3 Waktu Paling Efektif untuk Menulis Saat Ramadan

- Menulis di bulan puasa bisa dilakukan dengan waktu yang tepat, seperti setelah makan sahur.
- Suasana pagi yang tenang membantu meningkatkan fokus, kreativitas, dan produktivitas dalam menulis.
- Waktu senggang seperti ngabuburit atau setelah salat tarawih bisa dimanfaatkan untuk menulis agar tetap produktif.
Bulan puasa menjadi bulan panen pahala bagi umat islam di seluruh dunia. Banyak orang berbondong-bondong berbuat kebaikan di bulan suci ini. Akan tetapi, terkadang bulan puasa menjadi alasan bagi sebagian orang untuk bermalas-malasan dalam mengerjakan sesuatu, contohnya adalah menulis. Alasannya adalah karena rasa lelah, lemas, lapar, dan juga haus yang mendera mempengaruhi konsentrasi dan kreativitas seseorang dalam menggali ide untuk menulis.
Maka dari itu, perlu adanya pembagian waktu yang tepat untuk menulis di bulan ramadan agar kreativitas menulis tetap terjaga dan kita tetap bisa produktif di bulan ini. Lantas, kapan waktu yang tepat untuk menulis di bulan puasa ini? Berikut adalah waktu paling efektif untuk menulis di bulan puasa. Yuk simak!
1. Setelah makan sahur

Setelah makan sahur adalah waktu yang paling pas untuk menulis di bulan puasa. Di waktu tersebut energi kita masih banyak sebab asupan nutrisi yang baru saja masuk ke tubuh. Sehingga, otak lebih siap untuk bekerja daripada ketika siang hari saat perut kosong dan energi kita telah berkurang.
Selain itu, suasana pagi yang masih tenang akan membantu kita untuk menulis dengan fokus. Saat konsentrasi kita terjaga, maka kita bisa meningkatkan kreativitas dan produktivitas kita. Tak hanya itu saja, pikiran kita juga masih jernih dan belum terdistraksi oleh banyak hal saat di pagi hari. Sehingga, mood akan stabil dan hal ini mmebantu kita untuk mendapatkan ide-ide dalam menulis.
2. Sebelum berbuka puasa

Sambil menunggu waktu berbuka kita bisa memanfaatkan waktu tersebut untuk menulis. Istilahnya adalah ngabuburit. Jika orang lain mengisi ngabuburit dengan jalan-jalan, kita bisa mengisi waktu santai ini dengan kegiatan menulis untuk mengalihkan perhatian kita pada rasa lapar yang telah mendera.
Gak harus menulis yang serius dan berat-berat, kita bisa memulainya dengan menulis yang ringan-ringan terlebih dahulu atau merancang ide-ide yang kemudian akan kita kembangkan menjadi sebuah tulisan. Namun, jika kita sudah mempunyai ide yang tersimpan di kepala kita bisa langsung mengeksekusinya dan disunting di waktu senggang nanti.
3. Setelah salat tarawih

Buat kamu yang kesulitan mencari waktu senggang untuk menulis, setelah salat tarawih bisa menjadi waktu yang efektif untuk melakukan kegiatan tersebut. Selain energi kita telah kembali karena asupan nutrisi yang masuk ke tubuh saat berbuka, pada waktu tersebut kita juga sudah tidak memiliki aktivitas lain yang mengganggu proses menulis. Malam yang panjang akan membuat kita tenang dan tidak terburu-buru dalam menyelesaikan tulisan.
Kegiatan menulis memang bisa dilakukan kapan saja dan di mana saja. Namun, terkadang rasa malas yang muncul membuat semangat untuk menulis menguap begitu saja. Terlebih seperti saat berpuasa seperti ini. Untuk itu perlu adanya manage waktu yang baik agar proses menulis tetap berjalan lancar dan tiga waktu di atas adalah waktu paling efektif yang bisa kamu terapkan.
Walaupun cuman satu tulisan, tapi setidaknya kita tetap meluangkan waktu menulis di setiap harinya. Sebab, jika sehari saja kita tak menulis, maka akan lebih sulit untuk mengatasi rasa malas yang ada terlebih di bulan puasa ini. So, dengan mencoba menulis di tiga waktu di atas tak ada alasan lagi mengatakan tak punya waktu untuk menulis kan?