5 Hal yang Menjadi Prioritas Nam Ha Neul di Drakor Doctor Slump

Tayang perdana pada Sabtu (27/1/2024), drakor Doctor Slump banyak mencuri atensi penonton. Masalah hidup beberapa karakter yang sangat relate dengan kehidupan nyata menjadi salah satu faktornya.
Seperti yang dialami oleh Nam Ha Neul (Park Shin Hye). Ia dikenal sebagai siswa yang disiplin, perfeksionis, dan gila belajar. Namun, kariernya tidak secemerlang yang diharapkan. Dalam menjalani hidupnya yang terstruktur rapi, Nam Ha Neul punya beberapa hal yang menjadi prioritas utamanya, seperti lima di antaranya berikut ini.
1. Belajar

Prioritas utamanya adalah belajar. Nam Ha Neul habiskan masa mudanya untuk belajar agar bisa masuk fakultas kedokteran. Dikenal jenius sejak kecil, ia tumbuh menjadi pribadi yang gila belajar.
Bagaimana tidak, ia dapat mengeja alfabet dan menguasai rumus faktorisasi di umurnya yang masih balita. Kini, ia menjadi pelajar terbaik nasional. Di sekolah barunya, ia bersaing dengan Yeo Jeong Woo (Park Hyung Sik).
Sama-sama pintar, keduanya kerap tak mau kalah satu sama lain. Bahkan, mereka memperebutkan satu kuota untuk masuk ke salah satu universitas terbaik di Korea, yakni Universitas Nasional Hanguk.
2. Meraih cita-cita sebagai dokter

Satu dari mereka yang lulus masuk ke Universitas Nasional Hanguk adalah Yeo Jeong Woo. Meskipun gagal masuk universitas terbaik, tapi Nam Ha Neul berhasil mengejar mimpinya untuk menjadi dokter dengan kuliah di universitas lain.
Sempat jadi musuh bebuyutan, akhirnya mereka dipertemukan kembali dengan kondisi yang tidak baik-baik saja. Yeo Jeong Woo yang terjerat kasus malapraktik di klinik-nya harus tinggal bertetangga dengan Nam Ha Neul. Yeo Jeong Woo tinggal di atap rumah yang disewakan oleh ibu Nam Ha Neul.
3. Membahagiakan sang ibu

Sepeninggal ayahnya, pabrik milik keluarga Nam Ha Neul dijual karena bangkrut. Uang hasil penjualan itulah yang membawanya pindah dari Busan ke Seoul untuk kuliah kedokteran di universitas terbaik.
Untuk menyambung hidup, ibunya bekerja di Kedai Milmyeon milik paman Kong Tae Seon (Hyun Bong Sik). Berkat perjuangan ibunya itulah, ia bertekad untuk membanggakan sang ibu dengan meraih gelar dokter anestesi.
4. Keselamatan pasien adalah yang utama

Kini, ia bekerja di Rumah Sakit Universitas Nasional Daehan. Setelah gila belajar, ia menjadi sosok yang gila kerja sampai mengenyampingkan kesehatannya.
Saking fokusnya bekerja, ia sering melupakan waktu untuk makan. Selain itu, kebiasaan buruknya yang kerap menelan serbuk kopi juga semakin memperparah kondisi empedu-nya sehingga harus mengalami pengangkatan.
Nam Ha Neul sering mengabaikan waktu istirahat untuk melayani pasien. Saat kondisi tubuhnya lemah, ia tetap memaksakan diri untuk melakukan pekerjaan. Ditambah lagi Nam Ha Neul memiliki atasan yang toksik. Tidak jarang atasannya itu bersifat manipulatif dengan melimpahkan kesalahannya pada Nam Ha Neul.
5. Memilih resign dari pekerjaan demi memprioritaskan kesehatan mental

Kim Sang Geun (Oh Ryo Ong), merupakan profesor yang menjadi atasan Nam Ha Neul di rumah sakit. Mempunyai peran yang lebih berkuasa, tidak jarang membuatnya bertingkah semena-mena.
Karena disertasi-nya ditolak, ia kerap menyalahkan kinerja Nam Ha Neul yang dinilai buruk. Nam Ha Neul juga kerap mendapat kekerasan fisik dan verbal dari atasannya itu. Puncaknya adalah pada saat Kim Sang Geun menuding Nam Ha Neul melukai tangan pasien VVIP.
Kenyataannya, Kim Sang Geun mengajak Nam Ha Neul untuk menemaninya di ruang operasi dengan alasan tidak mungkin mengajak dokter magang. Karena gugup, ia berulang kali memecahkan pembuluh darah pasien hingga melukainya. Saat genting itulah justru Nam Ha Neul yang mengambil alih tugasnya.
Namun, ia malah melimpahkan kesalahannya pada Nam Ha Neul hingga membuatnya murka dan memilih untuk resign. Ia rela meninggalkan pekerjaannya yang ditempuh dengan cara belajar selama bertahun-tahun. Hal itu Nam Ha Neul lakukan karena ingin fokus pada kesehatan mental-nya.
Dari beberapa prioritas utamanya itu, membuat hidup Nam Ha Neul semakin tertekan. Banyak yang harus ia lakukan yang secara tidak langsung justru malah merusak dirinya. Mengalami depresi, keputusan Nam Ha Neul untuk resign tidak sepenuhnya salah. Berhasilkah Nam Ha Neul sembuh dari depresi-nya?