4 Sifat yang Bikin Kim Sa Bi Kurang Disukai di Resident Playbook
Kim Sa Bi merupakan karakter yang dibawakan oleh aktris rookie Han Ye Ji di drakor Resident Playbook. Kim Sa Bi adalah dokter residen tahun pertama yang diterima di departemen Obgyn Yulje Medical Center.
Kehadiran Kim Sa Bi telah mencuri atensi sejak awal. Ia dideskripsikan sebagai karakter yang pintar dan mendapatkan nilai tinggi hingga terpilih sebagai residen dan bekerja di rumah sakit tempatnya sekarang. Di balik kepintarannya, Kim Sa Bi punya beberapa sikap negatif yang membuatnya mendapat pandangan kurang baik dari dokter senior dan pasien. Berikut adalah penjelasannya.
1.Terlalu teoretis hingga minim empati dan simpati terhadap pasien
Kim Sa Bi terbiasa melakukan sesuatu berdasarkan apa yang telah ia pelajari dari buku. Namun, dalam banyak kasus, pasien sering kali harus ditangani dengan cara yang belum tentu diajarkan seperti yang ada di dalam buku.
Kim Sa Bi terlalu teoretis hingga terkadang ia gak memikirkan konsekuensi dari tindakannya. Sebagai dokter, ia seharusnya mampu membangun hubungan personal yang baik dengan pasien dan rekan-rekannya. Namun, Kim Sa Bi terlalu mengedepankan logika sehingga ia hanya menyampaikan fakta tanpa tahu bahwa pasien mungkin akan sedih sehingga dokter yang lebih senior yang akan dicap buruk. Ia jadi sosok yang mengesampingkan empati dan simpati.
2.Terlalu ambisius dalam bekerja
Di salah satu episode, Kim Sa Bi merasa gelisah karena ia tak menemukan cara untuk mendapatkan tanda tangan dari pasien. Saat ia sudah optimis akan segera berhasil, tanda tangan ternyata sudah lebih dulu didapatkan oleh dokter residen yang lebih senior, Ku Do Won (Jung Joon Won).
Awalnya, Ku Do Won mengira hal tersebut tidak perlu dipermasalahkan. Namun, Kim Sa Bi menyebutkan bahwa cukup disayangkan tanda tangan pasien lengkap karena Ku Do Won. Akibatnya, di mata dokter yang lebih senior nanti, formulir akan disetujui atas nama Ku Do Won, bukan dirinya. Ia ditegur oleh Ku Do Won karena ia merasa dirinya hanya membuang-buang waktu untuk membujuk pasien. Ku Do Won lalu menjelaskan bahwa ambisi Kim Sa Bi itu gak berguna karena yang paling penting ketika bekerja di rumah sakit adalah mendahulukan pasien.
3.Terlalu gengsi untuk menunjukkan rasa bersalah
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, Kim Sa Bi terbilang minim empati dan simpati. Saat kondisi pasien tidak baik, ia menyampaikan informasi kepada pasien tersebut secara gamblang. Padahal, ia seharusnya melakukan pendekatan secara personal terlebih dahulu agar pasien gak terlalu sedih. Meskipun ada rasa bersalah yang menghantuinya, Kim Sa Bi terlalu gengsi untuk menunjukkannya. Mungkin ia bisa mengucapkan kata maaf, tapi tetap saja ia keras kepala dan mengatakan pemikirannya secara logis.
4.Gak suka kalau ada yang lebih potensial dibandingkan dirinya
Di salah satu episode, para tenaga kesehatan di departemen Obgyn mengadakan rapat untuk membahas penelitian yang akan dilakukan ke depannya. Kim Sa Bi yang ambisius tentu gak mau melewatkan kesempatan dan menawarkan diri untuk melakukan penelitian tersebut bersama dokter senior. Namun, bukan ia yang ditunjuk, melainkan residen lain bernama Oh Yi Young (Go Youn Jung).
Kim Sa Bi gak terima karena Oh Yi Young selalu menunjukkan sikap ogah-ogahan. Ia merasa keputusan dokter senior untuk memilih Oh Yi Young adalah kesalahan besar. Ia pun nekat menghapus tulisan yang sudah susah payah disusun Oh Yi Young di laptop. Ia juga sempat membuang memo yang ditujukan kepada Oh Yi Young supaya perempuan itu gak tahu informasi dari dokter senior.
Gak hanya itu, ia juga pernah iri kepada rekannya yang lain, Um Jae Il (Kang You Seok) karena rekannya itu mendapat pujian. Ia merasa kepintarannya sia-sia karena ia gak dipuji seperti Um Jae Il yang terbilang masih harus banyak belajar mengenai dunia medis.
Meskipun tampak menyebalkan karena kemampuannya berkomunikasi dan melakukan pendekatan secara personal terhadap orang lain sangat minim, Kim Sa Bi sebenarnya gak jahat. Ia belajar banyak selama menjadi residen di tahun pertama, bahwa terkadang ia harus mengesampingkan emosi pribadinya dan mendahulukan kepentingan orang lain.