- ada izin tertulis dari orangtua/walinya;
- adanya perjanjian kerja antara pemberi kerja dengan orangtua/wali si anak;
- waktu kerja maksimal 3 jam;
- hanya boleh dipekerjakan pada siang hari dan tidak mengganggu waktu sekolah;
- pemberi kerja harus menjaga keselamatan dan kesehatan kerja (K3) si anak;
- adanya hubungan kerja yang jelas; dan
- anak menerima upah sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Apakah Ada Pekerjaan untuk Anak SMP?
Banyak anak SMP yang mulai penasaran apakah mereka sudah bisa bekerja untuk mendapatkan pengalaman atau uang tambahan. Rasa ingin tahu ini wajar, apalagi jika melihat teman sebaya yang sudah mencoba hal-hal kecil seperti berjualan online atau membantu usaha keluarga.
Namun, pada usia ini, pekerjaan formal biasanya belum tersedia karena aturan ketenagakerjaan yang membatasi usia minimal. Lalu apakah ada pekerjaan untuk anak SMP?
1. Apakah anak SMP boleh bekerja?
Sebelum menjawab apakah ada pekerjaan untuk anak SMP, ada baiknya kamu memahami apakah anak SMP boleh bekerja atau tidak. Mengutip Hukum Online, menurut Nafiatul Munawaroh, S.H., M.H, pada dasarnya, pengusaha atau pemberi kerja dilarang mempekerjakan anak.
Namun hal tersebut bisa dikecualikan bagi anak yang berumur antara 13 sampai 15 tahun, dengan catatan hanya untuk pekerjaan ringan-sepanjang tidak mengganggu perkembangan kesehatan, fisik, dan mental serta sosial si anak. Selain itu, anak di bawah usia 18 tahun tidak boleh dipekerjakan pada pekerjaan-pekerjaan yang membahayakan kesehatan, keselamatan atau moral anak.
2. Persyaratan yang harus dipenuhi pengusaha untuk mempekerjakan anak
Merujuk pada Pasal 1 angka 26 UU Ketenagakerjaan, semua yang dianggap anak adalah setiap orang yang berumur di bawah 18 tahun. Pada dasarnya, pengusaha atau pemberi kerja dilarang mempekerjakan anak seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya.
Akan tetapi, ada sejumlah aturan khusus yang memperbolehkan anak bekerja. Tapi ada beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh pengusaha jika ingin mempekerjakan anak untuk pekerjaan ringan:
Catatan:
Syarat-syarat mengenai izin dari orangtua/wali, adanya perjanjian kerja, dan hubungan kerja serta keharusan membayar upah sesuai ketentuan yang berlaku, dikecualikan bagi anak yang bekerja pada usaha keluarganya(huisvlijt atau home industry).
3. Daftar pekerjaan yang bisa untuk anak SMP
Bagi anak SMP, pekerjaan yang cocok tentu harus ringan, tidak mengganggu sekolah, dan tetap berada dalam pengawasan orangtua. Tujuannya bukan hanya mencari uang tambahan, tetapi juga melatih tanggung jawab, kreativitas, dan kemandirian sejak dini. Berikut beberapa contoh pekerjaan ringan yang bisa dicoba anak SMP:
- Membantu usaha kecil keluarga – Misalnya menjaga warung sebentar, membantu melayani pelanggan, atau merapikan barang dagangan.
- Berjualan online sederhana – Menjual barang-barang kecil seperti aksesori, stiker, atau camilan buatan sendiri melalui media sosial.
- Jasa membantu tetangga – Seperti menyiram tanaman, menjaga rumah sebentar, atau membantu membersihkan halaman.
- Mengajar anak kecil – Jika pandai di pelajaran tertentu, bisa membantu adik atau anak tetangga belajar membaca, berhitung, atau pelajaran sekolah dasar.
- Kreator konten sederhana – Membuat video edukasi, kerajinan tangan, atau hobi yang bermanfaat di media sosial dengan pengawasan orangtua.
Paling penting, apa pun pilihan pekerjaannya, anak SMP hanya boleh bekerja untuk pekerjaan ringan. Dengan catatan tidak mengganggu perkembangan kesehatan, fisik, dan mental serta sosial si anak. Mereka hanya boleh dipekerjakan pada pekerjaan-pekerjaan yang tidak membahayakan kesehatan, keselamatan atau moral anak.
Kesempatan bekerja untuk anak SMP memang tidak sama dengan orang dewasa, tapi peluang untuk mencoba hal baru tetap terbuka. Pekerjaan kecil seperti membantu bisnis keluarga, berjualan online sederhana, atau memberikan jasa sesuai kemampuan bisa menjadi langkah awal yang positif.
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
