Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

4 Realita Pahit Dunia Kerja di Doctor Slump, Waspada Quite Firing!

Cuplikan Park Shin Hye di drama Doctor Slump (instagram.com/jtbcdrama)

Sejak tayang perdana pada 27 Januari 2024, Drama Doctor Slump langsung berhasil menjadi trending topik di media sosial. Selain menjadi ajang reuni pemain The Heirs yaitu Park Shin Hye dan Park Hyung Sik, drama ini bercerita tentang perjalanan cinta antara dua dokter yang merupakan mantan rival di masa sekolah.

Selain romansa, Doctor Slump juga menyoroti permasalahan yang sering terjadi di kehidupan sehari-hari salah satunya dalam dunia kerja. Menampilkan adegan yang cukup relate, berikut ini 4 realita pahit dunia kerja yang muncul di drakor Doctor Slump.

1. Senioritas yang buruk

Potret Park Shin Hye di drama Doctor Slump (instagram.com/jtbcdrama)

Dalam drama Doctor Slump, penonton disuguhkan dengan perjuangan Nam Ha Neul (Park Shin Hye) dalam meraih mimpinya sebagai dokter anestesi. Bukannya merasa bahagia saat impiannya terwujud, Nam Ha Neul malah mendapat intimidasi dari dokter senior di tempat kerjanya. Nam Ha Neul diperlakukan semena-mena sampai dihina karena posisinya yang dianggap sebagai junior.

Dalam dunia kerja, hal tersebut sering terjadi dimana senior merasa paling berkuasa karena sudah lebih lama bekerja. Bukannya membimbing, sistem senioritas yang buruk menjadi salah satu momok dan menghambat pekerja baru yang ingin berkembang.

2. Bekerja melebihi jobdesk

Potret Park Shin Hye di drama Doctor Slump (instagram.com/jtbcdrama)

Nam Ha Neul merupakan sosok dokter di drakor Doctor Slump yang begitu cekatan dan ahli dalam bidangnya. Namun, hal tersebut malah dimanfaatkan oleh banyak orang dalam lingkungan kerjanya. Salah satunya Nam Ha Neul sering menangani operasi darurat yang harusnya ditangani oleh dokter lain. Padahal, sebelumnya Nam Ha Neul harus merelakan jam tidurnya karena baru saja menyelesaikan operasi.

Dari keadaan Nam Ha Neul tersebut, bekerja melebihi jobdesk memang nyata adanya. Padahal, setiap posisi dalam dunia kerja memiliki tanggung jawabnya sendiri. Tapi realitanya, pekerjaan yang harusnya di-handle oleh tiga orang malah dilimpahkan ke satu orang. Apakah kamu juga mengalaminya?

3. Minimnya apresiasi di tempat kerja

Potret Park Shin Hye di drama Doctor Slump (instagram.com/jtbcdrama)

Meski sadar dimanfaatkan, Nam Ha Neul tetap diam dan memilih bertahan karena ingin meniti jenjang karier. Nam Ha Neul percaya bahwa jika ia bekerja lebih giat dan berusaha tanpa lelah, impiannya tersebut pasti akan terwujud. Namun, feedback yang didapat Nam Ha Neul ternyata tak sebanding dengan pengorbanannya selama ini.

Nam Ha Neul hampir tak pernah mendapat pujian atau reward atas pekerjanya. Padahal, semua orang juga mengakui bahwa Nam Ha Neul merupakan sosok dokter yang kompeten. Apresiasi kepada pegawai di tempat kerja sangatlah penting. Karena hal ini dapat memengaruhi kinerja pegawai agar lebih baik lagi. 

4. Tak segan menjatuhkan rekan kerja demi kepentingan pribadi

Potret Park Shin Hye di drama Doctor Slump (instagram.com/jtbcdrama)

Selain mencari uang, tempat kerja menjadi wadah bagi seseorang untuk mewujudkan ambisinya bahkan tak segan untuk menjatuhkan orang lain. Nam Ha Neul harus menjadi korban yang dituduh oleh seniornya yaitu dokter Kim karena melukai tangan putri petinggi rumah sakit saat operasi.

Padahal kesalahan tersebut terjadi karena ulah dokter Kim yang cukup ceroboh. Dia menyalahkan Nam Ha Neul agar posisinya yang akan dicalonkan sebagai ketua anastesi tetap aman. Demi kepentingan pribadinya, dokter Kim tak segan menjatuhkan orang lain.

Beberapa adegan yang ditampilkan dalam drakor Doctor Slump seakan ingin menyentil lingkungan kerja yang begitu toxic, melihat banyak pegawai yang sering mengalami ketidakadilan. Untuk kamu yang akan memasuki dunia kerja, semoga realita pahit di atas bisa dijadikan pembelajaran, ya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Hella Pristiwa
EditorHella Pristiwa
Follow Us