Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Tips Efektif Mengatasi Burnout saat Tak Punya Waktu untuk Berlibur 

default-image.png
Default Image IDN

Burnout adalah kondisi fisik dan mental yang disebabkan oleh tekanan tanpa henti dalam pekerjaan ataupun kehidupan sehari-hari. Salah satu cara yang dianggap bisa mengatasi burnout adalah liburan. Tapi tentunya tidak semua orang bisa berlibur dengan mudah.

Meskipun liburan memang bisa menjadi cara yang efektif untuk memulihkan energi, terkadang kita tidak punya waktu untuk berlibur atau mungkin terkendala biaya. Jika kamu mengalami hal ini, ada lima cara untuk mengatasi burnout meskipun kamu sedang tidak bisa berlibur.

1. Mengatur batas waktu yang jelas dan memprioritaskan kegiatan

ilustrasi seseorang mengatur jadwal (pexels.com/Cottonbro studio)

Salah satu langkah pertama dalam mengatasi burnout adalah mengatur batas waktu yang jelas dan memprioritaskan kegiatanmu. Pastikan kamu tahu apa-apa saja tugas dan tanggung jawab yang paling penting dan urutkan sesuai dengan tingkat urgensinya.

Dengan cara ini, kamu bisa lebih fokus pada hal-hal yang benar-benar perlu diselesaikan. Sehingga akan menghindarkan kamu dari kelelahan yang disebabkan oleh perasaan terlalu diperintah.

2. Gunakan teknik mengatasi stres

ilustrasi orang bermeditasi (pexels.com/Mikael Blomkvist)

Teknik manajemen stres juga sangat perlu kamu terapkan. Seperti meditasi atau latihan pernapasan, itu akan bisa membantu mengurangi stres dan meningkatkan kesejahteraanmu secara keseluruhan.

Meskipun kamu mungkin tidak punya waktu untuk berlibur, bahkan beberapa menit latihan pernapasan atau meditasi singkat setiap hari bisa memiliki dampak positif yang signifikan. Perasaan stres dan tertekan bisa disingkirkan untuk sementara waktu.

3. Ambil istirahat singkat dan lakukan aktivitas yang menyenangkan

ilustrasi seseorang punya positive vibes (pexels.com/Andrea Piacquadio)
ilustrasi seseorang punya positive vibes (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Meskipun kamu mungkin tidak punya waktu untuk liburan yang panjang, kamu tetap butuh waktu untuk sekedar istirahat singkat. Kamu bisa meluangkan waktu untuk melakukan aktivitas yang dirasa menyenangkan.

Berjalan-jalan sebentar di luar, mendengarkan musik favorit, atau membaca beberapa halaman buku yang menarik sangat perlu kamu coba. Ini dapat membantu meredakan stres dan memberi kamu waktu untuk melepaskan diri sejenak dari tugas-tugas yang menumpuk.

4. Jaga pola makan dan tidur yang cukup

ilustrasi makanan sehat (pexels.com/Jane Doan)

Kesehatan fisik nyatanya memiliki dampak besar pada kesejahteraan mentalmu. Pastikan kamu menjaga pola makan yang sehat, mengonsumsi makanan yang bergizi dan menghindari makanan yang bisa menyebabkan penurunan energi.

Selain itu, pastikan kamu juga mendapatkan tidur yang cukup setiap malam, meskipun itu berarti memotong waktu kerjamu sedikit. Tidur yang berkualitas adalah kunci untuk mengatasi stres dan memulihkan energi dengan cepat.

5. Temukan support dari orang-orang yang kamu percaya

ilustrasi bersama sahabat (pexels.com/Trung Nguyen)

Menghadapi burnout sendirian bisa membuat itu terasa lebih berat. Carilah support dari orang-orang yang bisa kamu percayai. Baik itu teman, keluarga, pasangan atau bahkan rekan kerja.

Berbicara tentang perasaanmu dengan seseorang yang bisa dipercaya akan membantu mengurangi beban emosional dan memberi kamu perspektif yang baru. Jangan ragu untuk meminta bantuan jika kamu memang merasa terlalu tertekan atau kewalahan.

Mengatasi burnout tanpa waktu untuk berlibur bukan hal yang mustahil. Meskipun memang ini membutuhkan kesadaran diri, manajemen waktu yang efektif, dan praktik kesehatan mental dan fisik yang baik. Ingatlah bahwa memperhatikan diri sendiri adalah kunci untuk kesejahteraan yang berkelanjutan. Siap untuk mengutamakan kesehatanmu dalam menjalani kehidupan yang sibuk ini?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Desy Damayanti
EditorDesy Damayanti
Follow Us