6 Tips Bijak Sikapi Bos yang Menjadikanmu Favoritnya

- Bos yang menganakemaskanmu memberi kemudahan dalam pengembangan karier
- Hubungan dekat dengan bos membuatmu lebih didengar, tapi hati-hati dengan reaksi teman
- Jika terlalu dimanja oleh bos, pertimbangkan keadilan dan jangan terlalu ambisi
Semua karyawan tentu lebih memilih untuk dianakemaskan oleh atasannya daripada dianaktirikan. Sikap bos yang menganakemaskanmu berarti kamu selalu diberi jalan yang lebih mudah untuk berbagai peluang. Termasuk dalam rangka pengembangan karier.
Sebagai anak emas, dirimu juga memperoleh kepercayaan yang lebih besar darinya dibandingkan karyawan lain. Sebaliknya, dianaktirikan olehnya bermakna serajin apa pun kamu seakan-akan atasan menutup mata. Dirimu gak memperoleh apresiasi yang semestinya untuk kerja kerasmu.
Peluangmu buat memajukan karier pun menjadi lebih kecil. Akan tetapi, selalu dianakemaskan oleh bos juga bisa membuatmu gak nyaman. Ini menunjukkan sikapnya yang tidak adil pada anak buah. Dirimu pun dapat terlibat perselisihan dengan kawan-kawan. Sikapi perlakuan bos yang mengistimewakanmu dengan enam tips berikut biar gak jadi masalah besar.
1. Jujur katakan bahwa kamu tak enak pada teman-teman

Dengan bos menganakemaskanmu, tentu hubungan kalian sangat dekat. Setidaknya dibandingkan hubungannya dengan anak buahnya yang lain. Setiap perkataanmu diharapkan bakal lebih didengar dan dipertimbangkannya. Maka jujur saja tentang rasa gak enakmu pada teman-teman.
Namun kalau ada kawan yang menjadi sinis padamu, bagian ini tak perlu diungkapkan dengan gamblang pada atasan. Takutnya nanti temanmu justru dikenai sanksi atau dipanggil olehnya. Cukup katakan bahwa banyaknya jalan pintas yang diperoleh olehmu seperti mengambil hak teman-teman.
Mereka tentu juga menginginkan kemudahan seperti itu. Alangkah baiknya bila semua staf berkompetisi di jalur yang sama agar lebih sportif dan memotivasi setiap orang untuk bekerja sebaik mungkin. Jika bos bilang supaya kamu mengabaikannya, sampaikan bahwa itu tak mungkin lantaran sangat mengganggu pikiran serta nuranimu.
2. Mundur dari beberapa kesempatan dan ajukan nama lain

Salah satu tanda kamu dianakemaskan oleh bos adalah seringnya dirimu ditunjuk untuk menduduki jabatan atau mengepalai proyek strategis. Padahal, sebenarnya juga ada beberapa orang yang menurutmu tak kalah darimu buat memegang posisi tersebut. Kalau semua tawaran yang diberikan atasan diambil tentu kariermu memelesat.
Kamu berhak kok, mengambil seluruhnya. Akan tetapi, lebih arif jika dirimu terkadang mundur dari suatu tawaran demi memberi peluang pada orang lain yang juga berkompeten. Atasanmu tidak membagi kesempatan secara merata. Baik sekali apabila kamu menaruh perhatian pada masalah ini.
Teman-teman pun secara gak langsung akan berterima kasih atas sikapmu yang tak serakah. Walaupun seolah-olah menu lezat disajikan khusus untukmu, dirimu masih ingat akan hak orang lain dan berusaha memberikannya. Keputusan memang tetap berada di tangan bos.
Namun, pengunduranmu dari suatu jabatan atau posisi kunci dalam proyek dengan alasan yang masuk akal pasti bisa diterimanya. Dirimu dapat menyampaikan masih repot dengan proyek lain. Kamu takut terlalu banyak tanggung jawab justru membuatnya terbengkalai. Ajukan nama kawan yang layak buat posisi tersebut.
3. Manfaatkan setiap peluang, tapi hasilnya dibagi-bagi ke teman

Persoalannya, keinginan atasan mungkin gak bisa ditolak. Dia marah apabila kamu mengajukan nama lain untuk suatu jabatan atau ketua proyek. Di sisi lain, dirimu juga khawatir kalau-kalau tidak mengambil penawarannya berakibat lambat laun kariermu meredup.
Jika situasimu begini, ambil saja kesempatan-kesempatan terbaik yang dipercayakannya padamu. Memang awalnya ini bakal bikin kamu kurang disukai oleh teman-teman. Namun, berikan kejutan manis di belakang. Setelah dirimu menjabat atau memegang proyek, sebagian hasil dari kerja kerasmu nantinya dialirkan ke mereka.
Tunjukkan sikap yang lebih royal pada kawan-kawanmu. Bentuk pemberianmu bisa berupa traktiran, hadiah barang dan tiket liburan, atau uang tunai bila mereka bersedia menerimanya. Katakan saja itu bonus darimu untuk support mereka karena bagaimanapun juga, kamu tak bisa bekerja sendirian.
4. Buktikan lewat jalur prestasi bahwa kamu layak diandalkan

Atasan bisa menganakemaskanmu dengan alasan apa saja. Tidak semuanya lantaran ada pertimbangan profesional seperti kinerjamu selalu yang terbaik dibandingkan staf lain. Kadang sikapnya dilatarbelakangi oleh sekadar like or dislike. Atau, kalian masih ada hubungan kekerabatan.
Kamu perlu membuktikan bahwa dirimu memang layak untuk diberi kesempatan lebih. Bukan sekadar karena bos menyukaimu secara pribadi atau hubungan persaudaraan kalian. Jadikan sikapnya yang menganakemaskanmu sebagai motivasi untukmu belajar dan bekerja sebaik mungkin.
Kalau dirimu akhirnya dapat berprestasi melampaui kawan-kawan, ini mengurangi kebencian mereka terhadapmu. Lain dengan bila kamu sekadar menikmati keistimewaan yang diberikan bos tanpa menunjukkan kemampuan yang di atas rata-rata. Jika prestasimu konsisten, boleh jadi kelak mereka secara langsung mendukungmu buat menduduki posisi-posisi penting. Mereka mengajukanmu, bukan dirimu semata-mata ditunjuk bos.
5. Tetap rendah hati di tengah kawan-kawan

Kamu bisa besar kepala karena selalu mendapatkan perhatian dari bos. Dirimu tak ubahnya tangan kanannya dalam urusan pekerjaan. Wajar apabila kamu merasa bangga. Akan tetapi, jaga sikapmu agar tetap rendah hati ketika berada di tengah kawan-kawan. Hindari menyombongkan kedekatanmu dengan atasan.
Bila kamu membanggakan hal tersebut, rasa iri mereka bertambah. Bahkan beberapa orang berani menghujat kedekatan kalian dan membuatmu tersinggung. Apalagi kalau dirimu dengan atasan berbeda jenis kelamin. Bisa-bisa mereka mengatakan hal-hal yang tidak pantas tentangmu.
Jangan menunjukkan rasa senangmu di hadapan kawan-kawan setiap dirimu ditugaskan untuk sesuatu yang penting dan berujung bonus atau kenaikan pangkat. Kamu tidak perlu berpura-pura kesal atau mengeluh sepanjang waktu. Cukup pasang ekspresi datar saja sehingga teman-teman mengartikannya tak lebih dari kewajibanmu menerima serta melaksanakan perintah bos.
6. Pikirkan kemungkinan resign jika ada motif cinta dan intimidasi

Dianakemaskan oleh bos hanya karena dia jatuh cinta padamu bisa membuatmu sangat tidak nyaman. Lebih-lebih jika ia telah menikah. Kondisi seperti ini rawan sekali dengan penyalahgunaan kekuasaan. Atasan yang merasa punya kewenangan besar bisa memperlancar kariermu, tapi dapat pula menghambatnya.
Itu tergantung dari kesediaanmu untuk didekatinya. Selama dirimu memberikan lampu hijau buatnya terus mendekati bahkan sampai terjalin hubungan spesial di antara kalian, masa depanmu dalam pekerjaan dijamin cerah. Namun ketika kamu menolak pendekatannya, kariermu macet.
Sebaik apa pun kinerjamu bisa terus dianggap buruk olehnya agar dirimu frustrasi dan mau mengikuti kemauannya. Jangan biarkan kamu berada dalam tekanan seperti ini. Kalau perkataanmu tak lagi bisa mengembalikan hubungan profesional yang semestinya dan ia merupakan pimpinan tertinggi di kantor, mending resign. Takutnya cuma soal waktu untuk kamu dilecehkan secara seksual olehnya.
Dianakemaskan oleh bos tidak selalu terasa menyenangkan. Secara moral, kamu bisa merasa bersalah pada teman-teman. Terutama ketika dirimu sadar secara kemampuan kerja biasa-biasa saja. Sikapi dengan enam tips di atas agar suasana kantor lebih nyaman baik untukmu maupun kawan-kawan.