Apa Itu Chiropractor? Ini Penjelasan Lengkapnya

- Chiropractor adalah ahli medis terlatih yang menangani permasalahan tulang, saraf, otot, dan ligamen.
- Chiropractor melakukan skrining medis, fokus pada kemampuan tubuh menyembuhkan sendiri tanpa memberikan resep obat.
- Chiropractor bukan dokter medis, memerlukan pendidikan khusus dalam bidang chiropractic dan izin praktik setelah ujian.
Akhir-akhir ini, chiropractic semakin dikenal dan diminati oleh orang-orang dari berbagai belahan dunia, tak terkecuali Indonesia. Orang yang mendalami ilmu chiropractic bisa menjadi chiropractor.
Mereka diyakini mampu memberikan penanganan terhadap permasalahan-permasalahan yang bersumber dari tulang belakang. Lantas, apa itu chiropractor dan apa yang mereka lakukan?
1. Pengertian chiropractor

Chiropractor memiliki beberapa pengertian berdasarkan sumber yang berbeda. Oxford Dictionary menjelaskan bahwa chiropractor adalah orang yang melakukan pengobatan manipulatif terhadap ketidaksejajaran sendi.
Sementara menurut Merriam Webster, chiropractor adalah tenaga kesehatan yang berlisensi untuk memberikan penanganan terhadap sistem muskuloskeletal melalui penyesuaian manipulasi tulang belakang.
Dilansir Cambridge Dictionary, chiropractor merujuk pada orang yang mengobati penyakit dengan menekan bagian-bagian sendi, terutama tulang belakang. Secara umum, chiropractor merupakan ahli medis terlatih yang menangani permasalahan terkait tulang, saraf, otot, dan ligamen.
2. Apa yang dilakukan chiropractor?

Dilansir WebMD, chiropractor akan melakukan skrining medis terhadap pasien. Chiropractor akan menanyakan keluhan pasien. Lalu, melihat posisi dari tulang belakang dan refleks otot.
Namun, chiropractor tidak memberikan resep obat. Mereka fokus menangani permasalahan dengan kemampuan tubuh menyembuhkan sendiri. Chiropractor akan menggunakan tangan atau instrumen tertentu untuk memperbaiki kesejajaran tulang belakang.
Dengan kata lain, chiropractor umumnya memperbaiki postur tubuh yang salah. Chiropractor juga bisa mengatasi permasalahan seperti nyeri punggung, leher, sakit kepala, cedera olahraga, serta mengurangi nyeri-nyeri pada otot atau sendi.
3. Chiropractor bukan dokter

Perlu diketahui bahwa chiropractor bukan dokter. Orang yang berprofesi sebagai chiropractor umumnya memiliki pendidikan khusus chiropractic dalam bidang-bidang tertentu. Nantinya, akan ada ujian hingga bisa mendapatkan izin praktik.
Dilansir National Institutes of Health (NIH) US, orang yang jadi chiropractor harus melewati serangkaian pendidikan hingga mendapatkan gelar chiropractic. Di US, seseorang yang jadi chiropractor perlu mengenyam pendidikan sarjana setidaknya tiga tahun.
Program edukasi chiropractor mengajarkan hal-hal yang berhubungan dengan science seperti anatomi, fisiologi, dan skill lainnya yang berhubungan dengan kesehatan. Namun, ada juga chiropractor yang sudah menyelesaikan pendidikan khusus seperti ortopedi atau pediatrik.
Itu dia ulasan seputar chiropractor. Sudah pernah mencobanya?