Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Kyoungyoon DKZ (instagram.com/kyoungyoon_dkz)

Dokumenter Netflix yang berjudul In the Name of God: A Holy Betrayal viral dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan keberadaan sekte sesat di Korea Selatan. Namun, menyusul popularitas dokumenter ini, muncullah tuduhan yang melibatkan keluarga Kyoungyoon DKZ.

In the Name of God: A Holy Betrayal menyebutkan sebuah sekte sesat bernama Providence atau yang lebih dikenal dengan nama JMS. Diduga, keluarga Kyoungyoon tergabung dalam kelompok tersebut dan menjalankan kafe yang terafiliasi dengannya.

1. Sekte JMS adalah aliran sesat berkedok gereja

poster In the Name of God: A Holy Betrayal (dok. Netflix/In the Name of God: A Holy Betrayal)

JMS adalah singkatan dari Jesus Morning Star yang didirikan oleh Jeong Myeong Seok. Diduga, mereka mulai menyebarkan paham keagamaan ini sejak tahun 1980 dan merekrut banyak anggota.

Di masa tersebut, Korea Selatan sedang diterpa krisis ekonomi dan rezim otoriter sehingga menyebarkan sekte sesat bukanlah hal yang sulit. Jung Myeong Seok kemudian berhasil merekrut anggota yang mayoritas adalah mahasiswa dari universitas terpandang.

2. Pendiri JMS melakukan pelecehan seksual terhadap anggota perempuannya

Editorial Team

Tonton lebih seru di