Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Masalah saat Karier dan Privasi Gak Berjalan Beriringan

ilustrasi merasa kacau (pexels.com/Karolina Grabowska)
ilustrasi merasa kacau (pexels.com/Karolina Grabowska)

Kita menjalani hidup dalam dua dimensi. Selain memiliki kehidupan dalam lingkup dunia kerja, juga ada yang namanya ruang privasi. Keduanya sama-sama penting dan harus diperhatikan. Jangan sampai ada yang berat sebelah.

Ketika karir dan privasi tidak berjalan beriringan, kamu merasakan beberapa masalah. Tentunya mempengaruhi kebahagiaan yang kamu rasakan. Terdapat beberapa masalah saat karier dan privasi gak berjalan bersamaan. Kamu patut waspada dengan tujuh masalah ini.

1. Performa kerja mengalami penurunan

ilustrasi merasa kacau (pexels.com/Puwadon Sang-Ngern)
ilustrasi merasa kacau (pexels.com/Puwadon Sang-Ngern)

Antara karir dan privasi harus berjalan beriringan. Tidak ada yang berat sebelah. Namun, kita sering ceroboh saat berusaha menyeimbangkan keduanya. Kamu fokus ke salah satu dan mengabaikan yang lain.

Saat karir dan privasi saling tidak bisa jalan beriringan, performa kerja mengalami penurunan. Konsentrasi terpecah oleh urusan yang belum selesai. Dalam bekerja, sering melakukan kesalahan kecil yang bisa memicu kegagalan.

2. Kestabilan mental terganggu

ilustrasi merasa kacau (pexels.com/Mikhail Nilov)
ilustrasi merasa kacau (pexels.com/Mikhail Nilov)

Ketika kestabilan mental terjaga, kamu bisa menjalani hidup dengan baik. Kehidupan juga terasa lebih menyenangkan. Tapi lain jadinya saat karir dan privasi tidak bisa berjalan seimbang.

Kamu akan merasakan sejumlah dampak, salah satunya kestabilan mental terganggu. Permasalahan kecil sudah membuatmu terpuruk dan terpancing emosi. Kamu juga sering mengalami keterpurukan akibat hal-hal sepele yang tidak seharusnya dipermasalahkan.

3. Cenderung tidak puas dengan kehidupan yang dijalani

ilustrasi merasa kacau (pexels.com/Ketut Subiyanto)
ilustrasi merasa kacau (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Kepuasan menjalani hidup membuat kamu bisa merasakan kebahagiaan secara utuh. Tapi salah satu syarat kepuasan adalah keseimbangan. Kehidupan yang kamu jalani saling beriringan, tidak ada yang berat sebelah.

Untuk kamu yang tidak bisa menjaga keseimbangan antara karir dan privasi, jangan heran kehidupan penuh masalah. Perasaan tidak puas cenderung mendominasi setiap keadaan. Kamu merasa tertekan karena kehidupan tidak bisa berjalan lancar.

4. kehidupan jadi tidak teratur

ilustrasi merasa kacau (pexels.com/Cottonbro studio)
ilustrasi merasa kacau (pexels.com/Cottonbro studio)

Memiliki kehidupan yang teratur, segala sesuatunya lebih tertata. Upayamu dalam meraih keberhasilan juga lebih mudah. Salah satu kunci keteraturan hidup saat kamu bisa menjaga keseimbangan karir dan privasi.

Sayangnya, kita menjadi orang yang cenderung mencampuradukkan keduanya. Antara karir dan privasi tidak bisa jalan beriringan. Hal ini yang membuat keteraturan hidup terganggu. Banyak permasalahan yang tidak bisa diselesaikan secara tuntas.

5. Tidak memiliki batasan yang jelas

ilustrasi duduk termenung (pexels.com/windd)
ilustrasi duduk termenung (pexels.com/windd)

Penting bagi kita untuk menetapkan batasan antara karir dan privasi. Jangan sampai keduanya berjalan saling berat sebelah. Dalam jangka pendek mungkin kamu belum merasakan dampaknya. Tapi bagaimana dengan jangka panjang?

Masalah rumit muncul saat karir dan privasi tidak bisa berjalan beriringan. Kamu mengizinkan orang-orang dalam lingkup kerja ikut campur urusan privasi. Padahal, kendali ruang privasi adalah wewenangmu sendiri. Kamu tidak bisa tumbuh dengan disetir orang lain.

6. Tidak mampu memaksimalkan potensi

ilustrasi merasa kacau (pexels.com/Alex Green)
ilustrasi merasa kacau (pexels.com/Alex Green)

Kesuksesan di era sekarang bukan terletak pada kecerdasan saja. Seseorang harus mampu menghasilkan kreativitas dan inovasi. Kemudian menciptakannya sebagai kontribusi terhadap lingkungan sekitar.

Namun, jadi hambatan saat seseorang kehidupan karir dan privasinya tidak mampu berjalan beriringan. Ia kesulitan memaksimalkan kreativitas dan inovasi. Pikiran dipenuhi oleh kecemasan dan prasangka negatif. Sebelum menghasilkan suatu karya sudah dipenuhi ketakutan terlebih dahulu.

7. Level kebahagiaan yang dirasakan menurun

ilustrasi merasa kacau (pexels.com/Kampus Production)
ilustrasi merasa kacau (pexels.com/Kampus Production)

Setiap orang pastinya mendambakan kebahagiaan secara utuh. Tapi untuk meraih kebahagiaan, juga harus memperhatikan keseimbangan. Mulai dari keseimbangan kehidupan pribadi, spiritual, juga karier.

Masalah-masalah tertentu akan muncul saat karir dan privasi tidak berjalan beriringan, termasuk keterangan dalam menjalani hidup. Kebahagiaan yang dirasakan hanya setengah-setengah. Kamu tidak bisa merasakan keberuntungan secara utuh dan menyeluruh akibat kehidupan yang kacau.

Harusnya antar karir dan privasi berjalan beriringan, bukan malah tumpang tindih. Karena keduanya sama-sama penting dan tidak bisa ditinggalkan satu sama lain. Kalau kamu gak bisa mengelola hal ini, dirimu harus siap dengan masalah saat karier dan privasi gak berjalan bersamaan, ya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Mutiatuz Zahro
EditorMutiatuz Zahro
Follow Us