Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Tips Berdiskusi ala Orang Bijak, Tidak Perlu Pakai Emosi!

diskusi tidak harus dibawakan dengan emosi (pixabay.com/089photoshootings)

Diskusi adalah salah satu cara untuk menampung aspirasi serta menemukan solusi dari sebuah permasalahan. Diskusi bisa dilakukan dalam sebuah forum resmi atau hanya dalam konteks obrolan ringan sehari-hari.

Diskusi yang kurang baik bisa-bisa hanya memicu kemarahan pesertanya tanpa bisa mencapai kesepakatan bersama. Supaya hal itu tidak terjadi, kamu cukup ikuti tips-tips bijak berikut ini. Dijamin, suasana diskusimu akan jauh lebih menyenangkan.

1. Mendengarkan pendapat lawan bicara dengan saksama

ilustrasi menjadi pendengar yang baik (unsplash.com/Mimi Thian)

Dalam diskusi yang baik, setiap pihak memiliki waktu masing-masing untuk menyampaikan pendapat. Jadi ketika giliran lawan bicaramu berpendapat, kamu harus mendengarkan kata-kata mereka dengan saksama. Bahkan, kamu bisa mencatat poin-poin penting dari pendapat mereka jika perlu.

Cara ini bisa mencegah kamu untuk mengulang topik yang sebenarnya sudah disebutkan lawan bicaramu. Selain itu, kamu juga bisa memberikan tanggapan terhadap pendapat mereka. 

2. Menganggap semua pihak setara dalam hal berpendapat

ilustrasi mendengarkan pendapat dari anak kecil (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Sebagian orang masih sering menilai baik buruk orang lain hanya dari usia, penampilan atau perbuatannya di masa lampau. Contohnya banyak yang mengikuti pendapat dari orang yang lebih tua dibandingkan yang lebih muda, karena dianggap lebih berpengalaman. Padahal, anak-anak muda itu mungkin bisa memberikan gagasan yang lebih kekinian.

Karena itu, kamu harus belajar untuk bersikap netral pada semua peserta diskusi. Kamu cukup fokus pada pendapatnya, tanpa harus mempermasalahkan latar belakang kehidupan pribadi mereka. Pastikan juga semua orang memiliki durasi berpendapat yang sama.

3. Jangan memotong pembicaraan orang lain

ilustrasi mengangkat tangan untuk bertanya (unsplash.com/Felicia Buitenwerf)

Diskusi di layar pertelevisian sering memperlihatkan obrolan yang penuh emosi dan cenderung memotong ucapan satu sama lain. Ini adalah contoh diskusi yang kurang baik. Memotong pembicaraan orang akan membuat sesi diskusi kurang enak untuk didengarkan.

Biasakan untuk menghargai kesempatan lawan bicaramu. Meski kamu tidak setuju dengan pendapat mereka, kamu harus bersabar menunggu kesempatanmu berbicara tiba. Jika dirasa kamu perlu sekali memotong ucapan mereka, kamu bisa mengangkat tangan dan menunggu lawan bicaramu mengizinkan kamu berbicara.

4. Tidak menyinggung hal-hal pribadi yang melenceng dari topik

ilustrasi terpancing emosi (pixabay.com/RyanMcGuire)

Diskusi yang baik adalah diskusi yang berlandaskan fakta objektif. Maka dari itu, banyak orang yang berusaha mencari data serta bahan-bahan bacaan sebelum sesi diskusi dimulai. 

Sebaliknya, kamu sebaiknya tidak menyinggung hal-hal yang bersifat pribadi dan sensitif terhadap lawan bicaramu. Misalnya dengan menyindir sisi gender, ras, atau menceritakan keburukan orang itu di masa lampau. Ingat bahwa tujuanmu berdiskusi adalah beradu argumen, bukan saling menyebarkan aib.

5. Coba melihat suatu topik dari berbagai aspek

ilustrasi pembicaraan belum menemukan titik terang (pexels.com/Keira Burton)

Diskusi tidak selalu berjalan mulus sampai akhir. Tak jarang karena rumitnya suatu masalah, pendapat-pendapat kamu belum menemukan titik terang.

Jika sudah begini, kamu bisa coba membahasnya dari aspek lain ataupun meminta pendapat orang-orang dengan latar belakang berbeda. Hal ini akan membuat topik bahasan diskusi lebih menarik dan menyeluruh. Dan siapa tahu, salah satu pendapat mereka bisa memunculkan solusi terbaik untuk semua.

6. Fokus pada solusi, bukan semata memenangkan pendapat sendiri

ilustrasi mencapai kesepakatan (pixabay.com/styles66)

Pada akhirnya, diskusi ini harus menghasilkan sebuah kesepakatan bersama. Mindset ini yang seharusnya kamu pegang sejak awal sesi diskusi. Dengan mindset seperti ini, kamu bisa benar-benar melihat pendapatmu dan pendapat orang lain secara objektif. Kamu bisa ikhlas menerima solusi dari orang lain, jika dirasa hal itu yang terbaik untuk semua pihak.

 

Diskusi seharusnya bisa menjadi obrolan yang menyenangkan dan bermanfaat. Jika kamu malah merasa kesal atau marah ketika berdiskusi, mungkin itu adalah tanda kalau diskusimu terlalu banyak dilandasi emosi sesaat.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Indiana Malia
EditorIndiana Malia
Follow Us