Saat pandemi Covid-19 menyerang, kebanyakan perusahaan memutuskan untuk memberlakukan sistem kerja work from home. Selama menjalaninya ada beberapa orang yang merasa bersalah karena merasa dirinya jadi gak seproduktif dulu.
Ketidakpastian akan masa depan menimbulkan perasaan rentan dan gak nyaman untuk sebagian orang. Walau begitu, kamu bisa menyikapinya dengan positif lewat 5 poin di bawah ini. Simak ya!
Merasa khawatir terus menerus ketika membaca berita perkembangan kasus Covid-19? Emosi itu wajar dirasakan karena saat ini semua terasa rentan. Mulai dari koneksi, keamanan finansial, hingga masa depan yang gak bisa ditebak.
Ada baiknya kamu gak menahan emosi tersebut dan mencoba menyembunyikan. Justru sebaliknya, cobalah salurkan emosi tersebut perlahan-lahan. Tulis catatan harian atau hubungi orang terdekat tentang kekhawatiran ini.
Anticipatory grief adalah rasa kekhawatiran antisipatif di mana pikiranmu memproyeksikan masa depan dan membayangkan skenario terburuknya. Pikiran tersebut mungkin terjadi begitu saja, tapi kamu bisa mengontrolnya kok!
Prioritaskan kegiatan yang kamu kerjakan saat ini. Buat inderamu lebih peka terhadap lingkungan sekitarmu sehingga kamu bisa merasa lebih hidup untuk masa sekarang.
Masa lalu yang sudah terlewat dan masa depan yang gak bisa kita lihat, memang gak bisa kita kontrol. Namun, seperti apa kamu menjalani harimu saat ini sepenuhnya ada di tanganmu. Semangat!
Pandemi ini memengaruhi semua orang di dunia. Oleh karena itu, kita perlu bergandengan tangan untuk menghadapinya bersama. Masa yang berat ini bisa lebih mudah dijalani jika kita bisa saling bersikap baik, berbelas kasih, dan pengertian dengan satu sama lain.
Kamu bisa melakukan hal-hal kecil untuk membantu orang lain. Dari mulai mengirim donasi, volunteering, atau sekadar menjadi pendengar yang baik bagi orang terdekat yang ingin curhat. Selain itu, dengan kamu mengerjakan pekerjaanmu dengan baik dan profesional hal itu juga bisa menjadi peran yang berharga juga.
Perasaan asing yang hadir saat WFH kemungkinan hadir dari environment kerja yang berbeda. Saat di kantor kita bertemu dengan rekan kerja dengan nuansa yang lebih serius untuk mengerjakan tugas. Akan tetapi, di rumah dengan nuansa yang santai dan nyaman membuat kita jadi lebih ingin beristirahat. Selain itu, ada juga pekerjaan domestik yang menunggu untuk dikerjakan.
Kamu bisa menyiasatinya dengan cara mengatur jadwal kerjamu. Jika di kantor kamu biasa bekerja 8-4 atau 9-5, kamu bisa memberlakukan sistem itu juga. Sisihkan waktu break di jam makan siang dan ketika kamu harus mengerjakan urusan domestik.
Maksimalkan waktu yang kamu punya dan buat to do list agar kamu merasa lebih lega melihat hal-hal yang selesai kamu kerjakan.
Prasangka burukmu tentang diri sendiri yang jadi kurang produktif sebenarnya adalah hasil dari perasaan khawatir dari situasi rentan yang sedang terjadi. Kamu bisa mengatasinya dengan tetap bersikap positif dan produktif. Ayo, semangat!