7 Premis Karakter Kim Woo Joo di Drakor Would You Marry Me

- Pewaris yang enggan mengambil warisan
- Pria rasional yang tidak percaya pada konsep cinta
- Pernikahan sebagai perjanjian, bukan perasaan
Dalam drama Korea Would You Marry Me, Kim Woo Joo (Choi Woo Shik) bukan hanya sosok pewaris toko roti terkenal Myungsoondang, tetapi juga karakter yang menghadirkan konflik emosional mendalam. Ia adalah pria yang hidup dalam keteraturan dan logika, hingga cinta datang dalam bentuk yang paling tidak terduga, yakni pernikahan pura-pura dengan seorang wanita yang baru saja hancur karena hidupnya sendiri.
Berikut tujuh premis utama yang menggambarkan perjalanan dan kompleksitas karakter Kim Woo Joo sepanjang drama Would You Marry Me.
1. Pewaris yang enggan mengambil warisan

Kim Woo Joo tumbuh dalam keluarga besar pembuat roti tradisional yang telah berdiri selama empat generasi. Namun, ia justru tidak tertarik melanjutkan bisnis keluarga, karena menganggap hidupnya terlalu dikendalikan oleh tradisi. Premis ini membuka konflik awal antara Kim Woo Joo dan ayahnya yang keras, serta menjadi simbol benturan antara ambisi pribadi melawan kewajiban keluarga.
2. Pria rasional yang tidak percaya pada konsep cinta

Kim Woo Joo memandang hubungan romantis sebagai urusan kontraktual, bukan emosional. Ia percaya bahwa cinta hanya membawa kekacauan dalam hidup yang sudah tertata. Namun, premis ini berubah ketika ia justru terlibat dalam pernikahan kontrak dengan Yoo Me Ri (Jung So Min), yang pada akhirnya mengguncang seluruh logika hidupnya.
3. Pernikahan sebagai perjanjian, bukan perasaan

Hubungan Kim Woo Joo dan Yoo Me Ri dimulai dari kepentingan masing-masing. Kim Woo Joo membutuhkan status pernikahan untuk memenuhi syarat warisan, sedangkan Yoo Me Ri membutuhkan kestabilan finansial setelah kehilangan segalanya. Namun, dari kontrak dingin itu tumbuh sesuatu yang lebih dalam, cinta yang tidak diinginkan tapi sulit dihindari.
4. Trauma emosional yang tak pernah diungkap

Di balik ketenangannya, Kim Woo Joo menyimpan luka lama. Ia dibesarkan dalam keluarga yang lebih mementingkan reputasi dibanding kasih sayang. Premis ini menjelaskan mengapa ia begitu menjaga jarak dari orang lain, karena ia percaya bahwa keintiman hanya membawa luka baru.
5. Cinta yang muncul dari empati, bukan daya tarik

Kim Woo Joo jatuh cinta bukan karena fisik atau pesona Yoo Me Ri, tetapi karena empati. Ia melihat perjuangan Yoo Me Ri menghadapi kehancuran hidupnya dengan tetap tegar, dan itu mengingatkannya pada dirinya sendiri. Premis ini menjadikan kisah mereka terasa hangat dan realistis, dua orang rusak yang saling memperbaiki tanpa sadar.
6. Pertarungan antara logika dan hati

Sepanjang drama, konflik utama Kim Woo Joo adalah pertarungan antara logika dan perasaan. Ia terus menolak perasaannya pada Yoo Me Ri, berusaha mempertahankan citra diri yang tenang dan rasional. Namun, semakin ia menahan, semakin ia terseret dalam emosi yang tidak bisa dijelaskan dengan teori apa pun.
7. Transformasi dari pria tertutup menjadi sosok yang tulus

Kim Woo Joo berubah. Dari pria yang takut terluka, ia menjadi seseorang yang berani mencintai, bukan karena logika, tapi karena pilihan. Premis ini menjadi titik klimaks emosional dari Would You Marry Me, bahwa bahkan orang yang paling dingin pun bisa belajar hangat kembali ketika menemukan seseorang yang melihat dirinya apa adanya.
Kim Woo Joo di Would You Marry Me adalah gambaran realistis dari pria modern yang tumbuh di tengah tekanan sosial dan ekspektasi keluarga. Ia bukan pahlawan sempurna, tapi manusia dengan banyak celah dan justru di situlah daya tariknya. Lewat perjalanan cinta kontraktual yang berubah menjadi kejujuran emosional, Kim Woo Joo membuktikan bahwa kadang pernikahan semu justru membawa makna yang paling nyata.