Passion atau Gaji? Ini 7 Cara Menentukan Pilihan Kariermu

- Mengenali nilai dan prioritas hidupmu terlebih dahulu.
- Realistis soal kondisi finansial yang kamu punya jadi kunci untuk menentukan pilihan.
- Pertimbangkan potensi dan kepuasan jangka panjang dari pilihan kariermu.
Memilih antara bekerja sesuai passion atau mengejar gaji besar adalah dilema klasik yang sering dialami oleh banyak orang, terutama mereka yang baru akan memulai karier. Di satu sisi, passion menjanjikan kepuasan batin dan motivasi jangka panjang. Namun, di sisi lain, realitas hidup menuntut kita untuk memenuhi kebutuhan finansial yang kadang membuat kita harus menomorsatukan gaji.
Pertanyaan seperti “Kalau ngejar passion, bisa hidup gak, ya?” atau “Kalau fokus ke gaji, apa bisa bahagia?” sering muncul dalam benak. Sebenarnya, tidak ada jawaban mutlak yang benar atau salah. Semua kembali pada prioritas dan kondisi pribadi masing-masing. Nah, agar kamu bisa mengambil keputusan yang paling sesuai, berikut lima cara bijak untuk menentukan pilihan kariermu antara passion atau gaji?
1. Kenali nilai dan prioritas hidupmu

Langkah pertama untuk menentukan pilihan adalah dengan mengenali nilai dan prioritas hidupmu sendiri. Apa yang paling penting bagimu saat ini? Apakah kebahagiaan dalam bekerja? Stabilitas finansial? Atau justru waktu bersama keluarga? Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan ini akan membantumu memetakan arah karier yang ingin ditempuh.
Jangan sampai kamu memilih hanya karena ikut-ikutan atau tekanan dari orang lain. Memahami diri sendiri adalah fondasi dalam membuat keputusan yang tepat. Dengan mengenali apa yang kamu hargai dalam hidup, kamu akan lebih mudah menentukan apakah passion atau gaji yang sebaiknya diutamakan dalam perjalanan kariermu.
2. Evaluasi kondisi keuangan saat ini

Seideal apa pun mengejar passion, penting juga untuk realistis soal kondisi finansial. Kalau kamu masih punya banyak tanggungan atau sedang mengejar kestabilan ekonomi, memilih pekerjaan dengan gaji lebih tinggi mungkin menjadi langkah awal yang masuk akal. Ini bukan berarti kamu meninggalkan passion selamanya, tapi lebih pada strategi jangka pendek.
Jika kondisi keuanganmu stabil atau ada dukungan dari keluarga, mengejar passion bisa jadi pilihan yang lebih berani dan memuaskan. Dalam situasi ini, kamu bisa lebih fokus pada hal yang kamu cintai tanpa terlalu khawatir soal gaji. Namun, tetap ingat bahwa passion dan gaji tidak harus saling bertentangan, keduanya bisa dikelola secara bertahap sesuai dengan kemampuan finansialmu.
3. Pertimbangkan jangka panjang, bukan hanya sekarang

Banyak orang tergoda memilih pekerjaan dengan gaji tinggi tanpa memikirkan apakah mereka bisa menjalaninya dalam jangka panjang. Padahal, pekerjaan yang tidak sesuai dengan minat bisa menimbulkan kejenuhan dan stres yang berdampak buruk pada kesehatan mental. Maka dari itu, pertimbangkan bagaimana kamu melihat dirimu dalam 5 sampai 10 tahun ke depan.
Pekerjaan yang sesuai passion memang membutuhkan waktu untuk membuahkan hasil, namun jika kamu menikmatinya, kemungkinan besar kamu akan bertahan lebih lama. Ketika kamu benar-benar mencintai apa yang kamu lakukan, prosesnya akan terasa lebih ringan meski penuh tantangan. Oleh karena itu, jangan hanya fokus pada kenyamanan sesaat, tetapi pertimbangkan potensi dan kepuasan jangka panjang dari pilihan kariermu.
4. Cari jalan tengah

Kalau kamu bingung harus pilih yang mana, kenapa tidak mencari jalan tengah? Banyak orang sukses karena mereka menemukan cara menghasilkan uang dari hal yang mereka sukai. Misalnya, kamu suka menulis? Coba jadi content writer atau buka jasa copywriting. Passion-mu tetap terpakai, tapi tetap menghasilkan secara finansial.
Di era digital seperti sekarang, banyak peluang yang memungkinkan kamu menggabungkan passion dan gaji. Kuncinya adalah kreatif dan tidak takut mencoba. Kamu tidak harus memilih salah satu secara mutlak, ada kemungkinan besar keduanya bisa berjalan berdampingan jika kamu jeli melihat peluang.
5. Konsultasi dengan orang yang lebih berpengalaman

Terkadang, keputusan terbaik datang dari mendengar pengalaman orang lain. Coba ajak ngobrol mentor, senior, atau bahkan teman yang sudah lebih dulu terjun ke dunia kerja. Mereka bisa memberi perspektif baru tentang dunia kerja yang belum tentu kamu dapatkan dari media sosial atau seminar.
Bertukar pikiran juga bisa membantumu memahami risiko dan peluang dari masing-masing pilihan. Jangan ragu bertanya secara jujur, bahkan tentang hal-hal yang kamu takutkan. Perspektif dari orang yang sudah "berjalan lebih jauh" sering kali bisa membuka mata dan membantu kamu membuat keputusan yang lebih matang.
Memilih antara passion dan gaji memang tidak mudah, tapi bukan berarti tidak bisa. Yang penting adalah kamu memahami dirimu sendiri, realistis terhadap kondisi, dan terbuka pada berbagai kemungkinan. Jangan terburu-buru, karena pilihan karier adalah perjalanan panjang. Dengan pertimbangan yang matang, kamu bisa menemukan jalan terbaik yang sesuai dengan nilai hidupmu, baik itu lewat passion, gaji, atau kombinasi keduanya.