Teori soal Ending Film Netflix The Great Flood

- Gu An Na dan Shin Ja In dikirim kembali ke bumi sebagai bagian dari eksperimen menciptakan ras manusia baru
- Ada banyak pasang ibu dan anak buatan yang dikirim ke bumi untuk memulai kehidupan baru setelah bencana banjir besar
- Gu An Na versi artifisial masih terjebak di dunia simulasi, menimbulkan pertanyaan tentang kelanjutan eksperimen Mesin Emosi
Setelah dinanti selama dua tahun, The Great Flood akhirnya dirilis secara global pada Jumat (19/12/2025). Film orisinal Netflix ini bercerita tentang Gu An Na (Kim Da Mi) yang mati-matian mencari putranya, Shin Ja In (Kwon Eun Seong), yang hilang saat terjadi bencana banjir bandang.
Berbeda dari film bencana lain, The Great Flood memasukkan cukup banyak unsur fiksi ilmiah ke dalam ceritanya. Meski jadi plot twist yang mind blowing dan keunikan tersendiri, hal ini membuat sebagian penonton bingung, terutama pada bagian ending. Tak heran, ada beberapa teori yang berusaha menjelaskan ending cerita dari film ini. Berikut ini tiga di antaranya.
1. Gu An Na dan Shin Ja In dikirim kembali ke bumi

Sejak awal, Shin Ja In bukanlah anak asli. Ia merupakan manusia buatan yang dikembangkan di laboratorium. Selama lima tahun, sejak bayi Shin Ja In dibesarkan oleh Gu An Na seperti anak sendiri. Sementara itu, Gu An Na asli tewas terkena pecahan asteroid saat proses evakuasi menuju stasiun antariksa. Memorinya lalu diekstrak untuk kelanjutan eksperimen mengembangkan emosi pada manusia buatan.
Menurut teori, proses penelitian yang melibatkan Gu An Na artifisial dianggap usai setelah ia berhasil menemukan Shin Ja In. Sebelumn meninggal, Gu An Na asli menyebut bahwa ia akan membuat eksperimen ibu yang kehilangan anaknya. Subjek kemudian harus mencari sang anak sampai ketemu. Setelah reuni dengan Shin Ja In, Gu An Na artifisial pun dikirim kembali ke bumi sesuatu tujuan penelitian, yakni menciptakan ras manusia baru dan mengirim mereka kembali untuk tinggal di planet bumi pascabanjir.
2. Ada banyak pasang ibu dan anak buatan bagian dari ras manusia baru

Berkaitan dengan teori pertama, Gu An Na dan Shin Ja In artifisial bukan satu-satunya ras manusia baru yang dikirim kembali ke bumi. Ada banyak pasang ibu dan anak dari manusia buatan yang dikirim ke bumi. Hal ini tampak dari pesawat antariksa yang terbang menuju ke bumi. Jumlahnya terdapat lebih dari satu yang menandai ada beberapa ibu dan anak di dalamnya yang siap memulai kehidupan baru manusia setelah bumi pulih dari bencana banjir besar.
Selain itu, ucapan salah satu peneliti bilang Mesin Emosi yang dikembangkan Gu An Na akan menyempurnakan ras manusia baru. Tim peneliti dari Darwin Center sudah bisa membuat manusia buatan dengan tubuh dan fisik menyerupai yang asli. Namun, manusia artifisial ini tidak memiliki emosi. Karena itu, dengan suksesnya eksperimen yang diinisiasi Gu An Na, manusia buatan ini akan punya emosi seperti manusia biasa.
3. Gu An Na versi artifisial masih terjebak di dunia simulasi

Berbeda dengan dua teori sebelumnya, ada dugaan yang menyebut kemungkinan Gu An Na belum menyelesaikan misinya. Dengan demikian, momen reuninya dengan Shin Ja In sekaligus kebersamaan mereka di pesawat luar angkasa menuju bumi masih bagian dari eksperimen.
Teori ini didasarkan pada detail dalam beberapa adegan terkait. Pertama, sebelum adegan terakhir di pesawat, terlihat tubuh Gu An Na masih dibentuk di dalam lab seperti penciptaan awal Shin Ja In. Kedua, Gu An Na dan Shin Ja In menuju planet bumi tanpa mengenakan baju astronot berbeda dengan Gu An Na asli dan peneliti lain saat pertama datang ke stasiun luar angkasa untuk evakuasi.
Ketiga teori di atas menjelaskan adegan terakhir yang menutup kisah film The Great Flood. Ada yang meyakini Gu An Na dan Shin Ja In bersama ras manusia baru lainnya dalam perjalanan kembali ke bumi sebab eksperimen dinyatakan sukses. Namun, ada juga yang menduga adegan ini merupakan bagian dari kelanjutan simulasi eksperimen Mesin Emosi. Menurutmu, teori mana yang benar?



















