5 Bentuk Kebobrokan Pendidikan di Drakor Weak Hero Class 2

Drama Korea Weak Hero Class 2 sukses menjadi perbincangan dengan alur ceritanya yang lebih kompleks. Drakor ini menampilkan perjalanan Yeon Si Eun (Park Ji Hoon), seorang siswa yang pintar, tapi sering jadi sasaran para perundung karena penampilannya seperti anak lemah.
Season pertama drakor ini menampilkan maraknya perundungan dan kenakalan remaja yang mempunyai dampak sangat buruk. Peran pendidikan jadi sangat minim, bahkan bisa dibilang hampir gak ada. Berikut adalah beberapa bentuk cerminan kebobrokan pendidikan di Weak Hero Class 2.
1.Bullying di mana-mana

Yeon Si Eun diceritakan pindah ke SMA Eunjang. Niatnya, di sekolah baru itu ia bisa hidup lebih tenang. Namun, kenyataannya tidak demikian. Perundungan di sekitarnya lebih parah dibandingkan yang terjadi di sekolah lamanya.
Beberapa siswa yang miskin dan lemah sering kali menjadi sasaran empuk para pelaku bullying. Salah satunya Seo Jun Tae (Choi Min Young). Karakter ini diharuskan mengantar susu dan camilan setiap pagi ke meja orang-orang yang merundungnya. Apabila pesanannya salah atau bahkan gak ia antar, maka ia harus menerima pukulan yang bertubi-tubi.
2.Main ke klub malam sudah biasa bagi para remaja

Bagi anak yang masih di bawah umur, merokok dan main bareng cewek adalah hal yang tabu. Gak diperkenankan untuk melakukan kedua hal itu sebab anak di bawah umur cenderung masih labil. Namun, hal ini sudah menjadi hal yang lumrah di Weak Hero Class 2. Anak-anak nakal yang gemar melakukan perundungan biasanya main ke klub. Di sana, mereka terkadang gak hanya merokok dan main cewek, tapi juga minum minuman keras.
3.Guru yang acuh tak acuh terhadap kondisi para siswa

Peran guru tentu sangat penting dalam keberlangsungan hidup para siswa. Namun, hal ini tampaknya tidak demikian di drakor Weak Hero Class 2. Guru yang diharapkan bisa mengayomi tiap kali ada masalah, malah lebih memilih untuk bersikap bodo amat. Seperti ketika Yeon Si Eun mengatakan bahwa salah satu temannya gak masuk kelas. Bukannya khawatir terjadi sesuatu, guru di kelas mereka malah mengatakan bahwa di hari-hari berikutnya ia tidak mau ada lagi siswa yang gak hadir tanpa kejelasan.
4.Siswa yang gak bersalah malah mendapatkan hukuman

Selain acuh tak acuh, pihak sekolah sering berlaku gak adil kepada para siswa. Salah satu contohnya saat Park Hu Min (Ryeo Un) menghajar orang-orang yang memukuli para siswa SMA Eunjang. Bukannya dipuji karena membantu teman, Park Hu Min justru diskors hingga tim basketnya gak diperbolehkan ikut kompetisi.
Kejadian serupa bisa dilihat saat Yeon Si Eun, Seo Jun Tae, Park Hu Min, dan Go Hyun Tak (Lee Min Jae) yang dipanggil ke ruang guru sehari setelah Choi Hyo Man (Yoo Su Bin), salah satu siswa pem-bully membuat keributan. Hanya mereka berempat yang mendapat hukuman dan poin penalti, padahal Choi Hyo Man dan rombongannya yang lebih dahulu berbuat rusuh.
5.Remaja yang mendapat pengaruh premanisme membentuk aliansi layaknya sekelompok gangster

Bukannya membentuk kelompok belajar, para siswa SMA di drakor ini diceritakan membentuk aliansi yang bekerja seperti gangster. Mereka mendapatkan uang jutaan won dengan melakukan pemalakan hingga pencurian. Dalam prosesnya tentu juga akan melibatkan kekerasan karena bagi mereka, yang penting adalah mendapat keuntungan.
Para siswa yang tergabung dalam aliansi ini sangat banyak karena ketua dari berbagai sekolah turut menjadi anggota inti di dalamnya. Mirisnya lagi, aliansi ini dipimpin oleh siswa yang berprestasi dan dianggap sebagai siswa teladan di mata masyarakat. Hanya SMA Eunjang yang tidak bergabung karena Park Hu Min selaku siswa paling berpengaruh di sana gak mau menggunakan kemampuan berkelahinya untuk hal buruk.
Lima hal di atas menjadi bukti bahwa di drakor Weak Hero Class 2, pendidikan sudah sangat buruk hingga ada banyak kebobrokan di dalamnya. Orang-orang dewasa yang harusnya bisa meredam konflik nyatanya gak bisa berbuat banyak atas kebobrokan pendidikan tersebut.