Jangan Asal, Ini 5 Trik Bikin Kamu Cepat Dipanggil Interview Kerja

05 Jan 2018, 13:35 WIB

zagranitsa.com

Di zaman yang sudah serba digital seperti sekarang ini, segala sesuatu memang sudah menjadi lebih mudah termasuk untuk mencari pekerjaan. Kebayang gak gimana orang tua kita dulu kalau mencari pekerjaan?

Harus beli koran dulu, melihat satu persatu iklan di koran yang font-nya kecil-kecil dan keterangan iklannya tidak lengkap. Belum lagi kalau mau kirim lamaran harus ketik lamarannya pakai mesin tik, yang kalau salah dikit aja harus bikin lagi dari awal.

Bersyukurlah kita yang hidup di zaman now dan sudah punya banyak situs pemasangan iklan lowongan kerja secara digital. Kita gak perlu lagi deh melihat satu persatu iklan yang ada!

Cukup dengan search kata kunci pekerjaan yang kita mau di kolom pencarian, kita sudah bisa mendapatkan list lowongan kerja yang sesuai dengan minat kita. Tidak ada lagi font iklan dengan ukuran kecil, keterangan iklan yang tidak lengkap, membuat surat lamaran pakai mesin tik dan berbagai kemudahan lainnya yang sudah bisa kita rasakan sekarang.

Mencari pekerjaan memang semakin mudah sekarang, namun apakah untuk mendapatkannya juga mudah?

Apakah kamu salah satu orang yang sudah mengirimkan berjuta lamaran pekerjaan ke situs lowongan kerja tapi belum juga mendapatkan panggilan interview? Nah, mungkin beberapa tips ini bisa kamu lakukan supaya lamaran kerjamu terpanggil interview!

1. Cari kerja mirip seperti cari jodoh, jangan asal melamar!

socialtalent,com

Semakin mudahnya mencari informasi tentang lowongan pekerjaan, bukan berarti kamu harus mengirimkan lamaran kerjamu ke setiap lowongan kerja yang kamu lihat. Hei, itu bukan tindakan yang bijak!

Baca dulu kualifikasi yang dibutuhkan di setiap lowongan kerja, apa benar sudah sesuai dengan kompetensi yang kamu punya? Misal, di suatu lowongan tertulis "Perempuan, minimal S1", sedangkan kamu adalah seorang laki-laki dengan pendidikan terakhir D3 dan tanpa pengalaman.

Apakah kualifikasi tersebut cocok untukmu? Baru melihat nama dan fotomu saja, HRD sudah pasti mendiskualifikasi lamaran kerjamu karena tidak mau mempekerjakan karyawan yang 'tidak bisa membaca'.

2. Seperti menaiki tangga, mulailah dari bawah

Pixabay.com/Free-Photos

Untuk kamu yang fresh graduate dan belum punya pengalaman kerja apapun (kerja ya, bukan magang), mulailah melamar dari posisi bawah yaitu sebagai Admin atau Staf. Ibaratnya nih kamu baru mulai nyemplung di dunia kerja, kamu belum tahu kan 'medan pertempuran' perusahaan yang kamu lamar seperti apa?

Kalau ujuk-ujuk kamu melamar sebagai Supervisor karena kamu tergiur nominal gaji besar yang dicantumkan di iklan, sekalipun kamu yakin kamu punya jiwa kepemimpinan yang tinggi, HRD tidak bisa langsung percaya dengan kepercayaan dirimu. Apalagi jika kamu melamar di perusahaan yang besar, they don't want to take a risk to recruit a beginner!

Kalau toh ternyata memang takdir kamu adalah Manager, walaupun kamu memulainya dari posisi Admin, perlahan jalan menuju ke posisi Manager nanti pasti terbuka kalau kamu bisa menunjukkan prestasi yang baik, ya gak? Seperti yang Zig Ziglar bilang, "There is no elevator to success, you have to take the stairs". Tenang, proses pasti menentukan hasil, kok!

3. Isi profilmu dan jelaskan kompetensimu dengan lengkap

Pixabay.com/geralt

Terdengar sepele, tapi ternyata masih banyak lho pelamar yang belum mengisi akun profilnya dengan lengkap dan itu dampaknya sangat fatal. Bayangkan, misalnya kamu punya potensi untuk mengisi suatu posisi namun kamu tidak menceritakannya di lamaranmu, bagaimana HRD bisa mengetahuinya?

Tulislah lamaran kerjamu selengkap dan semenarik mungkin, upload CV-mu beserta foto terbaru, dan jika kamu punya portofolio jangan ragu untuk melampirkannya juga ya. Untuk kamu yang sudah memiliki pengalaman kerja, jelaskan secara rinci pekerjaanmu di tempat sebelumnya seperti apa, apa saja yang kamu handle dan tuliskan prestasi apa yang pernah kamu raih di perusahaan yang sebelumnya.

Hal itu sangat penting untuk diceritakan supaya HRD mengetahui sejauh mana pengalamanmu bekerja.

4. Sesuaikan gaji yang kamu mau dengan kompetensimu

Pixabay.com/Capri23auto

Kalau kita melamar di situs lowongan kerja, pasti akan ada kolom berapa gaji yang kita minta kan? Tulis saja, karena kamu memang harus mengisinya.

Itu akan menjadi bahan pertimbangan dari perusahaan yang kamu lamar untuk memanggilmu ke tahap interview. Kalau kamu fresh graduate tulis angka UMR di domisilimu saat itu.

Namun jika kamu sudah memiliki pengalaman kerja sebelumnya, kamu diperbolehkan menaikkan rate gaji yang kamu ingin dari rate gaji di perusahaanmu yang sebelumnya. HRD akan memaklumi kenaikan gaji yang kamu minta jika dirasa nominal kenaikannya masih masuk akal.

5. Tolak panggilan interview dengan alasan yang bijak

Pixabay.com/FirmBee

Sebelum melamar, pastikan kamu sudah melihat terlebih dahulu profil perusahaan yang akan kamu lamar secara teliti. Jangan sampai kamu menolak panggilan interview dari perusahaan A hanya karena alasan yg sepele seperti "Mohon maaf ternyata lokasi perusahaan A / lokasi interview terlalu jauh dengan rumah saya", "Mohon maaf saya baru baca mengenai jam kerja di perusahaan A yang ternyata menuntut shift", dan sebagainya.

Nah lho? Walaupun kalimat penolakanmu sopan, namun sebagian besar perusahaan tidak suka jika ditolak oleh pelamarnya. Penolakan sepelemu ini dapat membuat pihak HRD memasukkanmu ke dalam daftar blacklist kandidat lho!

Jadi jika suatu hari kamu kembali mencoba melamar di perusahaan yang sudah kamu 'tolak' tersebut, jangan berharap mereka akan memanggilmu kembali. Kalau memang ternyata kamu harus menolak, tolaklah dengan alasan yang lebih bijak, tidak hanya sopan.

That's it! Semoga kelima tips tersebut dapat membantumu untuk melolosakan lamaran kerjamu ke tahap interview ya, terutama untuk kamu yang masih fresh graduate.

Jika kamu masih menganggur sampai sekarang, jangan menyerah! Karena kita tidak pernah tahu usaha mana yang akan membuahkan hasil dan doa mana yang akan dikabulkan Tuhan. Jadi, perbanyak saja keduanya. Semangat!