Lee Bo Young Menangis saat Membaca Naskah Mary Kills People, Kenapa?

Lee Bo Young kembali lewat drama Korea terbaru MBC berjudul Mary Kills People. Drakor ini akan tayang perdana pada 1 Agustus 2025 dan mengangkat tema yang cukup sensitif serta jarang dibahas dalam drama Korea. Dengan narasi yang sarat konflik batin dan moral, drama ini langsung menarik perhatian sejak pengumuman jajaran pemainnya.
Lewat proyek ini, Lee Bo Young kembali menunjukkan keberaniannya memilih peran yang tidak biasa. Ia dipercaya memerankan karakter yang hidup di antara batas kehidupan dan kematian. Saat membaca naskah, tanpa sadar air matanya mengalir. Berikut tiga fakta menarik seputar peran Lee Bo Young dalam drama Mary Kills People.
1. Lee Bo Young membintangi karakter dokter dengan konflik batin yang kompleks

Lee Bo Young berperan sebagai Woo So Jung, dokter spesialis gawat darurat yang membantu pasien menjalani kematian dengan terencana. Meski terlihat tenang dan profesional, karakternya terus bergulat dengan dilema moral di antara kehidupan dan kematian. Ia digambarkan sebagai sosok yang penuh empati dan tak sanggup menutup mata terhadap penderitaan pasien.
Dalam salah satu adegan, Woo So Jung terlihat memimpin penanganan pasien di ruang UGD dengan ekspresi serius. Ia memberi instruksi medis dengan cepat dan mengecek catatan medis sambil tetap menjaga ketenangan. Di balik profesionalismenya, tersimpan luka batin yang dalam dan kebimbangan terhadap pilihannya sendiri.
“Woo So Jung adalah orang yang ingin membantu orang-orang dalam penderitaan,” ujar Lee Bo Young saat wawancara dengan MK Sports. Istri dari aktor Jisung ini menambahkan bahwa karakter yang diperankan olehnya rela mempertaruhkan dirinya demi menolong orang lain. Peran ini menghadirkan sisi manusiawi yang kuat, penuh simpati, namun sarat konflik emosional.
2. Lee Bo Young memilih proyek ini karena isunya terasa pribadi hingga ia menangis saat baca naskahnya

Lee Bo Young mengungkapkan bahwa ia memilih drama ini karena tema “kematian yang dibantu” terasa dekat secara pribadi. Ia berkata, “Belakangan ini aku sering memikirkan tentang topik ini. Orang tuaku juga sudah lanjut usia, jadi wajar kalau aku mulai memikirkan hal-hal seperti ini.”
Ia menambahkan bahwa momen itu bersamaan dengan kabar dari Kanada tentang pasangan lansia yang memilih menjalani euthanasia bersama. “Aku dan suamiku membicarakannya dengan sangat serius,” ungkapnya, menandakan betapa kuatnya keterkaitan emosional antara tema drama dan kehidupan pribadinya. Dari situlah naskah Mary Kills People datang seperti takdir.
“Saat membaca naskahnya, aku benar-benar menangis,” ucapnya. Ia mengatakan bahwa tema ini bukan sekadar soal memilih mati, tapi tentang menjaga martabat dalam menghadapi penderitaan. Menurutnya, sekarang adalah saat yang tepat bagi masyarakat untuk mulai membicarakan isu seperti ini secara terbuka.
3. Cara Lee Bo Young memahami karakter Woo So Jung

Lee Bo Young menyatakan bahwa ia mendekati peran Woo So Jung dengan keyakinan bahwa semua tindakannya berasal dari niat yang tulus. “Aku rasa, mungkin bagi sebagian orang tindakan Woo So Jung terlihat salah,” katanya. Kemudian, ia melanjutkan, “Aku percaya, keputusan itu datang dari hatinya yang ingin menolong.”
Karakter Woo So Jung tidak mampu mengabaikan rasa sakit orang lain, bahkan jika itu berarti membahayakan dirinya sendiri. Ia bertindak berdasarkan empati yang dalam dan ketulusan, bukan ambisi pribadi. Karakter seperti ini menuntut kepekaan dan penghayatan yang kuat dari sang aktris.
Tim produksi pun mengakui dedikasi Lee Bo Young. “Ia adalah aktris yang mampu menyatu sepenuhnya dengan karakter, bahkan hanya lewat satu dialog atau ekspresi wajah,” ujar mereka dalam MK Sports. Dengan ketulusan dan kerumitan yang ia bawa ke dalam karakter ini, Lee Bo Young diyakini akan meninggalkan kesan mendalam bagi para penonton.
Dengan tema yang menggugah dan isu yang relevan, Mary Kills People siap menjadi salah satu drama yang paling diperbincangkan tahun ini. Akting mendalam Lee Bo Young pun semakin memperkuat daya tarik drama ini. Jangan lewatkan penayangan perdananya, ya!