Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Sebab Orang Sengaja Tak Menunjukkan Kemampuan Terbaiknya

ilustrasi suasana kerja (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Nasihat yang kerap diberikan orang terkait pekerjaan biasanya supaya kamu menunjukkan totalitas dalam bekerja. Namun nasihat tersebut nyatanya tak dijalankan sebagian orang. Mau dianggap malas atau tidak, mereka punya alasan sendiri buat menyimpan kemampuan terbaiknya dan hanya bekerja sekadarnya. Jika kamu ingin suatu saat menjadi bos, pahami mengapa mereka melakukan hal ini. Baca sampai habis, ya.

1. Merasa bayarannya tidak sepadan

ilustrasi suasana kerja (pexels.com/Thirdman)

Bekerja dengan mengabdi memang tidak bisa disamakan. Jika seseorang benar-benar mengabdi, ia bahkan sudah siap kalau tidak dibayar. Pengabdian itu sendiri telah menjadi sumber kepuasan dalam hidupnya.

Namun selama orang masih bekerja, persoalan upah menjadi amat penting. Ini seperti jual beli, ada uang ada barang. Dalam pekerjaan pun demikian, ada bayaran ada hasil kerja. Bila kamu memiliki karyawan, pastikan kamu tidak mengupah terlalu rendah tetapi mengharapkan hasil kerja yang memuaskan.

2. Tidak ingin mengungguli seniornya

ilustrasi suasana kerja (pexels.com/RODNAE Productions)

Ada rasa sungkan seorang junior apabila hendak melangkahi seniornya dalam pekerjaan. Biasanya, rasa ragu begini muncul karena budaya di kantor tersebut yang lebih menghargai senioritas ketimbang kemampuan orang per orang.

Junior yang coba menunjukkan kemampuan terbaiknya boleh jadi bakal tidak disukai oleh senior-seniornya. Ia dianggap sok tahu atau terasa sebagai ancaman bagi posisi mereka di kantor tersebut. Daripada ditendang oleh senior, junior akhirnya menahan diri dalam unjuk kemampuan. Terpenting senior tak merasa terancam oleh keberadaannya dan dia sendiri awet bekerja di sana.

3. Bisa, tapi bukan bagian dari tugasnya

ilustrasi suasana kerja (pexels.com/Gustavo Fring)

Karyawan di suatu bagian bisa saja memiliki kemampuan yang tak kalah mumpuni di bagian lain. Kalau ia mau, dia bahkan dapat mengajari orang-orang di bagian tersebut tentang cara bekerja yang lebih efisien. Namun, apakah itu tugasnya?

Tentu saja bukan sehingga bila dia ikut campur, teman-teman di bagian lain dapat tersinggung. Ia juga bisa dianggap sok pintar serta ingin mendominasi di kantor. Lagi pula, dia tidak diupah untuk menjalankan dua tugas. Lebih baik ia fokus pada tugasnya sendiri.

4. Tak mau terlalu diandalkan oleh teman-temannya

ilustrasi suasana kerja (pexels.com/Ivan Samkov)

Semua orang cenderung mencari cara yang lebih mudah untuk melakukan segala hal. Manusia suka yang praktis, tak terkecuali dalam pekerjaan. Apabila ia menunjukkan kemampuan terbaiknya di kantor, dia yakin akan menyesal.

Ia kenal betul karakter orang-orang di sekitarnya yang suka mengandalkan orang lain selagi mungkin. Beban kerjanya dapat menjadi berlipat-lipat seandainya mereka tahu ia mampu melakukan lebih banyak hal dengan lebih baik.

5. Ada tempat atau pekerjaan lain untuk dia menunjukkan kemampuan terbaiknya

ilustrasi suasana kerja (pexels.com/olia danilevich)

Bagi orang yang melakoni pekerjaan lebih dari satu, ia akan sangat selektif dalam memilih di mana akan menunjukkan kemampuan terbaiknya. Alasannya, kemampuan tersebut mungkin lebih cocok untuk pekerjaan tertentu. 

Selain itu, pihak lain memberinya penghasilan yang lebih besar. Kalau sudah menyangkut uang, semuanya bisa dibicarakan. Kemampuan terbaik itu hanya akan diberikannya pada pihak yang lebih tahu cara menghargainya.

6. Bekerja begini saja, uang yang dihasilkannya sudah lumayan

ilustrasi suasana kerja (pexels.com/cottonbro)

Tidak semua orang bekerja untuk mendapatkan sebanyak mungkin uang. Gak sedikit orang yang hanya ingin mencapai besaran penghasilan tertentu karena dengan uang sebesar itu pun ia telah hidup berkecukupan. 

Orang tipe begini gak mau ngoyo dalam bekerja. Dia bisa saja memperlihatkan kemampuan kerja lebih dari yang sehari-hari ditunjukkannya. Akan tetapi buat apa juga kalau sekarang pun penghasilannya telah lumayan? Ia ingin bekerja secukupnya saja dan selebihnya menyeimbangkan hidup dengan lebih santai.

Lantaran seseorang dapat secara sengaja tidak memperlihatkan kemampuan terbaiknya dalam bekerja, kamu sebaiknya gak meremehkan siapa pun. Saat kamu di posisi pemimpin, motivasi anak buahmu buat menunjukkan kemampuan terbaik mereka. Tentu, kamu perlu mengiringinya dengan iming-iming apresiasi yang sesuai dan tepati janjimu itu

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Marliana Kuswanti
EditorMarliana Kuswanti
Follow Us