragu untuk bermimpi besar. Sejak kecil, ia dengan lantang bilang punya cita-cita kuliah sastra hingga jadi presiden

2. Di awal hubungannya dengan Yang Gwan Sik, Oh Ae Sun yang banyak memimpin dan menginisiasi aktivitas kencan mereka

3. Ia ingin sang putri tidak dibatasi oleh seksisme dan bisa mendapat kesempatan untuk sukses yang sama seperti anak laki-laki

4. Oh Ae Sun melawan mitos perempuan tidak boleh naik kapal sehingga semua anaknya bisa bermain bersama di kapal Yang Gwan Sik

5. Berbeda dari kebanyakan keluarga lain, ia mengajari putrinya membaca dan menulis di rumah sebelum anak itu mulai sekolah

6. Ia berhasil jadi kepala desa perempuan pertama di Dodong-ri. Ia menang tanpa bermain kotor, seperti menyuap atau menjelekkan lawan

7. Dari uang pemberian neneknya, ia membelikan Yang Gwan Sik kapal sehingga sang suami bisa kembali melaut dan ekonomi keluarga membaik

Sikap tegas Oh Ae Sun melawan patriarki di When Life Gives You Tangerines juga didukung oleh sang suami, Yang Gwan Sik (Park Bo Gum/Park Hae Joon). Berkat kerja sama keduanya melawan patriarki, putri mereka bisa melebarkan sayap dan mendapat kesempatan kuliah di Seoul. Selain itu, anak laki-laki mereka juga tidak bersikap patriarki dan bisa menghargai perempuan.