7 Nasihat Pernikahan Penting yang Terselip di Drakor As You Stood By
- Memilih pasangan dengan hati-hati, teliti sifat dan tabiatnya serta keluarganya
- Komunikasi sebagai solusi masalah rumah tangga, hindari KDRT dengan cara berkomunikasi yang baik
- Pernikahan membutuhkan komitmen, komunikasi, dan tanggung jawab seumur hidup
Drakor As You Stood By mengisahkan kehidupan pernikahan tokoh utama yang penuh dengan penderitaan, tersiksa dan tersakiti setiap hari. Rumah bareng suami bak penjara yang menyiksa lahir dan batin.
Berharap kehidupan pernikahan yang penuh kebahagiaan, tapi malah sebaliknya memberikan penderitaan yang seperti tiada henti. Lantas, apa saja pelajaran penting terkait pernikahan yang disampaikan cerita drakor As You Stood By? Berikut penjelasannya.
1. Lebih baik hati-hati dalam memilih pasangan. Sebelum memutuskan menikah, pelajari dengan teliti segala sifat dan tabiat pasangan dan keluarganya
2. Komunikasi adalah solusi dari segala masalah rumah tangga, para pelaku KDRT tidak tahu cara berkomunikasi dengan sering memaksakan kehendak
3. Cinta saja tidak cukup, hubungan suami istri membutuhkan komitmen, komunikasi, dan tanggung jawab yang diemban seumur hidup hingga akhir hayat
4. Drakor ini menyampaikan realitas tidak semua pernikahan itu membawa kebahagiaan, malah sebaliknya. Ada fase jenuh, kecewa, bahkan ingin berpisah
5. Karakter yang tersakiti dalam drama ini menunjukkan bahwa memaafkan bukan berarti melupakan, tetapi memilih untuk tidak terus terjebak dalam luka
6. Hargai batas antar pasangan, seperti menghargai impian kariernya. Jangan melarang demi gengsi karena tidak mau pasangan berbaur dengan orang lain
7. Pernikahan adalah perjalanan, bukan tujuan akhir melainkan awal dari perjalanan panjang dua manusia yang terus belajar hidup hingga hari tua
Tidak ada seorang pun yang bisa membayangkan ingin menikah dengan orang yang jahat dan keji. Sebelum memutuskan menikah, pastinya sudah merasa dicintai sepenuh hati oleh pasangan sehingga keputusan menikah dirasakan sebagai jawaban yang tepat.
Namun, naasnya kadang kala perilaku dan sifat buruk nan keji pasangan dan keluarganya baru ketahuan setelah menikah, setelah melewati banyak hal bersama dalam rumah tangga. Keji dan bengis menyiksa tanpa ampun ditutupi dengan topeng kebaikan di depan publik.
