Korea Selatan tengah dihebohkan dengan kasus pembunuhan anak perempuan berusia 8 tahun bernama Haneul. Tragisnya, Haneul dibunuh oleh gurunya sendiri di SD Daejeon pada Senin (10/2/2025).
Korban terungkap sebagai penggemar grup idol IVE. Grup di bawah Starship Entertainment ini pun dikabarkan telah mengirimkan karangan bunga duka untuk keluarga Haneul. Baca artikel lengkapnya berikut ini!
Insiden tragis ini terjadi pada tanggal Senin (10/2/2025) di SD Daejeon sekitar pukul 16.30 waktu setempat. Kala itu, Haneul tidak datang ke kelas yang dijadwalkan, sehingga guru-guru akademi mencari sang murid.
Melalui pelacakan lokasi, pihak berwenang menemukan kalau Haneul berada di ruang audiovisual sekolah. Di sana, ia ditemukan dengan luka tusuk yang parah, bersama dengan tersangka, yang pingsan setelah mencoba melukai dirinya sendiri.
Haneul pun dinyatakan meninggal dunia pukul 19.00 waktu setempat dan disemayamkan di rumah duka. Menurut laporan Asia Kyeongjae, terdapat karangan bunga di pemakaman yang berasal dari IVE.
Secara khusus, terdapat kartu foto IVE di depan foto peringatan Haneul. Bukan tanpa alasan, ia merupakan penggemar Jang Wonyoung IVE. Sang ayah turut mengungkapkan kalau semasa hidupnya, Haneul sangat tergila-gila dengan idol tersebut.
"Dia akan meminta apa pun yang berhubungan dengan Jang Wonyoung. Tidak peduli acara apa pun itu, jika Jang Wonyoung muncul, dia harus menontonnya. Bahkan jika itu berarti begadang, dia tidak pernah melewatkan siaran langsung. Bahkan jika adiknya ingin menonton Pororo, dia bersikeras untuk menonton Jang Wonyoung," ujar ayah Haneul dikutip dari Koreaboo pada Selasa (11/2/2025).
Ayah Haneul juga menyampaikan permohonan kepada para anggota IVE untuk berkenan mengucapkan selamat tinggal kepada Haneul di hari pemakamannya. Terlebih, ayah Haneul menantikan kehadiran Jang Wonyoung yang memang menjadi idola anaknya.
Ayah Haneul menuturkan, "Jika ada anggota IVE yang melihat ini, akan sangat berarti jika Jang Wonyoung bisa mengucapkan selamat tinggal yang hangat kepada Ha Neul saat dia pergi."
Hingga kini, penyelidikan masih berlanjut dan ditemukan bahwa sang guru mengalami masalah kesehatan mental yang serius selama beberapa waktu. Guru tersebut tertekan setelah harus kembali bekerja dan melampiaskannya kepada Haneul.
Selamat jalan Haneul.