6 Tips Menghadapi Jadwal Padat di Tempat Kerja, Stres Berkurang!

Untuk mengatasi jadwal yang padat di tempat kerja, penting untuk menghindari multitugas yang berlebihan. Sebagai gantinya, Laura Magnuson, seorang terapis dan wakil presiden klinis di Talkspace, dilansir The Muse, menyarankan untuk mengatur waktu di kalender untuk menyelesaikan tugas-tugas penting secara terpisah.

Sebagai contoh, tentukan waktu khusus untuk menanggapi email dan waktu lain untuk menyelesaikan tugas-tugas lainnya. Hal ini dapat meningkatkan efisiensi daripada beralih antara berbagai tugas secara terus-menerus. Untuk meningkatkan fokus, matikan pemberitahuan dari aplikasi atau email.

Selain itu, jadwalkan waktu untuk diri sendiri dalam kalender, seperti "minggu bebas," untuk mengingatkan diri bersantai dan menghindari kelebihan komitmen saat jadwal kerja sibuk. Dengan mengatur waktu dengan bijaksana, kamu dapat mengatasi jadwal padat dengan lebih efektif dan menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan hidup pribadi.

Penting untuk berani membatalkan atau menunda komitmen yang tidak terlalu penting ketika sedang menghadapi kesibukan di tempat kerja. Pada dasarnya, lebih baik untuk tidak mengambil terlalu banyak komitmen atau tugas dari awal agar tidak sampai pada titik harus membatalkannya.

Meskipun demikian, dalam beberapa situasi, membatalkan bisa menjadi langkah yang diperlukan untuk menjaga kesehatan mental dan menyesuaikan kembali prioritas. Namun, jika sering membatalkan janji, ini bisa menjadi indikasi bahwa kamu perlu meninjau kembali dan menyesuaikan kembali komitmen agar lebih sesuai dengan kapasitas dan prioritas yang kamu punya.

"Pentingnya berkomunikasi saat harus membatalkan pertemuan atau janji. Ini perlu dilakukan dengan sopan dan jelas, seperti dengan menyatakan, "Saya sedang sibuk sekali sekarang. Apakah mungkin kita menggeser rencana ini beberapa minggu ke depan?". Melalui cara ini, kebanyakan orang akan memahami situasi kamu dengan baik," kata Magnuson.

Mulailah dengan mengambil kebiasaan untuk mengatakan "tidak" pada hal-hal yang tidak membantu tujuan atau membuat kamu terlalu sibuk. Ini membantu menetapkan batasan yang sehat.

Kemudian, latihlah diri untuk mengatakan "tidak" secara perlahan, terutama ketika menolak undangan acara atau proyek di luar jam kerja. Teliti setiap permintaan waktu yang kamu terima, hanya sepakat pada komitmen yang sungguh-sungguh mendukung karier atau tujuan pribadi.

Perlu diingat, bahwa merasa bersalah saat menolak permintaan adalah hal yang lumrah, namun sangat penting untuk memprioritaskan keseimbangan dan kesehatan mental. Kamu juga bisa mengatur jadwal kerja dengan lebih efisien dan mengurangi risiko terlalu banyak membebani diri.

"Menjadi terbiasa untuk menolak mungkin membutuhkan waktu," kata Nicole Erkfitz, pekerja sosial klinis berlisensi dan direktur eksekutif di AMFM Healthcare, dilansir The Muse.

"Mulailah dengan menolak undangan atau proyek yang tidak diminati dalam kehidupan pribadi, dan kemudian terapkan untuk lebih sering menolak di tempat kerja," lanjutnya.

Delegasi merupakan salah satu strategi penting untuk mengelola jadwal yang padat di tempat kerja. Jika memungkinkan, mendelekasikan tugas kepada orang lain dapat membantu meringankan beban kerja dan membebaskan waktu untuk kegiatan yang lebih menyenangkan.

Namun, delegasi yang efektif bukan sekadar memberi perintah. Kamu perlu mengidentifikasi keterampilan yang diperlukan untuk setiap tugas, menentukan siapa yang paling sesuai untuk melakukannya dan memberikan instruksi yang jelas. Selain itu, penting untuk selalu mempertimbangkan apakah ada tugas yang dapat dihilangkan sepenuhnya sebelum mendelekasikan.

Delegasi bukan hanya tentang membantu diri sendiri, tetapi juga tentang memberikan kesempatan kepada orang lain untuk mengembangkan keterampilan baru. Dengan mengimplementasikan delegasi secara efektif, kamu tidak hanya mengelola jadwal dengan lebih baik, tetapi juga membantu mendorong pertumbuhan dan produktivitas tim di tempat kerja secara keseluruhan.

Ketika merasa terlalu banyak beban kerja dan waktu terus berjalan, berbicara dengan atasan dan profesional kesehatan mental bisa menjadi solusi. Jika berkomunikasi dengan atasan, mereka mungkin dapat membantu dengan menugaskan ulang proyek-proyek atau membantu memprioritaskan tugas-tugas yang paling penting.

Selain itu, berkonsultasi dengan seorang profesional kesehatan mental juga merupakan opsi yang baik. Mereka dapat membantumu mengembangkan strategi untuk menetapkan batasan, mengatasi perfeksionisme, dan mengatasi kebiasaan menunda yang mungkin menghambat produktivitas. Dengan berbicara dengan orang lain, kamu dapat memperoleh dukungan dan saran yang diperlukan untuk mengatasi tantangan yang dihadapi.

Jadwal yang sibuk dapat menyebabkan stres, kelelahan, dan penurunan produktivitas, sehingga penting untuk menyisipkan waktu istirahat dalam jadwal. Terutama, bagi mereka yang bekerja di depan komputer. Istirahat menjadi sangat krusial karena risiko gaya hidup yang kurang aktif.

Mengambil istirahat secara teratur tidak hanya membantu menjaga kesehatan dan kesejahteraan, tetapi juga dapat meningkatkan energi dan tingkat produktivitas. Selain itu, mengambil istirahat juga dapat mengurangi risiko terkena penyakit dan absen dari kantor dalam jangka waktu yang cukup lama. Oleh karena itu, jangan ragu untuk mengambil waktu istirahat meskipun jadwal terlihat padat, demi kesehatan dan produktivitas.

Menghadapi jadwal padat di tempat kerja perlu untuk prioritaskan kesehatan dan kesejahteraan diri. Dengan merencanakan istirahat secara teratur dan menetapkan batasan yang sehat, kamu dapat mengelola jadwal dengan efektif. Ingatlah untuk menyesuaikan strategi dengan kebutuhan dan gaya kerja yang kamu punya.