4 Sebab Won Woo Tak Ingin Buku Gwangam Terungkap di The Haunted Palace

- Choi Won Woo pergi dari istana karena diancam oleh ibu suri untuk menyembunyikan isi buku Gwangam.
- Buku Gwangam menceritakan pengkhianatan Raja Yeonjong pada seorang perwira militer, membuat Won Woo merasa bersalah dan takut.
- Kekhawatiran Won Woo bahwa Raja Yi Sung akan marah tidak benar, karena raja justru menyesalkan sikap Won Woo yang menyembunyikan fakta di buku itu hingga membunuh orang lain.
Sempat dipanggil Raja Yi Sung (Kim Ji Hoon) bergabung di pemerintahan, Choi Won Woo (Ahn Nae Sang) tiba-tiba pergi dari istana dalam drakor The Haunted Palace. Rupanya, kepergian Won Woo yang mendadak itu karena ia diancam oleh ibu suri (Han Soo Yeon). Sosok yang merupakan keponakan Won Woo itu mengancam akan mengungkap isi buku Gwangam ke publik jika ia bergabung di pemerintahan.
Melihat respons Choi Won Woo yang ketakutan saat ibu suri membahas buku itu, dipastikan ia takut jika isinya terungkap. Bahkan, terkuak fakta bahwa di masa lalu Won Woo pernah membunuh seseorang hanya demi buku tersebut. Apa alasan Won Woo begitu gigih enggan isi buku Gwangam terungkap ke publik di drakor The Haunted Palace?
1. Buku Gwangam berisi soal pemerintahan seratus tahun lalu

Buku Gwangam ditulis oleh kakek buyut Choi Won Woo seabad lalu. Ia menulisnya saat menemani raja pada masa perang yang terjadi seratus tahun silam. Isi dari buku ini menceritakan tentang pengkhianatan Raja Yeonjong (Lee Kyu Han) pada seorang perwira militer bernama Chun Geum Hwi (Seo Do Young).
Kala itu, nyawa raja sedang terancam karena musuh selalu membaca pergerakannya. Geum Hwi lalu menyarankan raja berlindung di kampung halamannya, tepatnya Desa Yongdam. Namun, saat mendengar musuh ada di sekitaran daerah itu, raja justru berkhianat dengan mengorbankan seluruh warga desa dan keluarga Geum Hwi jadi sasaran peran, sementara dirinya sendiri melarikan diri.
2. Merasa bersalah karena leluhurnya menulis aib itu

Fakta bahwa raja tega mengorbankan rakyatnya sendiri tentu hal yang sangat mengecewakan. Ia membuat orang-orang yang sebelumnya menyambut raja dengan hangat untuk berlindung di desanya, justru berbalik menjadikan mereka umpan yang dikorbankan. Won Woo yang tahu bahwa kakek buyutnya mengungkap kebenaran pahit itu, merasa bersalah.
Sebagaimana diketahui bahwa leluhur Choi Won Woo dikenal sebagai pejabat yang sangat setia membantu Raja Yeonjong. Namun, jika fakta bahwa leluhurnya itu sendiri yang juga mengungkap kesalahan raja dalam sebuah buku, itu dianggap aib oleh Won Woo. Itu sebabnya, ia bersikeras untuk menyembunyikan buku yang ditulis oleh leluhurnya seabad lalu.
3. Takut Raja Yi Sung marah

Choi Won Woo memang tidak begitu mengenal sifat Raja Yi Sung. Raja yang sedang bertakhta saat ini merupakan sosok pemimpin yang jujur dan selalu mengedepankan kesejahteraan rakyat. Namun, Won Woo justru beranggapan jika Raja Yi Sung tahu leluhurnya menulis aib kakek buyutnya, maka hal itu akan membuatnya marah.
Padahal, Raja Yi Sung justru mati-matian mencari kebenaran soal sosok roh yang punya dendam pada keluarganya. Raja Yi Sung dengan berani ingin mengetahui hal buruk apa yang dilakukan leluhurnya hingga seseorang membenci keturunannya begitu besar. Kekhawatiran Won Woo bahwa Raja Yi Sung akan marah kepada keluarganya lantaran menulis buku itu, tidak benar.
4. Takut mendapatkan hukuman

Keluarga Choi Won Woo secara turun-temurun merupakan orang-orang yang sangat dihormati. Mulai dari kakek buyutnya yang jadi orang kepercayaan raja, hingga dirinya jadi guru dari para cendekiawan. Tentunya, citra baik itu membat Choi Won Woo takut akan dihukum.
Ia mati-matian merahasiakan isi buku itu karena jika raja marah, maka ia akan mendapat hukuman. Namun, kekhawatiran itu lagi-lagi tidak benar. Jangankan menghukum, Raja Yi Sung saja tidak pernah menyalahkan kelaurga Choi Won Woo soal tulisan dalam buku Gwangam itu.
Alasan-alasan tersebut hanya berupa kekhawatiran Choi Won Woo saja. Saat Raja Yi Sung menemukan buku itu, ia justru menyayangkan sikap Won Woo yang berusaha menyembunyikan fakta di buku itu hingga membunuh orang lain. Hukuman yang dijatuhkan Raja Yi Sung pada Won Woo pun bukan soal penulisan buku Gwangam, melainkan tindakannya membunuh manusia di The Haunted Palace.