3 Back Story Pekerja Studio Foto Yahan di Drakor Midnight Studio
Studio Foto Yahan dalam drakor Midnight Studio memiliki hal unik di dalamnya. Selain hanya menerima hantu sebagai kliennya, studio tersebut juga memiliki para pekerja di dalamnya dengan latar belakang yang tak kalah unik. Di mana mereka juga merupakan seorang hantu.
Para pekerja di studio foto tersebut rupanya punya back story yang menyedihkan, sebelum akhirnya dihampiri kematian. Bahkan ada yang jadi pekerja di studio foto ini karena keinginan terakhirnya belum terkabul. Berikut tiga back story pekerja di Studio Foto Yahan dalam drakor Midnight Studio.
1. Go Sung Ho
Go Sung Ho (Yoo In Soo) adalah asisten manager di Studio Foto Yahan yang berspesialisasi dalam pelayanan customer. Ia adalah hantu yang meninggal 3 tahun lalu. Saat masih hidup, Go Sung Ho adalah seorang pekerja kantoran berusia 33 tahun. Ia pun meninggal karena kelelahan bekerja.
Salah satu alasan ia belum pergi ke alamnya adalah karena rasa penasarannya. Selama hidupnya, Go Sung Ho belum pernah merasakan pengalaman romansa, karena sibuk dengan pekerjaannya. Ia meninggal sebelum bisa bertemu dengan teman perempuan yang sering menemani ia lewat chatting. Tiga tahun lamanya menjadi hantu, Go Sung Ho masih berusaha mencari keberadaan perempuan itu.
2. Baek Nam Koo
Baek Nam Koo (Eum Moon Suk) adalah hantu baru yang menjadi pekerja di Studio Foto Yahan. Saat masih hidup, ia merupakan detektif andal yang selalu berhasil menangkap para pembunuh.
Semasa hidupnya, Baek Nam Koo adalah detektif yang hidup dengan penuh kejujuran dan selalu menegakan keadilan. Ia memiliki seorang istri bernama Jin Na Rae (Han Groo) yang saat masih hidup selalu ia tinggal, karena kesibukannya sebagai detektif.
Di Studio Foto Yahan, Baek Nam Koo bertugas sebagai pembuat rencana untuk membantu Seo Ki Joo mengabulkan permintaan arwah yang menjadi kliennya. Berbeda dengan Go Sung Ho, ia punya kekuatan istimewa sebagai seorang arwah, yakni memiliki kemampuan telekinesis.
3. Seo Ki Joo
Terakhir ada Seo Ki Joo sang pemilik studio foto itu sendiri. Ia bertugas sebagai fotografer yang mengabadikan momen terakhir sang arwah dengan orang terkasihnya. Seo Ki Joo merupakan generasi ketujuh yang mengelola studio foto warisan keluarganya itu.
Saat masih kecil, ia ditinggal oleh sang ayah yang meninggal dunia di usia 35 tahun. Kemudian, ia tinggal bersama sang paman. Lagi, pamannya juga menghilang saat usia ke-35 tahun. Hal tersebut terjadi kutukan yang diterima leluhur keluarganya.
Ketiga pekerja Studio Foto Yahan ini bekerja sama untuk bisa mengabulkan permintaan arwah yang datang. Walau dua di antaranya bukan manusia ketiganya tetap bisa tunjukan kerja sama tim yang baik, lho. Nantikan aksi lain dari ketiganya di Midnight Studio, ya!
