5 Persamaan Kim Ki Soon The Baby Garden dan Jeong Myeong Seok JMS

Walau dirilis pada 3 Maret 2023 lalu, dokumenter Netflix berjudul In the Name of God: A Holy Betrayal masih menjadi perbincangan hangat, baik di Korea Selatan maupun di Indonesia. Dokumenter ini menyoroti empat sekte sesat Negeri Ginseng dengan segala sisi gelapnya.
Dua sekte yang mencuri perhatian adalah JMS yang didirikan oleh Jeong Myeong Seok dan The Baby Garden yang dikepalai oleh Kim Ki Soon. Jika dianalisis lebih lanjut, ternyata kedua sekte yang mengatasnamakan agama ini memiliki beberapa kesamaan.
1. JMS dan The Baby Garden memanfaatkan situasi politik Korea Selatan untuk menjaring pengikut

JMS berdiri pada tahun 1980, sedangkan The Baby Garden mulai aktif beroperasi 2 tahun setelahnya, yaitu pada 1982. Di masa tersebut, diketahui bahwa Korea Selatan berada di bawah rezim pemerintahan yang otoriter.
Rakyat sering mengadakan demonstrasi untuk menuntut pemerintahan yang demokratis. Salah satunya melalui Gwangju Democratic Movement yang sampai memakan banyak korban dari golongan mahasiswa.
Pemerintahan yang gonjang-ganjing serta kehidupan yang kurang kondusif membuat rakyat ingin mencari sesuatu yang bisa dipercaya dan membuat mereka merasa lebih damai. Diduga inilah yang membuat rakyat Korea Selatan saat itu mudah percaya terhadap kelompok-kelompok agama.
JMS dan The Baby Garden pun diduga memanfaatkan kondisi ini untuk menyebarkan agamanya. Jeong Myeong Seok sebagai pemimpin JMS mulai menafsirkan Alkitab secara ilmiah. Sementara itu, Kim Ki Soon dari The Baby Garden memberikan iming-iming bahwa ia dan pengikutnya akan menyebarkan cinta serta membangun "surga" di bumi.
2. Jeong Myeong Seok dan Kim Ki Soon mencuci otak pengikutnya agar percaya bahwa mereka adalah Tuhan

Ketika mengajarkan agamanya, Jeong Myeong Seok mengaku kepada pengikutnya bahwa ia adalah Messiah atau utusan Tuhan. Namun lambat laun, ia mengatakan jika orang-orang mencari di mana Tuhan, mereka hanya perlu melihat dirinya. Singkat kata, ia mengaku sebagai Tuhan.
Sementara itu, Kim Ki Soon sebenarnya memanfaatkan nama pendeta sesat lain yang sudah mengikuti pengikut loyal. Ia adalah Lee Kyo Bu. Di tahun The Baby Garden berdiri, Lee Kyo Bu dijatuhi hukuman penjara karena insiden pemukulan kepada orang yang menentang ajarannya. Tak lama, Kim Ki Soon mengaku bahwa jiwa Lee Kyo Bu sudah ada di dalam dirinya
Kim Ki Soon kemudian menyebut dirinya sebagai Aga yang berarti 'Si Bayi'. Menurutnya, ia memiliki jiwa anak berusia 3 tahun yang tidak pernah melakukan kesalahan. Dari situ, ia pun mengaku Tuhan dan mengganti lirik lagu rohani menggunakan namanya.
3. Melecehkan para pengikutnya

JMS begitu dikenal dengan Jeong Myeong Seok yang melecehkan dan memerkosa para pengikut perempuannya. Ia melakukan itu dengan dalih pemeriksaan kesehatan, padahal sebenarnya ia terobsesi untuk menjadikan semua perempuan muda itu "miliknya". Jeong Myeong Seok bahkan meminta korbannya untuk menyebut nama Tuhan ketika pemerkosaan itu terjadi karena menurut doktrinnya, ini adalah bentuk kasih sayang dan anugrah.
Hal yang sama juga dilakukan oleh Kim Ki Soon. Menurut pengakuan para pengikutnya yang sudah keluar, pemimpin The Baby Garden itu kerap memanggil laki-laki muda untuk masuk ke dalam kamarnya dan melakukan hubungan seksual dengan mereka. Sering kali, proses tersebut terjadi secara bergiliran dalam satu hari.
Anehnya, baik Jeong Myeong Seok maupun Kim Ki Soon sebenarnya melarang pengikutnya untuk memiliki hubungan romantis dan hasrat seksual. Mereka akan menghukum siapa pun yang melanggar aturan tersebut.
4. Melakukan berbagai penyiksaan

Melalui In the Name of God: The Holy Betrayal, diketahui bahwa Kim Ki Soon kerap melakukan penyiksaan terhadap pengikutnya. Tahapannya adalah ketika ia melihat seseorang berbuat salah, ia akan meminta keluarga terdekatnya untuk memukuli mereka. Kemudian, Kim Ki Soon turun tangan, disusul dengan anggota sekte lainnya. Jadi, bisa dibilang yang akan terjadi adalah pengeroyokan.
Penyiksaan tersebut tak terjadi sekali dua kali saja. Hingga saat ini, terungkap bahwa ada tiga pengikut The Baby Garden yang diduga meninggal dunia karena pengeroyokan tersebut. Bahkan salah satunya adalah anak kecil berusia 7 tahun. Namun tak menutup kemungkinan jumlah korban bisa lebih dari itu.
Sementara itu, hal serupa terjadi di JMS, tapi sejauh ini kelompok tersebut tidak terungkap melakukan penyiksaan terhadap pengikutnya. Dalam dokumenter In the Name of God: The Holy Betrayal, Jeong Myeong Seok diketahui melakukan teror kepada orang-orang di luar kelompok yang menentangnya.
Salah satu korbannya adalah ayah seorang aktivis anti-JMS, Kim Do Hyung. Jeong Myeong Seok diduga membayar orang atau meminta pengikutnya untuk memukuli ayah Kim Do Hyung hingga kondisinya begitu kritis dan berakhir meninggal tak lama setelah sembuh.
5. Sama-sama menuntut Netflix untuk take down kontennya di In the Name of God: The Holy Betrayal

Terakhir, baik JMS maupun The Baby Garden ternyata merasa sangat terancam dengan penyiaran In the Name of God: The Holy Betrayal. Keduanya sama-sama meminta dokumenter tersebut untuk tidak ditayangkan.
JMS atau yang kini dikenal sebagai nama Christian Gospel Mission (CGM) meminta Netflix untuk tidak menayangkan dokumenter tersebut. Namun, pengadilan menolaknya karena merasa tidak ada yang salah dengan In the Name of God: The Holy Betrayal.
Bukan hanya itu, para pengikut JMS yang sangat loyal juga ternyata mengetahui lokasi dan kapan proses syuting In the Name of God: The Holy Betrayal dilakukan. Mereka juga menguntit Maple Yip, salah satu informan dalam dokumenter. Padahal, proses tersebut berlangsung secara tertutup.
The Baby Garden pun tak tinggal diam. Mereka mengatakan bahwa episode 5 hingga 6 In the Name of God: The Holy Betrayal yang menceritakan sekte tersebut berisi informasi bohong. The Baby Garden bahkan menuntut ganti rugi kepada Netflix sebesar 10 juta won atau sekitar Rp117 juta setiap hari selama episode 5--6 terus ditayangkan.
Kedua sekte ini berhasil membuat Korea Selatan gempar setelah In the Name of God: The Holy Betrayal tayang. Publik mengecam tindakan Jeong Myeong Seok dan Kim Ki Soon. Namun di sisi lain, keduanya masih memiliki banyak pengikut loyal.