4 Rintangan yang Dialami Penegak Hukum di Chief Detective 1958

Menegakan hukum dan keadilan bukan perkara mudah dalam drakor Chief Detective 1958. Tak jarang tim unit satu di kepolisian Jongnam harus berkelahi hingga mempertaruhkan nyawa mereka dalam membasmi para penjahat.
Banyak rintangan yang harus mereka lalui untuk dapat menegakan hukum yang berlaku . Beberapa rintangan yang harus mereka lalui ini, membuat mereka harus bekerja ekstra keras dalam melawan kejahatan.
1. Kepolisian dipenuhi oleh korupsi dan suap

Kepolisian Jongnam saat itu dipenuhi dengan korupsi dan suap yang begitu mengakar. Mereka dengan mudahnya menerima suap untuk melancarkan perbuatan-perbuatan penjahat yang melanggar hukum.
Kepolisian melakukan korupsi dan menerima suap dari para gangster dan tentara-tentara Amerika yang melakukan tindakan ilegal. Tim di unit satu yang menjunjung tinggi kejujuran dan menolak suap, harus berpikir dan bertindak cerdas untuk melalui rintangan ini.
2. Gangster menguasai mayoritas aspek kehidupan

Drama ini menceritakan kejahatan dan tindakan ilegal yang paling banyak dilakukan oleh para gangster. Mereka melakukan pemerasan, kekerasan bahkan menguasai kepolisian dengan suap.
Tindakan-tindakan ini, membuat rakyat semakin merana dan miskin, sedangkan para gangster termasuk kepalanya semakin kaya. Sehingga gangster-gangster ini semakin merajalela dan menguasai mayoritas aspek kehidupan masyarakat termasuk kepolisian.
3. Tidak ada dukungan dari atasan

Rintangan yang tak kalah besar yang harus di hadapi oleh tim di unit satu adalah tidak adanya dukungan dari atasan. Para pejabat kepolisian lebih memilih tindakan korup dengan melindungi para gangster karena mereka telah disuap. Bahkan sering terjadi, para pejabat membela penjahat dan melawan para polisi di unit satu.
Mereka juga tak segan-segan menyingkirkan kepala tim unit satu karena tindakannya yang selalu menjunjung tinggi hukum yang berlaku. Sehingga dalam menangkap dan memenjarakan para gangster, bukan hal yang mudah bagi tim unit satu.
4. Ketakutan masyarakat untuk mau bicara jujur

Tim di unit satu juga harus menghadapi rintangan yang datang dari masyarakat itu sendiri. Mereka menolak untuk bersaksi atau memberikan keterangan atas perbuatan-perbuatan melanggar hukum yang telah dilakukan para gangster.
Ketakutan ini terjadi karena para gangster tak segan-segan untuk melakukan tindakan kekerasan hingga menghancurkan kedai, bila masyarakat berani bicara jujur. Sehingga tim di unit satu jadi harus mencari langkah atau cara lain agar kebenaran bisa terungkap.
Para pejabat dan polisi yang dengan mudahnya menerima suap, menjadi rintangan terbesar tim di unit satu dalam menangkap para gangster dan para penjahat. Namun, mereka tak kehilangan akal dan cara untuk membasmi kejahatan dan menegakan hukum yang berlaku di Chief Detective 1958.