Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Alasan Kamu Cocok Menjadi Medioker, Gak Masalah Lho!

Ilustrasi wanita di perkotaan (pexels.com/Daniel Xavier)
Ilustrasi wanita di perkotaan (pexels.com/Daniel Xavier)

Tidak masalah menjadi orang biasa saja di dunia yang penuh tantangan ini. Bagi anak sekolah, biaya pendidikan semakin mahal membuat orang tua kelabakan sampai berhutang. Bagi seorang karyawan, PHK semakin merajalela dimana-mana mulai agensi, perusahaan kecil, perusahaan besar nasional dan internasional.

Di kehidupan serba tidak pasti ini, tidak apa-apa kamu menjadi seorang medioker. Cobalah atur prioritas dan tantangan yang ingin kamu ambil. Karena sejatinya hidup hanya soal pilihan. Kalau masih bingung apakah menjadi medioker memang cocok buatmu, berikut ini beberapa alasan kenapa lebih baik menjadi medioker.

1. Proses menjadi prioritas

ilustrasi pria bekerja (unsplash.com/Maxime Agnelli)
ilustrasi pria bekerja (unsplash.com/Maxime Agnelli)

Banyak orang yang sering mengabaikan proses dalam perjalanan menuju pencapaian akhir. Akan tetapi, bagi seorang medioker proses justru menjadi prioritas utama. Ini dikarenakan ada kecenderungan untuk memilih fokus pada rutinitas harian sehingga tidak berani mengambil risiko besar.

Kamu mungkin menjadikan proses sebagai zona aman yang memberikan kontrol dan kepastian terhadap banyak hal. Akan tetapi, fokus yang berlebihan pada proses tanpa adanya dorongan bisa menjadi penghambat. Proses harus disertai dengan evaluasi serta perbaikan diri supaya tidak stagnan dan tujuan tercapai.

2. Fokus dengan tujuan hidup

ilustrasi wanita berdoa (pexels.com/Ben White)
ilustrasi wanita berdoa (pexels.com/Ben White)

Penting bagi kamu yang ingin menjadi medioker mempunyai tujuan hidup yang terarah. Ini dapat menjadi dasar dalam melakukan kegiatan sehari-hari. Hal tersebut menjadi bekal agar selalu konsisten dan tidak mudah teralihkan dengan gangguan untuk menyerah. Tujuan hidup yang detail dapat membantu memudahkan setiap proses. 

Fokus akan memberikan makna dan petunjuk yang jelas untuk setiap proses yang dilakukan. Medioker lebih mudah menemukan motivasi menjalani rutinitas dengan segala tantangannya apabila dapat memusatkan perhatian pada tujuan hidupnya. Selain itu, kamu juga harus mulai rutin evaluasi ulang tujuan hidup supaya tetap sejalan dengan proses yang telah dilakukan.

3. Lebih menghargai diri sendiri

Ilustrasi wanita bercermin (pexels.com/Andrea Piacquadio)
Ilustrasi wanita bercermin (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Dengan menghargai diri sendiri artinya kamu mampu memberikan pengakuan terhadap keunikan, nilai, dan keterampilan yang dimiliki tanpa bergantung pada orang lain. Ini mencerminkan kepercayaan diri yang sehat. Ketika kamu lebih menghargai diri sendiri secara otomatis akan muncul batasan yang jelas. Lingkungan juga akan mendukung pertumbuhan positifmu. 

Menghargai diri sendiri juga dapat diartikan menerima kesalahan dan kekurangan diri sendiri dari proses belajar. Kekurangan dan kesalahan ini pasti ada di setiap manusia. Orang yang menghargai dirinya tidak akan menjadikan hal tersebut sebagai alasan untuk merendahkan diri.

4. Menjadi orang yang rasional dan realistis

Ilustrasi orang membuat rencana (pixabay.com/Pexels)
Ilustrasi orang membuat rencana (pixabay.com/Pexels)

Sikap rasional dan realistis dapat menjaga keseimbangan antara kenyataan dan harapan bagi medioker. Rasional berarti berpikir sesuai fakta dan logika sehingga keputusan dapat digunakan jangka panjang. Sementara itu, sikap realistis artinya mempunyai sudut pandang yang objektif dan jujur terhadap kemampuan diri dan  kondisi yang dihadapi.

Orang yang realistis dan rasional tidak akan mengharapkan hasil yang sempurna, tetapi menekankan hasil paling optimal yang bisa dicapai. Kedua sikap ini membantumu agar tidak terjebak dalam ilusi harapan yang tidak nyata dan kesuksesan instan. Kamu akan terus belajar tanpa merasa tertekan oleh standar yang tinggi.

5. Cepat beradaptasi dengan perubahan dunia

ilustrasi pertemuan bisnis (pixabay.com/witt1337)
ilustrasi pertemuan bisnis (pixabay.com/witt1337)

Cepat beradaptasi dengan perubahan dunia sebagai kemampuan wajib kamu dalam bertahan di berbagai situasi. Kemampuan ini relevan dengan dinamika dunia yang terus berubah secara masif. Kamu harus bisa menyesuaikan diri supaya tidak tertinggal. 

Adaptasi itu tidak hanya tentang tren di media sosial maupun inovasi teknologi. Namun berkaitan dengan kesiapan mental dan batin supaya dapat menerima perubahan dan selalu belajar hal baru. Semakin cepat beradaptasi, maka akan semakin banyak peluang yang terbuka untuk berkembang.

Coba renungkan apakah kamu cocok menjadi seorang medioker? Nikmati prosesnya dan mulai kenali diri dengan cara melakukan relaksasi atau menulis jurnal sebagai bahan refleksi diri. Selalu percaya bahwa apapun yang sedang kamu usahakan pasti akan terwujud suatu hari nanti. Selalu ada jalan untuk menggapai mimpimu. Semoga apapun yang kamu rencanakan dan impikan diberikan keberkahan dan banyak hal baik yang akan datang.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ananda Zaura
EditorAnanda Zaura
Follow Us