8 Tanda Belum Waktunya Resign, Dapat Kerja Lagi Gak Mudah

Ketika di mana-mana terdengar kabar pemutusan hubungan kerja dan banyak usaha sepi pembeli, kamu kudu waspada. Keduanya adalah tanda ekonomi sedang tidak baik-baik saja. Memutuskan resign pada saat begini akan menjadi bumerang untukmu.

Kamu mungkin akan kesulitan mendapatkan pekerjaan pengganti. Dana darurat yang telah disiapkan boleh jadi bakal habis sebelum pekerjaan baru diperoleh. Tahan keinginan buat resign, siapa tahu kamu justru menemukan hal-hal menarik terkait pekerjaanmu yang akhirnya membuatmu lebih betah.

Tanda belum waktunya resign yang selanjutnya adalah kamu tidak memiliki dana darurat. Namun, menyiapkan dana darurat pun belum tentu aman buat mengundurkan diri seperti dalam penjelasan poin pertama. Apalagi kalau dana darurat belum ada atau belum mencapai minimal 3 bulan pengeluaran rutin. Jangan sampai kamu kesulitan bertahan hidup selepas gak bekerja lagi.

Makin banyak anggota keluarga yang harus dinafkahi, makin banyak pula dana darurat yang mesti disiapkan. Kegagalanmu mengantisipasi pengeluaran selepas resign akan memicu masalah yang serius. Usahakan agar kamu tak menjadi beban bagi orang lain apalagi membawa serta pasangan dan anak-anakmu.

Jika kamu merasa gak betah dalam bekerja karena belum lama menjalaninya, tentu ini wajar terjadi. Setiap hari sebagian karyawan baru mungkin merasa ingin cepat-cepat meninggalkan kantor. Namun lewat 6 bulan kemudian, waktu di kantor mulai berjalan lebih cepat yang berarti kamu makin kerasan dalam bekerja.

Masalahmu hanyalah belum beradaptasi dengan baik di lingkungan kerja. Pun mengundurkan diri ketika kamu masih dalam tahap percobaan akan membuat citramu buruk sekali. Jangan sampai kamu melanggar perjanjian dan berujung harus membayar denda. 

Tampil lebih bertanggung jawab dalam pekerjaan baik untuk reputasimu sendiri. Jangan hanya melihat segala sesuatu dari kepentingan pribadi. Lihat pula betapa repotnya kantormu jika kamu resign secara mendadak.

Bila kamu memang sudah mantap buat mengundurkan diri, sampaikan jauh-jauh waktu. Perusahaan jadi bisa mempersiapkan orang untuk menggantikan posisimu. Bukan hari ini surat pengunduran dirimu diterima atasan dan kamu langsung pergi.

Sekalipun ada orang yang siap segera mengisi posisimu, bereskan dulu tugas-tugasmu. Sejumlah dokumen mungkin akan menjadi masalah kalau orang yang menandatanganinya berbeda. Pun penggantimu gak bisa dengan cepat mempelajari serta mengatasi tugas-tugasmu yang terbengkalai.

Selain tanggungan berupa tugas-tugas di kantor, tanggungan utangmu pada siapa pun juga tanda bahwa ini belum waktumu buat resign. Kamu masih kekurangan uang untuk melunasinya. Mengundurkan diri dari pekerjaan berarti risiko utangmu makin sulit lunas dalam waktu dekat.

Keliru mengenali problem utama dalam hidupmu juga akan menjerumuskanmu ketika mengambil keputusan. Contohnya, kamu seorang ibu yang sedang bingung tentang nasib anak jika dirimu tetap bekerja. Pengasuhnya berhenti bekerja baru-baru ini.

Resign bukan keputusan yang tepat mengingat tak ada masalah apa pun di kantor. Kamu juga masih sangat memerlukan penghasilannya. Bukannya mengundurkan diri dari pekerjaan, sebaiknya kamu segera mencari pengasuh baru atau tempat penitipan anak.

Di usia dewasa kamu gak bisa hidup tanpa rencana yang siap untuk dijalankan. Ambil keputusan dulu dan berpikir kemudian adalah ciri tindakan yang impulsif. Ini tidak boleh dilakukan sebab langsung memengaruhi keberlangsungan hidupmu.

Bahkan rencana yang matang saja belum tentu dapat terlaksana dengan baik, apalagi kamu sama sekali belum memikirkannya. Jika kamu ingin punya usaha sendiri misalnya, merintislah sebelum resign. Apabila prospeknya bagus dan berjalan cukup lancar, barulah kamu mengundurkan diri.

Kalau kamu bekerja di tempat yang baru, dirimu memulainya lagi dari nol. Karyawan baru tidak mungkin mendadak dipromosikan. Sementara itu, peluang tersebut ada di tempat kerja yang sekarang dan sudah di depan mata.

Tentu ada alasan di balik keinginanmu buat resign. Akan tetapi, promosi juga hal yang sangat bagus dalam kariermu. Itu bahkan bisa membebaskanmu dari persoalan yang saat ini dihadapi seperti ketidakcocokan dengan rekan kerja atau gaji yang kurang.

Di posisi yang baru nanti, kamu tak perlu berurusan secara langsung dengan teman yang menyebalkan. Bahkan ia dapat berubah menjadi lebih segan padamu. Pendapatanmu pun meningkat sehingga kepuasan kerjamu bertambah.

Sebagai karyawan, kamu punya hak untuk resign. Namun, jangan melakukannya dengan gegabah karena buat survive di kehidupan saat ini tidaklah mudah. Jangan sampai kamu tak memperhatikan tanda belum waktunya resign seperti penjelasan di atas lantas kemudian terburu-buru resign dan menyesal.