5 Pesan Moral Drakor Mr. Plankton, Hidup Itu Anugerah!

Drama Mr. Plankton sukses menggabungkan alur yang menarik dengan romansa dan komedi tak terduga, menjadikannya sangat menghibur. Dengan sentuhan tema keluarga, drama ini menjadi paket lengkap yang sayang untuk dilewatkan. Selain cerita yang menarik, pesan moral yang disampaikan juga mampu membuat kita semakin mengagumi drama ini.
Drama ini mengajak kita untuk lebih memperhatikan aspek kehidupan yang sering kita abaikan, padahal itulah kunci kebahagiaan. Penasaran apa saja pesan moral yang bisa kita ambil dari Mr. Plankton? Yuk, simak bersama!
1. Kekuatan kata-kata itu luar biasa

Memang benar, kata-kata memiliki kekuatan yang luar biasa, terutama jika ditujukan pada orang lain. Seperti kisah antara Jo Jae Mi (Lee You Mi) dan Hae Jo (Woo Do Hwan). Saat sedang emosi, Jo Jae Mi mengatakan bahwa Hae Jo akan hidup kesepian dan mati di jalanan. Tanpa diduga, tiga tahun kemudian, Hae Jo didiagnosa mengalami masalah pada otaknya. Hae Jo yang hidup sendirian mulai terbayang dengan perkataan Jae Mi dan merasa bahwa ia akan mati sendirian di jalanan.
Hal serupa juga terjadi pada Jae Mi, yang kembali teringat perkataan Hae Jo sebelum mereka berpisah. Hae Jo berkata bahwa ia tak akan bisa menjadi ibu yang baik, padahal menjadi ibu adalah cita-cita terbesar Jae Mi. Kini, Jae Mi didiagnosa dengan menopause dini, yang berarti ia tidak akan bisa melahirkan anak. Dari sini kita bisa melihat bahwa ucapan itu memang seperti doa. Ini mengingatkan kita betapa pentingnya memberikan afirmasi positif, karena apa yang kita katakan dapat memengaruhi masa depan kita.
2. Kamu tidak pernah benar-benar sendirian

Drama Mr. Plankton memang menggambarkan kehidupan setiap karakternya yang merasa kesepian. Namun, seiring berjalannya cerita, kita tahu bahwa sebenarnya tidak ada yang benar-benar sendiri. Setiap karakter memiliki support system yang selalu ada untuk mendukung dan mendoakan kebahagiaan mereka.
Ketika menghadapi masalah, kita sering kali memilih untuk menyendiri dan merasa dunia tidak adil. Perasaan ini sering kali membuat kita menjauh dari orang-orang yang sebenarnya peduli. Begitu pula dengan Hae Jo, yang merasa tersiksa dengan penyakitnya dan merasa hidupnya penuh penderitaan. Ia merasa sendirian, padahal tanpa disadari, banyak orang yang peduli padanya.
Setelah akhirnya semua orang tahu tentang kondisinya, Hae Jo baru menyadari bahwa dia sebenarnya dikelilingi oleh kasih sayang yang luar biasa dari orang-orang di sekitarnya. Ini mengajarkan kita bahwa terkadang kita hanya perlu membuka diri dan menerima dukungan dari orang lain yang peduli pada kita.
3. Kasih sayang orang tua itu tak terbatas

Dalam drama Mr. Plankton, karakter orang tua memang sering kali menunjukkan sikap yang menyebalkan. Ada yang terlalu keras mengekang anaknya, ada juga yang menelantarkan, bahkan ada yang memutuskan hubungan dengan anaknya karena menganggap mereka tidak sedarah. Namun, melalui kisah ini, kita belajar bahwa orang tua memiliki peran yang sangat besar dalam kesehatan mental anak. Perlakuan mereka terhadap anak bisa membentuk karakter anak tersebut.
Tapi satu hal yang perlu kita ingat adalah, tidak ada orang tua yang benar-benar jahat atau kejam. Meskipun mereka pernah berbuat salah, mereka akan menyadari kesalahan mereka dan merasa menyesal. Kasih sayang mereka selalu ada, dan mereka akan menerima kita apa adanya. Jadi, jangan ragu untuk berbaikan dan jujur dengan perasaan kita. Kadang-kadang, membuka hati dan berdialog bisa memperbaiki hubungan yang telah lama terluka.
4. Hubungan yang sehat memberi kekuatan hidup

Awalnya, Hae Jo merasa sangat kesepian setelah didiagnosa penyakit yang serius. Ia merasa hidupnya tidak berarti dan siap menerima kenyataan bahwa usianya mungkin tak lama lagi. Namun, seiring waktu, ia mulai berubah. Hubungannya dengan orang-orang di sekitarnya semakin membaik, dan ia merasa lebih dihargai dan dicintai.
Perubahan ini menunjukkan bahwa hubungan yang sehat dan komunikasi yang baik memiliki kekuatan luar biasa untuk memberi semangat hidup. Hae Jo yang dulunya pasrah dengan takdirnya, kini menemukan kembali alasan untuk bertahan dan berjuang. Inilah bukti bahwa rasa cinta dan perhatian dari orang-orang di sekitar kita bisa menjadi motivasi besar dalam hidup.
5. Hidup itu anugerah, meski penuh ujian

Hae Jo dan Jae Mi sering merasa hidup mereka penuh kesialan, dan mereka berusaha melepaskan diri dari semua kesulitan dengan berbagai cara. Kehidupan yang keras membuat mereka pesimis, bahkan meragukan adanya kebahagiaan dalam hidup mereka. Namun, tanpa mereka sadari, usaha mereka untuk terus bertahan di tengah segala masalah justru membuat mereka merasa bahagia. Mereka juga secara tidak langsung membawa kebahagiaan bagi orang di sekitar mereka.
Hidup itu anugerah, meskipun dipenuhi banyak rintangan. Ketika kita terus berjuang dan tetap bertahan, kita sering kali menemukan kebahagiaan yang tidak kita duga. Terkadang, kebahagiaan datang bukan dari pencapaian besar, tetapi dari kemampuan untuk tetap berdiri tegak meski segala hal terasa sulit.
Drama ini akan membuat kita semakin sadar bahwa hidup yang kita jalani sangat berharga, baik untuk diri kita sendiri maupun orang lain. Jadi, jangan pernah berhenti untuk terus menjadi lebih baik dan selalu bersyukur!