7 Sikap Redflag ini Bisa Buat Rekan Kerjamu Kesal, Hindari!

Dalam sebuah perusahaan selalu ada yang namanya kerja sama tim dan individu. Tim yang solid bisa mencapai tujuan perusahaan. Rekan kerja dan atasan yang selalu support membuat lingkungan kerja lebih nyaman. Karyawan pun lebih termotivasi dan semangat.
Namun, di dunia kerja ada saja rekan yang sulit beradaptasi dengan pekerjaannya. Justru membuat repot teman yang lain. Sikap, sifat ,maupun perilakunya kerap membuat kesal. Hal ini bisa melelahkan bagi karyawan lain dan menurunkan produktivitas. Hindari jika kamu punya sikap redflag terhadap rekan kerja.
1. Bertanya berulang kali dengan pertanyaan yang sama

Jika bertanya satu atau dua kali masih wajar karena memang harus saling bantu dalam bekerja. Tapi kalau terus menerus, berulang kali menanyakan suatu hal yang sama, rekan kerja bisa terganggu. Bila daya ingatmu lemah, ada baiknya dicatat.
Mereka punya pekerjaan juga dan itu bukan mengurusi sikapmu saja. Hubungan antar rekan kerja menjadi renggang, ketika mereka lelah dengan kamu yang berulang kali bertanya pada bahasan yang sama.
2. Pekerjaanmu lewat deadline

Tugas yang lewat deadline bisa menyebabkan tertunda juga pekerjaan yang lain. Tugasmu harus segera dilaporkan, tapi karena kamu belum selesei, tenggat mereka pun jadi mundur.
Kena imbas semua tim bukan hanya kamu saja. Perbaiki manajemen waktu dan bila memang terlalu banyak tugas yang di-handle, kamu bisa bicarakan kepada leader. Jangan sampai membuat rekanmu kewalahan karena kerjaan belum selesai.
3. Sering membuat banyak alasan ketika diminta revisi

Ketika ada kekurangan dalam pekerjaan, dan rekan kerjamu meminta segera memperbaiki. Tapi kamu malah menunda dan mencari banyak alasan, hal ini bisa menghambat pekerjaan rekanmu.
Jika alasannya masuk akal mungkin mereka bisa terima, tapi jika setiap saat beralasan mereka jadi tak percaya. Akhirnya rekan kerjamu yang harus memperbaikinya. Semakin menambah beban pekerjaan mereka. Prioritaskan tugas mana yang harus lebih dulu dikerjakan. Bila revisi dari rekanmu urgent maka harus segera diselesaikan.
4. Tidak punya inisiatif

Inisiatif penting sekali bagi seorang karyawan. Tak hanya mengerjakan apa yang ditugaskan, tapi juga bisa berinisiatif memberikan ide atau cara yang lebih kreatif untuk mencapai tujuan perusahaan.
Rekan kerja lebih senang jika kamu dapat mandiri dan aktif berkontribusi, memberikan masukan-masukan yang membangun. Jika belum bisa memberikan ide bagi perusahaan minimal kamu dapat memberikan ide kreatif bagi pekerjaanmu sendiri. Jadi tak harus minta bantuan orang lain untuk memikirkan pencapaian targetmu.
5. Terus menerus meminta solusi pada masalah yang dihadapi

Setiap pekerjaan pasti ada saja masalah. Meski tak tiap hari, problem ini harus segera diselesaikan. Meminta bantuan rekan kerja memang tak ada salahnya. Tapi jika tiap bermasalah kamu memerlukan bantuan, temanmu bisa pusing terus menerus mencari solusi.
Segala macam masalah mau keluhan dari client atau apapun itu sebisa mungkin kamu tangani sendiri. Tapi jika sangat sulit menyelesaikannya kamu bisa meminta bantuan leader atau atasan.
Bila rekan kerja tak ada hubungannya dengan persoalanmu, mereka tak berkewajiban mengemban masalah yang kamu hadapi. Yang paling menguasai pekerjaanmu adalah kamu, jadi seharusnya yang paling tau solusinya adalah kamu sendiri. Ketika sudah dikasih contoh dalam menyelesaikan masalah, kamu bisa belajar di sana. Jangan semua masalahmu terus diatasi oleh orang lain.
6. Takut mengambil keputusan hingga melimpahkannya pada rekan kerja

Ada kalanya kamu harus mengambil keputusan sendiri. Karena ini tugas dan job desk-mu maka kamu yang harus mengambil keputusan. Hanya karena takut terjadi kesalahan, bukan berarti meminta keputusan pada rekan kerja.
Jika meminta seseorang untuk memutuskan, maka ketika terjadi kesalahan, kamu akan menuduhnya. Tapi bila keputusannya tepat, kamu hanya akan diam, seolah kamu yang kerjakan. Hal ini tentu merugikan rekanmu.
7. Menuduh rekan kerja atas kesalahan yang diperbuat

Membuat kesalahan harus bisa mengakuinya. Meski malu dan harga diri terluka, tetap saja itu kesalahanmu yang harus dipertanggung jawabkan. Jangan mencari alasan dan menuduh rekan kerja. Dia akan sakit hati diperlakukan seperti itu.
Seorang rekan mungkin hanya memberi saran, keputusan akhir tetap ada di kamu. Jangan lepas dari kesalahan, tak mau menanggung akibat.
Jangam selalu bergantung kepada orang lain. Harus tegas dan berani untuk setiap pilihan yang terjadi. Melimpahkan tanggung jawab kepada rekan, tak akan membuatmu berkembang!