4 Bukti Choi Eun Melawan Patriarki di The Murky Stream, Punya Nyali?
- Berani memperjuangkan mimpinya, Choi Eun mendesak ayahnya untuk belajar menjadi pedagang dan menggunakan barang berharga untuk latihan kecil.
- Menghadapi masyarakat yang meremehkannya, Choi Eun bertekad melakukan pekerjaan dengan sebaik mungkin meskipun dianggap lemah oleh masyarakat.
- Berani berpendapat di depan orang asing, Choi Eun mengonfrontasi bandit kelaparan dan mencari tahu alasan mereka meminta bayaran padanya.
Dalam drakor The Murky Stream (2025), Choi Eun (Shin Ye Eun) merupakan sosok anak perempuan yang dibesarkan di lingkungan yang sangat aman. Ayahnya merupakan seorang pedagang garam yang cukup terkenal di Joseon. Dia juga menjadi kepala organisasi perdagangan di sekitar daerah mereka.
Dengan kondisi keluarganya ini, Choi Eun punya kekuatan dan contoh nyata mengenai kehidupan yang dijalani para laki-laki dengan banyak kesempatan yang diterimanya. Sayangnya, Choi Eun akhirnya menyadari jika dirinya juga ingin mencoba banyak hal, seperti yang dilakukan ayahnya.
Dengan kemauannya ini, Choi Eun seakan punya kekuatan untuk melawan patriarki di saat masyarakat masih sangat awam dengan keputusan tersebut. Lalu, apa saja bukti yang menunjukkan jika Choi Eun melawan patriarki di drakor The Murky Stream?
1. Berani memperjuangkan mimpinya
Saat itu, Choi Eun sudah memasuki masa pernikahan dan perjodohan. Namun, dia mendesak ayahnya untuk mengizinkannya belajar menjadi pedagang. Hal itu dilakukan karena kakak laki-lakinya dianggap gak punya kemauan untuk meneruskan usaha keluarga.
Choi Eun pun menggunakan berbagai barang berharga di gudang penyimpanan rumah mereka untuk dijual ke istri bangsawan dan pejabat. Dengan ini, Choi Eun bisa mendapatkan latihan kecil dan melakukan mimpinya sebagai pedagang.
2. Menghadapi masyarakat yang meremehkannya
Menjadi seorang pedagang memang gak mudah untuk dilakukan. Banyak hal yang harus dikompromikan, termasuk melobi beberapa pihak. Kondisi ini juga dialami oleh Choi Eun yang ingin belajar berdagang di bawah naungan ayahnya.
Sayangnya, Choi Eun merupakan seorang perempuan yang pada masa itu masih sangat awam untuk ditemui. Masyarakat masih menganggap seorang perempuan gak akan kuat menghadapi berbagai situasi yang menuntutnya untuk hidup seperti laki-laki. Makanya, Choi Eun bertekad untuk melakukan pekerjaan dengan sebaik mungkin.
3. Berani berpendapat di depan orang asing
Sebagai seorang perempuan, Choi Eun seakan gak punya ketakutan ketika menghadapi bandit-bandit yang kelaparan. Dia dengan berani mengonfrontasi bandit tersebut di depan banyak orang. Dengan tenang, Choi Eun mendengarkan berbagai ancaman dan ucapan bandit-bandit tersebut.
Sayangnya, Choi Eun gak sadar jika bandit yang kelaparan ini merupakan salah satu korban yang sama dengannya. Dengan berani, Choi Eun mencari tahu alasan bandit tersebut meminta bayaran padanya.
4. Gak ragu untuk mempelajari pekerjaan laki-laki
Berdagang memang bukan pekerjaan yang lumrah dilakukan seorang perempuan. Namun, dia bertekad untuk mempelajari hal tersebut karena menganggap ayahnya gak punya penerus lagi. Dia berusaha keras untuk mempelajari hal ini dan praktik langsung ke lapangan.
Meskipun melewati berbagai hal buruk, Choi Eun juga dipaksa untuk bertindak seperti laki-laki. Para pedagang dan pejabat gak lemah terhadap sosok Choi Eun yang merupakan perempuan kaya raya. Mereka memaksa Choi Eun untuk menghadiri pertemuan di rumah bordil dan meminum semangkuk minuman keras berisi penuh.
Gak hanya itu, Choi Eun juga mencari tahu birokrasi lapangan dan pemerintahan dalam membangun kebijakan. Dia mulai sadar jika korupsi merajalela dan pejabat menggunakan bandit untuk mendapatkan keuntungan yang sangat besar.
Perilaku Choi Eun ini juga didorong karena dirinya tumbuh dengan mapan dan aman. Gak hanya itu, dia juga mendapatkan fasilitas yang memadai karena keluarganya mampu. Menurutmu, apalagi yang bisa membuktikan jika Choi Eun merupakan sosok perempuan yang berani di drakor The Murky Stream?
