Penjelasan Ending The Great Flood, Gu An Na dan Shin Ja In Masih Hidup?

- Gu An Na versi AI melakukan simulasi emosi manusia sebanyak 21.499 kali setelah terbangun dari pesawat luar angkasa yang terhantam asteroid.
- Gu An Na berhasil menemukan Shin Ja In dan melewati berbagai rintangan dalam simulasi membentuk emosi manusia.
- Gu An Na dan Shin Ja In di ending adalah manusia buatan yang dikirim kembali ke bumi.
The Great Flood masih memuncaki daftar 10 Film Teratas di Indonesia Hari Ini setidaknya sampai Senin (22/12/2025). Film berdurasi 1 jam 48 menit ini menghadirkan alur yang mungkin kurang bisa dipahami hanya dengan sekali nonton.
Memadukan genre disaster survival dan fiksi ilmiah yang tidak biasa, kamu penasaran apakah Gu An Na berhasil mencari putranya? Biar kamu gak bingung sendiri, mending simak penjelasan ending-nya di bawah ini!
Peringatan: Artikel ini mengandung spoiler, ya.
1. Alur tentang Gu An Na versi manusia cuma sampai menit ke-52

Gu An Na (Kim Da Mi) yang selama ini kita lihat adalah AI atau kecerdasan buatan? Gak juga! Setidaknya sampai menit ke-52, kita masih melihat perjuangan Gu An Na versi manusia dan Shin Ja In (Kwon Eun Seong) yang berusaha menyelamatkan diri dari banjir bandang, dibantu Son Hee Jo (Park Hae Soo).
Barulah di menit ke-53, tepatnya saat Gu An Na terbangun dengan kaus bertuliskan 491, simulasi dimulai. Lewat adegan tersebut, bisa dipastikan Gu An Na sebagai subyek eksperimen sudah melakukan simulasi Emosi Manusia sebanyak 491 kali.
Bagaimana hal ini bisa terjadi? Ternyata pesawat luar angkasa yang Gu An Na tumpangi terhantam asteroid dan membuat dirinya terluka parah. Agar bisa bertemu putranya kembali, Gu An Na merelakan ingatannya diekstrak untuk percobaan Emosi "Ibu."
2. Gu An Na berhasil menyelesaikan simulasi Emosi Manusia setelah percobaan ke-21.499

Gu An Na pun diketahui sudah melakukan simulasi sebanyak 21.499 kali pada menit ke-56. Seiring berjalannya waktu, ia mulai bisa mengingat memori-memori pengulangannya itu dan selalu belajar dari kesalahan.
Pada akhirnya, An Na berhasil menemukan Shin Ja In yang selama ini bersembunyi di lemari yang berada di atap apartemen. Ternyata sebelum memori dan emosi Ja In diambil secara paksa, Gu An Na sempat berbisik, serta meminta sang buah hati bersembunyi di lemari itu. Selama ini, Shin Ja In bukan kabur, melainkan menunggu Gu An Na di tempat yang ia pinta.
Alasan simulasi itu berhasil bukan hanya karena Gu An Na menemukan Shin Ja In. Berbagai variabel, seperti menyelamatkan anak di dalam lift, membasmi para penjarah, hingga menolong ibu hamil juga merupakan rintangan yang sudah dimasukkan dalam simulasi untuk membantu subjek penelitian (Gu An Na versi AI) membentuk emosi manusia.
3. Gu An Na dan Shin Ja In di ending adalah manusia buatan yang dikirim kembali ke bumi

Apakah Gu An Na sudah meninggal? Kemungkinan besar iya. Pasalnya, saat memori Gu An Na diekstrak, kondisinya sudah kritis. Bisa jadi ia meninggal dunia dalam prosesnya. Namun, jasad Gu An Na memang tidak ditunjukkan lagi di ending.
Terus, siapa perempuan yang menggendong Shin Ja In di ending saat mereka berada di dalam pesawat luar angkasa? Itu adalah Gu An Na versi AI. Dengan suksesnya simulasi Emosi Manusia Gu An Na, maka para peneliti berhasil menciptakan manusia dewasa dengan emosi seorang ibu.
Di ending, bukan hanya satu pesawat luar angkasa yang dikirim kembali ke bumi. Apakah ada manusia buatan lain? Belum tahu juga.
Jadi, The Great Flood ini happy atau sad ending? Tergantung pov penonton. Yang pasti, Gu An Na sudah bersatu lagi dengan sang anak, Shin Ja In, lewat simulasi AI yang ia lakukan.


















