4 Alasan Ending Drakor The Divorce Insurance Dinilai Memuaskan

Drakor The Divorce Insurance resmi tamat melalui penayangan episode terakhirnya pada Selasa (6/5/2025). Drama tvN yang mengusung genre komedi romatis dengan latar perusahaan asuransi ini telah banyak menghibur para penggemarnya. Tak hanya karena penampilan luar biasa dari para pemerannya saja, alur cerita yang disajikan pun sangat menarik.
Kisah dalam drama ini menyoroti sebuah tim di bidang asuransi yang hendak meluncurkan produk baru, yaitu asuransi perceraian. Banyak hal yang turut mewarnai kisah tim perceraian ini dan menariknya ending yang disajikan pun sesuai harapan penonton. Penasaran tentang alasan apa yang membuat ending drakor The Divorce Insurance dinilai memuaskan? Yuk, cek ulasannya berikut ini!
1. Seluruh konflik terselesaikan dengan baik

Konflik utama dalam drama ini adalah lika-liku tim asuransi perceraian meluncurkan produknya. Ada beberapa permasalahan yang sempat dialami oleh tim perceraian, di antaranya beberapa persyaratan yang cenderung sangat menekan hingga adanya kebocoran data yang dilakukan orang dalam perusahaan. Permasalahan tersebut sempat membuat banyak orang meyakini bahwa asuransi perceraian tak akan pernah diluncurkan.
Kendati banyak stigma negatif, dengan kekompakkan tim perceraian, mereka bisa memenuhi seluruh syarat yang diajukan serta menghukum orang yang membocorkan data rahasia. Selain terselesaikannya konflik perusahaan, beberapa masalah pribadi di antara para karakter pun dapat menemukan titik terang. Salah satunya konflik cinta segitiga Noh Ki Jun (Lee Dong Wook), Kang Han Deul (Lee Joo Bin), dan Jeon Na Rae (Lee Da Hee) yang akhirnya menemukan pasangan terbaiknya masing-masing.
2. Setiap karakter mendapat kebahagiaan versi dirinya sendiri

Drama ini erat kaitannya dengan permasalahan seputar pernikahan. Hampir seluruh karakter utamanya adalah orang yang sudah berpengalaman menikah, tetapi akhirnya bercerai. Melalui beragam lika-liku kehidupan pernikahan itu, muncul juga berbagai perspektif soal pernikahan.
Salah satu yang paling menonjol adalah Noh Ki Joon yang sudah bercerai tiga kali, tetapi ia memilih melanjutkan hidup karena menilai pernikahan dan perceraian punya tujuan sama, yaitu kebahagiaan. Selain Ki Jun, ada juga Joh Ah Young (Chu So Jung) yang sangat takut untuk menikah dan menjalin hubungan romantis. Namun, ia berhasil menemukan pasangan yang memahaminya dan mereka memilih menjalin hubungan tanpa menikah.
3. Empat couple berhasil berlayar

Hal yang tak kalah membuat penonton senang adalah berlayarnya empat pasangan dalam ending drama ini. Mereka adalah Ki Jun dan Han Deul, Na Rae dan An Jeong Man (Lee Kwang Soo), Ah Young dan Park Woong Sik (Yoo Hyeon Soo), serta Na Dae Bok (Kim Won Hae) dan Lee Su Jeong (Kim Nam Jin). Keempat pasangan ini telah melalui banyak konflik.
Salah satu pasangan yang paling menonjol adalah Dae Bok dan Su Jeong. Mereka merupakan pasangan yang telah menikah selama puluhan tahun, tetapi hampir saja bercerai karena sikap egois masing-masing. Beruntung mereka berdua serta tiga pasangan lainnya bisa melalui beragam lika-liku itu dan bersatu sebagai pasangan bahagia.
4. Banyak tokoh yang punya character development di akhir cerita

Perkembangan setiap karakter dalam drama tentu sangat penting dan selalu menarik perhatian. Melalui adanya character development dari setiap tokoh, cerita akan menjadi lebih hidup. Hal itu sebagaimana yang disajikan dalam ending drama ini.
Ada banyak tokoh yang punya character development seperti Han Deul yang dulunya merupakan people pleaser, kini bisa menolak. Noh Ki Jun yang memiliki trauma, tetapi memilih untuk menyembuhkannya, dan Na Dae Bok yang gila kerja kini menjadi lebih perhatian pada istrinya. Melalui perkembangan karakter tersebut, banyak pesan moral juga yang akhirnya bisa didapatkan oleh penonton.
Selain bagaimana cerita dimulai, eksekusi akhir dari sebuah kisah juga jadi hal penting dalam drama. Nah, drakor The Divorce Insurance ini berhasil mengeksekusi kisah akhirnya dengan sangat baik. Tidak ada plot hole maupun hal yang membuat penonton merasa janggal.