Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

4 Kekurangan Bekerja sebagai Freelancer, Tidak Selalu Menjanjikan!

ilustrasi malas bekerja (pexels.com/Tiger Lily)
ilustrasi malas bekerja (pexels.com/Tiger Lily)

Bekerja sebagai freelancer memang menjadi hal yang semakin populer karena fleksibilitas waktu dan juga kesempatan untuk memilih proyek yang sesuai dengan minat. Namun, seperti pekerjaan lainnya, tentu saja menjadi seorang freelancer memiliki kekurangan yang perlu dipertimbangkan dengan matang sebelum memutuskan untuk menekuni profesi tersebut.

Tantangan yang muncul pada saat menjadi seorang freelancer bisa saja beragam, mulai dari kestabilan pendapatan, manajemen waktu, hingga beban kerja yang sering kali tidak terduga. Oleh sebab itu, kamu mungkin dapat memperhatikan beberapa kekurangan utama yang kerap dialami oleh banyak orang pada saat bekerja sebagai seorang freelancer.

1. Pendapatan menjadi tidak stabil

ilustrasi gaji (pexels.com/@karolina-grabowska)
ilustrasi gaji (pexels.com/@karolina-grabowska)

Salah satu tantangan terbesar apabila kamu bekerja sebagai seorang freelancer adalah pendapatan yang cenderung tidak tetap setiap bulannya. Hal ini karena penghasilan tersebut bergantung pada jumlah proyek yang didapatkan, sehingga bisa saja berfluktuasi setiap bulan yang membuatmu jadi tidak bisa mendapatkan nominal tetap.

Pada masa-masa sampai proyek mungkin kamu harus menghadapi kesulitan keuangan, terutama jika memang tidak memiliki tabungan atau pun strategi keuangan yang baik. Namun, pada saat proyek sedang ramai, maka kamu bisa mendapatkan uang dengan jumlah yang cukup tinggi, sehingga hal seperti ini harus dipikirkan agar kamu tidak sampai menyesalinya.

2. Tidak ada tunjangan dan keamanan kerja

ilustrasi gaji pekerjaan (unsplash.com/@jinyun)
ilustrasi gaji pekerjaan (unsplash.com/@jinyun)

Berbeda dengan pegawai tetap tentunya seorang freelancer tidak akan mendapatkan tunjangan, seperti asuransi kesehatan, uang pensiun, hingga cuti berbayar yang mungkin akan diperoleh. Hal ini karena memang tidak ada jaminan pekerjaan yang berkelanjutan, sehingga kamu pun harus terus mencari klien baru agar bisa menjaga aliran pendapatan yang diperoleh setiap bulannya.

Tentu saja ketiadaan tunjangan dan keamanan kerja bisa menambah tekanan dan ketidakpastian dalam jangka panjang, sehingga hal ini yang membuat banyak orang berpikir dua kali untuk menjadi seorang freelancer. Namun, jika memang pekerjaan yang dilakukan sudah cukup menjanjikan dan stabil, maka semestinya masalah tunjangan dan keamanan kerja tidak menjadi persoalan serius.

3. Beban kerja yang tidak bisa diprediksi

ilustrasi malas bekerja (pexels.com/Karolina Grabowska)
ilustrasi malas bekerja (pexels.com/Karolina Grabowska)

Setiap orang pasti memiliki beban kerja yang berbeda-beda, termasuk pula dalam hal ini adalah seorang freelancer. Kamu mungkin akan menghadapi periode kerja yang bisa saja sangat padat atau justru sepi tanpa proyek sama sekali, sehingga hal ini sulit untuk diprediksi dan membuatmu jadi harus memperhatikan hal yang satu ini.

Beban kerja yang tidak bisa terprediksi sering kali akan menimbulkan rasa stres, terutama jika memang ada banyak proyek yang datang secara bersamaan. Selain itu, batasan antara waktu kerja dan waktu pribadi seringkali sulit untuk dibedakan, sehingga kamu pun akan mengalami tantangan tersendiri dalam menjaga keseimbangan hidup.

4. Tanggung jawab administratif yang lebih besar

ilustrasi bekerja (pexels.com/LinkedIn Sales Navigator)
ilustrasi bekerja (pexels.com/LinkedIn Sales Navigator)

Nyatanya menjadi seorang freelancer ternyata bukanlah hal yang mudah, sebab tanggung jawab administratif yang di pegang pun lebih besar. Seorang freelancer harus mengurus berbagai aspek pekerjaannya seorang diri, seperti melakukan negoisasi kontrak, mengelola keuangan, hingga membayar pajak.

Bukan tidak mungkin jika tanggung jawab administratif tersebut memerlukan waktu dan juga keterampilan tambahan yang sering kali tidak dimiliki oleh semua orang. Jika hal tersebut tidak dikelola dengan baik, maka tanggung jawab administratif yang dimiliki dapat mengganggu produktivitas dan pada akhirnya memecah fokus pada pekerjaan utama yang dilakukan.

Meski pun memang bekerja sebagai freelancer menawarkan fleksibilitas dan juga kebebasan, namun ada berbagai kekurangan yang perlu kamu perhatikan. Jika memang kamu memiliki persiapan yang baik dan juga strategi manajemen yang efektif, maka setiap tantangan yang terjadi pasti bisa diatasi dengan baik. Masih tertarik untuk menjadi seorang freelancer?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Andini Maulana
EditorAndini Maulana
Follow Us