Welcome to Samdalri (2023) bukan hanya berisi kisah cinta Cho Sam Dal (Shin Hye Sun) dan Cho Yong Pil (Ji Chang Wook). Drama ini turut serta mempromosikan keindahan alam dan budaya pedesaan pinggir pantai di Pulau Jeju. Gak lupa, banyak pelajaran tentang kepedulian terhadap lingkungan terselip di drama ini.
Berikut ini beberapa ajakan mencintai alam yang ada di drakor Welcome to Samdalri. Semoga kamu juga terinspirasi, ya.
Haenyeo, "The Woman of The Sea" atau penyelam perempuan adalah kebudayaan unik yang bisa kamu temui di Pulau Jeju. Para perempuan menjadi pihak yang bertanggung jawab dalam menyediakan sumber makanan dari laut. Profesi ini bahkan sudah ada sejak abad ke-17, lho.
Salah satu prinsip yang dipegang teguh oleh para haenyeo adalah jangan serakah. Mereka mengambil hasil laut seperlunya, kemudian kembali ke darat. Para haenyeo juga bertanggung jawab menjaga kelestarian biota laut dan pemeliharaannya. Hebat, ya!
Para haenyeo di drama Welcome to Samdalri juga mengajak penonton untuk menghormati kekuatan alam. Mereka tahu bahwa alam sukar diprediksi, bahkan bisa sewaktu-waktu berbalik menyerang mereka. Penting bagi haenyeo untuk bisa memprediksi cuaca, jika dirasa sulit untuk menyelam lebih baik mengurungkan niat demi keselamatan.
Kelompok haenyeo ini juga yang paling keras menolak pembangunan taman hiburan AS di drama Welcome to Samdalri. Bukan tanpa alasan, mereka takut pembangunan akan merusak laut yang selama ini memberinya kehidupan.
Jika memang ada sedikit niat untuk meloloskan pembangunan, para haenyeo tetap akan mencecar berbagai pertanyaan pada para pengembang. Mereka selalu memastikan laut kesayangan mereka tidak terganggu.
Welcome to Samdalri khusus menghadirkan tokoh Gong Ji Chan (Kim Min Chul) yang merupakan presiden relawan pelindung lumba-lumba. Kegiatan organisasi ini fokus pada upaya pelestarian lumba-lumba yang merupakan salah satu satwa unik, daya tarik alam di Pulau Jeju.
Gong Ji Chan menolak dengan keras penangkaran lumba-lumba di akuarium. Ia juga yang mengusahakan Namchun, lumba-lumba kesayangannya untuk dibebaskan di laut setelah sekian lama tinggal di akuarium.
Selain mencari nafkah di laut, warga Samdal-ri juga membuka perkebunan jeruk. Usaha perkebunan ini juga dilakukan secara alami, loh. Contohnya mereka menggunakan cuka yang berbau busuk untuk mengusir serangan hama pengganggu.
Wah, paket komplet, ya? Selain menyajikan kisah cinta dan persahabatan, Welcome to Samdalri juga mengajak penonton untuk menghargai budaya lokal serta mencintai alam. Kamu sudah nonton dramanya belum? Welcome to Samdalri bisa kamu saksikan di Netflix dengan episode baru setiap Sabtu dan Minggu.