5 Tanda Kamu Memiliki Ambisi Tidak Sehat saat Kuliah, Evaluasi!

Mahasiswa dikenal memiliki semangat yang berapi-api. Daya juangnya sangat tinggi, begitu pula dengan hidupnya yang penuh ambisi. Inilah bahan bakar yang mendorong mereka untuk terus maju dan mencapai tujuan besar dalam hidup.
Sayangnya, ambisi yang berlebihan bisa menjadi bumerang, lho. Terlalu fokus mengejar impian sampai mengabaikan aspek-aspek lain dalam kehidupan, bisa membuat hidupmu kurang seimbang. Hal ini bisa memengaruhi kesehatan fisik dan mental dalam jangka panjang.
Bukan gak mungkin, ini menghambatmu mencapai potensi maksimal di masa mendatang. Karenanya, coba kenali tanda-tanda jika ambisimu mulai tidak sehat saat berkuliah seperti dijelaskan berikut ini. Jika kamu merasa relate, segera evaluasi supaya kamu lebih aware dan dapat memperbaikinya.
1. Tak pernah merasa puas

Pernahkah kamu merasa bahwa apa pun yang kamu capai selama ini tak pernah cukup? Bahkan ketika kamu berhasil mendapatkan nilai tinggi atau mendapatkan prestasi gemilang, ada suara kecil dalam diri yang terus berkata, “Kamu bisa lebih baik.”
Rasa tidak pernah puas ini sering kali muncul karena ambisi yang terlalu tinggi. Hal ini membuatmu terus menetapkan standar yang tinggi, bahkan di luar kapasitasmu sendiri. Akibatnya, kamu melewatkan momen penting untuk bersyukur atas apa yang sudah kamu lakukan. Kebahagiaanmu pun terkikis perlahan-lahan.
Cobalah untuk berhenti sejenak dan lihat ke belakang. Berapa banyak hal luar biasa yang sudah kamu capai? Tak apa-apa jika ada hal yang belum sempurna. Bagaimana pun, itu adalah bagian dari proses belajar. Berikan dirimu apresiasi, sekecil apa pun pencapaian itu. You deserve to be celebrated, no matter how small.
2. Mengorbankan kesehatan demi mengejar target

Jika kamu sering begadang, melewatkan makan, atau bahkan mengabaikan waktu istirahat demi mencapai target, ini bisa jadi tanda bahaya. Ambisi yang berlebihan dan gak sehat membuatmu berpikir bahwa kamu harus bekerja tanpa henti untuk mencapai tujuanmu. Padahal, tubuh dan pikiranmu memiliki batas.
Saat kamu memaksakan diri, bukan hanya produktivitas yang menurun, tapi kesehatanmu ikut terancam. Gak sedikit mahasiswa yang akhirnya mengalami kelelahan fisik maupun mental karena terlalu megutamakan tugas dibandingkan kesehatan.
Jangan tunggu sampai tubuhmu memberi sinyal bahaya. Jadikan kesehatanmu sebagai prioritas utama. Ini adalah investasi yang gak kalah penting untuk masa depan. Ketika tubuhmu sehat, kamu akan lebih mudah mencapai tujuan dan bisa memetik hasilnya di hari tua.
3. Terus menerus membandingkan diri dengan orang lain

Apakah kamu merasa harus selalu lebih unggul dibandingkan orang lain? Kamu pun mendorong diri untuk terus berada di puncak, bahkan jika itu berarti harus menghalalkan segala cara. Percayalah, ini menunjukkan bahwa ambisimu tidak sehat dan kamu harus mengevaluasinya.
Harus diakui, di era media sosial, sulit rasanya untuk gak membandingkan diri dengan orang lain. Namun membandingkan diri terus-menerus hanya akan membuatmu merasa tak cukup baik. Saat kamu fokus pada apa yang dimiliki orang lain, kamu sebenarnya hanya terpacu untuk melampaui mereka, bukan mencapai potensi maksimal diri sendiri.
Cobalah untuk mengalihkan fokus kepada dirimu. Apa yang sebenarnya ingin kamu capai? Apa yang membuatmu bangga terhadap diri sendiri? Ingat, pencapaian orang lain takkan mengurangi value dirimu. Ingatlah, belajar untuk menghargai prosesmu sendiri dan pahami bahwa setiap orang memiliki jalan masing-masing.
4. Hidup jadi kurang seimbang

Dunia perkuliahan merupakan jembatan antara kehidupanmu saat ini dengan masa depan. Karenanya, kamu tak boleh menyia-nyiakan waktu agar dapat menggapai impian. Namun ini bukan berarti kamu harus menghabiskan 24/7 hanya untuk belajar. Bagaimana pun, hidup mesti berjalan dengan seimbang.
Hidup yang hanya berfokus pada akademik bisa terasa sangat monoton dan membuatmu kehilangan semangat. Perjalanan kuliah layaknya maraton yang panjang. Jika kamu berlari sprint sejak awal, kamu akan mudah kelelahan bahkan sebelum mencapai garis finish.
Maka dari itu, jangan lupa luangkan waktu untuk hal-hal yang menyenangkan seperti hangout dengan teman, melakukan hal-hal yang kamu suka, atau bersantai sebentar saat liburan. Terpenting, atur proporsinya agar semua berjalan seimbang.
5. Merasa burnout

Jika kamu merasa terbebani setiap hari, ini saatnya mengevaluasi kembali cara kamu menjalani kehidupan perkuliahan. Kamu mungkin saja mengalami burnout karena belajar dan bekerja berlebihan tanpa istirahat. Tanda-tandanya bisa berupa kelelahan fisik, kehilangan semangat, atau bahkan putus asa.
Ini bukan berarti kamu lemah. Namun tubuh dan pikiranmu memang membutuhkan jeda. Jangan ragu untuk rehat sejenak sebelum melanjutkan perjalanan. Kalau kamu merasa kewalahan, cobalah meminta bantuan kepada konselor atau teman dekat untuk membantumu menemukan perspektif baru sampai kamu merasa lebih baik.
Memiliki ambisi bukanlah hal yang salah. Ini tandanya kamu ingin bergerak maju dan bertekad untuk menggapai masa depan cerah. Namun seperti kebanyakan hal di dunia ini, sesuatu yang berlebihan tidaklah baik.
Karena itu, belajarlah untuk mengenali batas diri, merayakan pencapaian kecil, dan menjaga keseimbangan hidup. Ingat, kuliah adalah bagian dari perjalanan panjang yang seharusnya menjadi pengalaman yang bermakna, bukan hanya mengejar ambisi dan ajang perlombaan tanpa akhir.