Kepercayaan dalam tim kerja adalah hal yang krusial. Tanpa adanya hal ini, seseorang enggan mendelegasikan tugas kepada rekannya atau tidak percaya akan hasil kerjanya. Rumit, kan?
Lalu, bagaimana cara membangun kepercayaan dan komitmen di tim kerja? Lakukanlah 5 cara ini agar keduanya terbangun dan menyokong kekompakan tim kamu!
Jika kamu adalah pemimpin tim, jangan memiliki agenda tersembunyi dengan tim kerjamu yang dianggap paling baik! Salah-salah, kamu akan disangka sedang merencanakan suatu hal atau membeda-bedakan tim yang kinerjanya biasanya saja dengan tidak mempercayainya.
Bicarakan segala sesuatunya dengan terbuka, baik itu soal kebijakan perusahaan, strategi, dan tujuan yang hendak dicapai. Jika memang ada politik atau konflik dalam tim, sampaikanlah!
Ketulusan sikap yang nyata, bisa ditangkap orang lain dengan jelas. Begitu pula dengan rekan kerja satu tim. Mereka bisa menganalisis mana yang ikhlas dan mana yang manipulatif.
Ketulusan inilah yang pada akhirnya, akan membuat tim kerja akan merasa nyaman. Jika hati sudah nyaman, rasa percaya pun tak dimungkiri akan hadir.
Kedekatan emosional bisa didapat apabila ada hubungan informal antara atasan dan sesama tim, di luar hubungan formal itu sendiri. Kedekatan ini memungkinkan seseorang mengetahui siapa dirimu sebenarnya dan selanjutnya menumbuhkan rasa percaya.
Evaluasi kerja gak harus menunggu momen setahun sekali. Secara tak resmi, kamu bisa melakukannya sendiri dengan menanyai anggota tim secara santai.
Terima semua saran dan kritik yang membangun itu. Jika kamu mau menerimanya dengan lapang dada, termasuk pada kekuranganmu, orang akan percaya kalau kamu berpikiran terbuka, tidak egois, dan mau lebih baik lagi demi tujuan tim.
Sekecil apa pun janjimu, peganglah itu dan wujudkanlah! Apalagi, kalau urusannya sudah pada tujuan bersama tim kerja.
Kamu bisa meminta tim atau atasan untuk mengingatkanmu bila lupa. Dari kegiatan sekecil saling mengingatkan ini saja, orang bisa membangun rasa percayanya.