Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

8 Faktor Penting saat Memulai Bisnis Kuliner ala Tastefully Yours

poster KDrama Tastefully Yours (instagram.com/channel.ena.d)
poster KDrama Tastefully Yours (instagram.com/channel.ena.d)

Drama Korea Tastefully Yours menyuguhkan kisah yang lebih dari sekadar cinta dan makanan lezat. Dalam episode awal, karakter Han Beom Woo (Kang Ha Neul) memberikan kritik pedas, namun realistis terhadap Restoran Jungjae milik Mo Yeon Joo (Go Min Si). Kritik ini bukan tanpa alasan, karena meskipun Jungjae menawarkan masakan berkualitas tinggi, kenyataannya restoran itu tetap kesulitan untuk berkembang dan meraih keuntungan.

Melalui sudut pandang Beom Woo, kita belajar bahwa membuka bisnis kuliner membutuhkan lebih dari sekadar passion memasak. Ada banyak aspek teknis yang kerap luput dari perhatian para pemilik usaha. Kalau kamu sedang atau berencana membuka bisnis makanan, yuk, simak delapan pelajaran penting yang bisa kamu ambil dari kisah drakor Tastefully Yours!

1. Identitas visual yang menarik harus jadi prioritas

still cut KDrama Tastefully Yours (instagram.com/daniel_dancine)
still cut KDrama Tastefully Yours (instagram.com/daniel_dancine)

Salah satu keluhan pertama dari Beom Woo adalah soal papan nama Restoran Jungjae. Terletak di area yang cukup tersembunyi, papan nama restoran ini kecil dan tidak mencolok. Hal ini membuat banyak orang melewatkan keberadaannya begitu saja. Padahal, visual adalah kontak pertama antara calon pelanggan dan tempat usaha.

Dalam bisnis kuliner, identitas visual yang kuat bisa menarik rasa penasaran. Papan nama besar, desain yang estetik, serta pemilihan warna yang tepat mampu menambah nilai jual. Jangan remehkan kekuatan tampilan luar, karena sebelum merasakan makanan, pelanggan akan terlebih dahulu merasakan suasana! Dari sinilah kesan pertama terbentuk dan memengaruhi keputusan mereka untuk masuk atau tidak.

2. Jam operasional harus mengikuti pola makan konsumen

Go Min Si di KDrama Tastefully Yours (instagram.com/channel.ena.d)

Mo Yeon Joo menetapkan jam istirahat yang cukup panjang (15.00-17.00) di tengah operasional restorannya. Menurut Beom Woo, hal ini menjadi salah satu alasan restoran kehilangan pelanggan potensial, terutama pada jam makan siang yang justru menjadi waktu tersibuk untuk restoran. Konsumen yang datang harus menunggu atau mencari tempat lain.

Jam operasional idealnya menyesuaikan dengan waktu puncak konsumen. Jika melewatkan momen strategis seperti jam makan siang atau akhir pekan, maka potensi keuntungan ikut hilang. Pemilik usaha perlu fleksibel dalam menyesuaikan operasional dengan kebutuhan pasar. Ingat, konsumen tidak akan selalu menunggu. Mereka akan berpindah ke tempat lain yang lebih siap melayani.

3. Desain interior harus menyediakan kenyamanan

Kang Ha Neul dan Go Min Si di KDrama Tastefully Yours (instagram.com/channel.ena.d)

Konsep meja konter yang diusung oleh Yeon Joo sangat menarik dan memberi kesan eksklusif. Namun, kursi yang terlalu rendah membuat banyak pelanggan merasa tidak nyaman. Beom Woo menilai bahwa kenyamanan fisik adalah salah satu kunci loyalitas pelanggan yang sering diabaikan oleh pemilik usaha baru.

Desain restoran bukan hanya soal estetika, melainkan juga fungsionalitas. Tinggi kursi, jarak antar meja, hingga suhu ruangan berkontribusi pada pengalaman makan secara keseluruhan. Konsumen ingin menikmati makanan dengan tenang tanpa merasa pegal atau sempit. Oleh karena itu, perencanaan interior harus mempertimbangkan kenyamanan berbagai tipe pelanggan.

4. Standar kualitas harus diimbangi dengan efisiensi biaya

Kang Ha Neul dan Go Min Si di KDrama Tastefully Yours (instagram.com/channel.ena.d)
Kang Ha Neul dan Go Min Si di KDrama Tastefully Yours (instagram.com/channel.ena.d)

Yeon Joo bersikeras hanya menggunakan bahan-bahan berkualitas tinggi, bahkan banyak yang ia buat sendiri. Walaupun ini menunjukkan dedikasi dan idealisme tinggi, Beom Woo menilai bahwa standar seperti ini bisa membahayakan keberlangsungan bisnis jika tidak diiringi dengan strategi pengelolaan biaya yang tepat.

Dalam praktiknya, usaha kuliner perlu menetapkan standar mutu yang masih masuk dalam batas wajar secara finansial. Penggunaan bahan premium memang bisa menjadi nilai jual, tetapi jika margin keuntungan terlalu tipis atau bahkan minus, maka usaha sulit bertahan lama. Keseimbangan antara kualitas dan keberlanjutan bisnis harus jadi pertimbangan utama sejak awal.

5. Promosi dan pemasaran tidak bisa diabaikan

cuplikan KDrama Tastefully Yours (instagram.com/channel.ena.d)

Restoran Jungjae nyaris tidak melakukan promosi. Akibatnya, pendapatannya stagnan di angka 300 ribu won per hari, jumlah yang kecil untuk sebuah restoran fine dining. Menurut Beom Woo, ketidakhadiran strategi pemasaran membuat restoran tidak dikenal luas, meskipun kualitas makanannya di atas rata-rata.

Di era digital saat ini, promosi sangat menentukan keberhasilan bisnis. Media sosial, platform review restoran, dan kolaborasi dengan influencer bisa membantu usaha kecil menjangkau lebih banyak orang. Tanpa promosi, restoran hanya mengandalkan kunjungan organik yang tidak bisa diprediksi. Promosi bukan pemborosan, tapi investasi untuk jangkauan yang lebih luas.

6. Tampilan restoran harus menggugah selera

Go Min Si di KDrama Tastefully Yours (instagram.com/daniel_dancine)
Go Min Si di KDrama Tastefully Yours (instagram.com/daniel_dancine)

Beom Woo juga menyoroti bahwa suasana Restoran Jungjae tampak suram karena pencahayaan yang buruk. Hal ini membuat restoran terlihat dingin dan tidak mengundang. Pencahayaan dan tata ruang yang tepat bisa sangat memengaruhi persepsi dan mood pelanggan saat makan.

Tampilan restoran yang terang dan hangat bisa menciptakan suasana yang nyaman dan bersahabat. Selain itu, pencahayaan yang tepat juga membuat makanan terlihat lebih menggoda. Unsur estetika visual ini penting untuk membangun citra restoran, terutama jika pelanggan yang gemar membagikan pengalaman kuliner mereka di media sosial.

7. Pasokan bahan harus stabil dan mudah diakses

Go Min Si dan Kim Shin Rok di KDrama Tastefully Yours (instagram.com/channel.ena.d)

Bahan-bahan yang digunakan oleh Yeon Joo tidak hanya mahal, tapi juga sulit diperoleh dalam jumlah besar. Hal ini membuat restoran sulit untuk meningkatkan kapasitas saat permintaan meningkat. Bagi Beom Woo, ini adalah salah satu hambatan serius dalam mengembangkan bisnis.

Keberlanjutan pasokan sangat penting dalam bisnis makanan. Jika bahan tidak bisa didapatkan secara konsisten, maka pelayanan akan terganggu dan pelanggan kehilangan kepercayaan. Pemilik usaha perlu menjalin kerja sama dengan pemasok yang bisa diandalkan dan bersedia beradaptasi dengan kebutuhan. Stabilitas rantai pasok adalah tulang punggung keberhasilan operasional jangka panjang.

8. Idealismemu harus didampingi strategi bisnis yang jelas

Kang Ha Neul dan Go Min Si di KDrama Tastefully Yours (instagram.com/channel.ena.d)

Yeon Joo punya visi kuat soal kualitas masakan dan konsep restorannya. Namun, tanpa strategi bisnis yang jelas, idealismenya menjadi beban. Beom Woo mengingatkan bahwa restoran bukan hanya tentang rasa, melainkan juga tentang cara bertahan hidup dalam dunia yang kompetitif.

Punya nilai unik itu penting, tetapi nilai itu harus bisa diwujudkan dalam sistem bisnis yang efisien dan realistis. Target penjualan, pengelolaan biaya, pemasaran, dan pengembangan jangka panjang harus direncanakan sejak awal. Visi dan strategi yang selaras akan membantu usaha kecil bertahan dan berkembang, bukan sekadar bertahan dari hari ke hari.

Tastefully Yours mengajarkan bahwa membangun bisnis kuliner bukan hanya soal rasa, tetapi juga soal strategi. Pelajaran dari karakter Yeon Joo dan kritik Beom Woo bisa menjadi panduan berharga bagi siapa saja yang ingin serius menekuni dunia kuliner. Jangan hanya menjual masakan, bangun juga pondasi bisnis yang kuat, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Diana Hasna
EditorDiana Hasna
Follow Us